Mahkamah Agung menilai partai politik bertanggungjawab untuk melindungi asas sekuler konstitusi. Untuk itu semua parpol dilarang menggunakan isu agama dan kasta selama masa kampanye.
Iklan
Mahkamah Agung India melarang partai politik menggunakan agama untuk berkampanye. Putusan tersebut memaksa elit politik di Mumbai menyusun ulang strategi politik untuk pemilu. "Tidak ada politisi yang boleh mencari suara dengan menjual agama, kasta atau keyakinan," kata salah seorang anggota majelis hakim, T.S Thakur.
Menurutnya proses pemilihan umum seharusnya menjadi ajang buat "melatih sekulerisme."
India resminya negara sekuler. Namun partai-partai politik gemar mengusung isu agama dan kasta untuk berkampanye atau menyaring kandidat buat parlemen atau eksekutif.
Jualan Agama ala Modi
Partai Bharatiya Janata Party (BJP) yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi misalnya membangun basis kampanye dengan agenda nasionalisme Hindu. Tidak jarang kader partai dituding ikut membakar sentimen anti muslim dan memprovokasi pemilih Hindu.
Putusan Mahkamah Agung diambil hanya beberapa pekan menjelang pemilu di Uttar Pradesh, negara bagian berpenduduk paling banyak di India. Selama ini partai-partai politik lokal selalu mendominasi agenda pemilu dengan isu agama dan kasta. Hasil pemilu di Uttar Pradesh menentukan buat rencana Modi yang ingin mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua, 2019 mendatang.
10 Peristiwa yang Akan Mengubah Dunia di 2017
Tahun 2017 akan menjadi tahun politik terbesar sejak satu dekade terakhir. Kekuasaan Donald Trump, sejumlah pemilu penting di Eropa, Iran dan kongres nasional di Cina diyakini akan mengubah wajah dunia.
Foto: picture alliance /ZB/J. Kalaene
Perang di Suriah dan Irak
Tahun 2017 menandai momentum paling menentukan buat melumat ancaman Islamic State. Ketika militer Irak aktif merebut kembali wilayah yang dikuasai ISIS, perdamaian antara kelompok pemberontak dan pemerintah Suriah bisa menjadi titik balik dalam perang melawan kelompok Abu Bakar al-Baghdadi itu. Hanya saja dinamika di Suriah banyak bergantung pada politik internasional.
Foto: Getty Images/AFP/N. Al.Khatib
Pelantikan Donald Trump
Donald Trump resmi berkuasa tanggal 20 Januari 2017. Sederet isu menunggu keputusan sang presiden, mulai dari hubungan Amerika Serikat dengan Rusia, Perjanjian Iklim, perang di Suriah dan Ukraina, hubungan Transatlantik dan perang dagang dengan Cina. Kehadiran Trump diyakini akan banyak mengubah tatanan politik dunia di 2017.
Foto: Reuters/S. Stapleton
Pilkada DKI
Pada 15 Februari DKI Jakarta akan memilih gubernur baru. Serupa Pemilu 2014, Pilkada DKI banyak direcoki elit politik. Barisan konservatif kanan yang digalang Front Pembela Islam sejak awal berusaha memperluas pengaruh lewat aksi demonstrasi dan gugatan hukum terhadap calon gubernur, Basuki Tjahaja Purnama. Hasil pilkada diyakini bakal menjadi preseden buat wajah politik Indonesia di 2017
Foto: Reuters
Brexit
Perdana Menteri Inggris, Theresa May berjanji akan mengaktifkan artikel 50 yang mengawali negosiasi dua tahun untuk keluar dari Uni Eropa pada akhir Maret mendatang. Langkah tersebut diyakini bakal memicu reaksi pasar di seluruh dunia dan menempatkan Inggris dalam posisi pelik.
Foto: Sergey Elkin
Pemilu Kepresidenan di Perancis
Tahun 2017 akan menjadi tahun penentuan buat Uni Eropa menyusul pemilu di tiga negara terbesarnya. Perancis akan menggelar pemilu kepresidenan pada 23 April setelah Francois Hollande menolak mencalonkan diri. Pemilu kali ini bakal menjadi kesempatan politik terbesar buat kelompok anti Eropa yang digalang Front National.
Foto: AP
Referendum Turki
Sejak lama Recep Tayyip Erdogan mengimpikan jabatan eksekutif dengan kekuasaan tak berbagi. Untuk itu Partai AKP menggodok amandemen konstitusi yang akan menghapus jabatan perdana menteri dan menggabungkan kewenangannya pada jabatan presiden. Banyak yang menilai, referendum konstitusi pada April mendatang adalah kesempatan terakhir warga Turki buat mencegah kediktaturan Erdogan.
Foto: picture-alliance/Ap Photo/P. Karadjias
Pemilu Kepresidenan Iran
Kekuasaan Hassan Rouhani yang mewakili kelompok moderat Iran tidak selamanya berjalan mulus lantaran manuver kaum konservatif yang dibekingi Garda Revolusi dan elit politik lama. Di tengah ancaman Donald Trump untuk mengebiri perjanjian nuklir Iran, Rouhani menghadapi geliat kaum garis keras pada pemilu kepresidenan 19 Mai mendatang.
Foto: Behrouz Mehri/AFP/Getty Images
KTT G20 di Hamburg
Pertemuan puncak G20 pada 7 Juli mendatang akan menghadirkan konstelasi baru elit politik dunia. Selain Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte juga akan bertemu dalam satu meja. Tuan rumah Angela Merkel dipastikan akan sibuk menjamu daftar undangan tersebut.
Foto: Polizei Hamburg
Pemilu Jerman
Kepada Angela Merkel Uni Eropa berharap. Sejak lama kanselir Jerman itu menjadi jaminan persatuan Uni Eropa, entah itu di tengah krisis keuangan atau tsunami pengungsi. Menyusul Brexit dan pemilu di Perancis, pemilihan umum pada 27 Agustus dan 22 Oktober mendatang adalah etape terpenting buat Merkel untuk menyelamatkan masa depan Uni Eropa.
Foto: picture-alliance/dpa/M.Kappeler
Kongres Partai Komunis Cina
Pada musim gugur Partai Komunis Cina akan menggelar kongres nasional yang ke19. Kongres kali ini dinilai penting karena diadakan buat menentukan jajaran petinggi Partai Komunis, mulai dari posisi sekretaris jendral hingga Komite Tetap Politbiro yang sangat berkuasa. Komposisi baru petinggi PKC akan mengindikasikan arah kebijakan politik Beijing dalam isu Taiwan dan Laut Cina Selatan.
Foto: Reuters
10 foto1 | 10
Mahkamah Agung India menilai etos sekuler di dalam konstitusi harus dilindungi. Mayoritas majelis hakim yang beranggotakan tujuh orang itu menganggap hasil pemilu tidak bisa diakui jika partai yang menang mendulang suara lewat sentimen agama.