India - Pakistan Sepakat Buka Koridor untuk Peziarah Sikh
25 Oktober 2019
India dan Pakistan menandatangani perjanjian pada hari Kamis (24/10), yang memudahkan para peziarah Sikh dari India untuk melintasi perbatasan menuju ke kuil Sikh di Pakistan.
Iklan
Kerja sama seperti ini jarang terjadi mengingat ketegangan antar kedua negara yang pernah bentrok di wilayah perbatasan.
Pakta baru ini akan memperkenalkan akses bebas visa dari India ke kota Kartarpur, Pakistan, lokasi kuil yang menandai situs tempat pendiri Sikhisme, Guru Nanak, meninggal.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, Mohammad Faisal, dalam upacara penandatanganan perjanjian di Kartarpur menyatakan hari ini patut dirayakan.
Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan akan secara resmi membuka perbatasan Kartarpur bagi para peziarah Sikh India pada 9 November mendatang.
"Terciptanya perjanjian ini adalah hasil dari negosiasi yang sangat sulit dengan India, karena sejarah yang kita miliki dahulu membuat segala hal tidak akan pernah mudah dan sederhana", ucap Faisal.
Minoritas Sikh di India telah lama mencari akses yang lebih mudah untuk menuju kuil di Kartarpur, yang terletak di seberang perbatasan Pakistan yang mayoritas penduduknya adalah Muslim.
Pakta tersebut muncul pada saat ketegangan besar terjadi antar India dan Pakistan.
Pakistan khususnya dirugikan atas langkah-langkah yang diambil pemerintah India di wilayah Kashmir, daerah dengan mayoritas penduduk Muslim. Kedua negara mengklaim wilayah Himalaya ini secara penuh tetapi faktanya, India dan Pakistan hanya memerintah sebagian. Bentrokan juga telah meletus di wilayah perbatasan yang dipersengketakan di Kashmir, beberapa orang dari kedua belah pihak tewas akibat penembakan yang terjadi selama akhir pekan.
Peresmian titik penyebrangan ini terjadi tepat sebelum ulang tahun ke 550 pendiri Sikhisme pada 12 November mendatang. Kuil ini berjarak sekitar 4 km dari perbatasan. Penyeberangan dan koridor, termasuk jalan, jembatan di atas Sungai Ravi dan kantor imigrasi akan menggantikan proses visa yang berlarut-larut.
Perjanjian ini tidak lantas menyelesaikan segala permasalahan. Masih ada ketidaksepakatan mengenai biaya 20 dolar AS atau senilai Rp 280 ribu yang ditagih Pakistan kepada setiap peziarah Sikh asal India. Faisal mengatakan, tagihan tersebut merupakan biaya layanan, bukan biaya masuk. Untuk masuk wilayah Pakistan, peziarah hanya perlu menunjukkan paspor mereka, yang akan dengan cepat dipindai. ha/hp (reuters)
India-Pakistan: Dulu Saudara Kini Seteru
Pada tanggal 15 Agustus 1947, Kemaharajaan Britania India terbagi jadi dua negara - India yang mayoritas Hindu dan Pakistan yang mayoritas Muslim. Kedua negara ini terus bermusuhan.
Foto: AP
Kelahiran dua bangsa
1947, Kemaharajaan Britania India terbagi dua - India dan Pakistan. Pendiri Pakistan Mohammad Ali Jinnah dan partainya All-India Muslim League pada awalnya menuntut otonomi untuk wilayah mayoritas Muslim di India dan kemudian negara terpisah untuk Muslim. Jinnah percaya bahwa umat Hindu dan Muslim tidak dapat terus hidup bersama, karena mereka "bangsa-bangsa" yang berbeda.
Foto: picture alliance/dpa/United Archives/WHA
Garis darah
Setelah kelahiran India dan Pakistan, kerusuhan komunal dimulai di banyak daerah barat, kebanyakan di Punjab. Sejarawan mengatakan bahwa lebih dari satu juta orang tewas dalam bentrokan dan jutaan lainnya bermigrasi dari India ke Pakistan dan dari Pakistan ke India.
Foto: picture alliance/dpa/AP Images
Perang tahun 1948
Segera setelah kemerdekaan, India dan Pakistan bentrok di Kashmir. Wilayah Kashmir yang mayoritas Muslim diperintah pemimpin Hindu, namun Jinnah menginginkannya menjadi wilayah Pakistan. Pasukan India dan Pakistan bertempur di Kashmir tahun 1948, dengan India menguasai sebagian besar lembah, sementara Pakistan menduduki wilayah yang lebih kecil.
Foto: picture alliance/dpa/AP Photo/M. Desfor
Seperti AS dan Kanada?
Sejarawan liberal mengatakan bahwa Jinnah dan Mahatma Gandhi menginginkan hubungan baik antara negara-negara baru merdeka. Jinnah, misalnya, percaya bahwa hubungan antara India dan Pakistan harus serupa dengan yang terjadi antara AS dan Kanada. Tapi setelah kematiannya pada tahun 1948, penerusnya mengikuti jalur yang bersebrangan dengan New Delhi.
Foto: AP
Menggambarkan satu sama lain sebagai 'musuh'
Sementara India menekankan gerakan kebebasan Kongres Nasional India melawan penguasa Inggris - dengan Gandhi sebagai arsitek utamanya - buku teks Pakistan berfokus pada "perjuangan" melawan penindasan Inggris dan Hindu." Propaganda negara di kedua negara saling melukiskan pihak satu sama lain sebagai "musuh" yang tidak bisa dipercaya.
Foto: picture alliance/dpa/AP Photo/M. Desfor
Memburuknya ikatan
Hubungan diplomatik antara India dan Pakistan tetap sengit selama tujuh dekade terakhir. Isu terorisme Islam merusak hubungan dalam beberapa tahun terakhir, dengan New Delhi menuduh Islamabad mendukung jihadis berperang di Kashmir yang dikendalikan India. India juga menyalahkan kelompok-kelompok di Pakistan karena telah meluncurkan serangan teror ke India. Islamabad membantah klaim tersebut.
Foto: Picture alliance/AP Photo/D. Yasin
Harapan terciptanya perdamaian
Banyak pemuda di India dan Pakistan mendesak pemerintah untuk memperbaiki hubungan bilateral. Pembuat film dokumenter Islamabad Wajahat Malik berpendapat bahwa cara terbaik bagi India dan Pakistan untuk mengembangkan hubungan yang lebih dekat adalah melalui interaksi yang lebih banyak antara masyarakat mereka. (Ed: Shamil Shams/ap/hp)