1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ramai-Ramai Dagang Senjata ke Indonesia

31 Oktober 2016

Minggu ini, Indonesia menggelar pameran militer Indo Defence 2016. Semua pedagang senjata besar akan datang. Di tengah kelesuan perekonomian global, belanja peralatan militer terus naik.

Indonesien Marine Panzer
Foto: Getty Images/R. Pudyanto

Pameran militer dan peralatan pertahanan "Indo Defence 2016" yang digelar 2-5 November 2016 di pekan Raya Jakarta diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan. Ajang ini menjadi bursa industri senjata untuk memperkuat jaringan dan melakukan bisnis.

Lebih dari 20.000 delegasi dan pengunjung perdagangan diharapkan menghadiri Indo Defense tahun ini. Lebih dari 800 perusahaan internasional akan menampilkan teknologi pertahanan terbaru mereka. Acara ini dibarengi dengan konferensi internasional yang menyediakan platform untuk jaringan dan pakar industri. Terutama bagi pengunjung awam, atraksi yang menarik adalah peragaan berbagai peralatan tempur.

Perusahaan-perusahan ternama Eropa juga akan hadir di sini. Dari British Aerospace (BAE), Airbus Industries sampai Rheinmetal dari Jerman, produsen tank Leopard dan Marder, yang juga menjadi bagian dari peralatan militer di Indonesia.

Latihan militer gabungan di Surabaya, Oktober 2014Foto: Getty Images/R. Pudyanto

Produsen senjata memang sedang mengincar pasar Asia, salah satunya Indonesia. Ketegangan di Asia seperti sengketa perbatasan di Laut Cina memicu naiknya anggaran belanja militer di negara-negara terkait. Pada masa-masa penerbangan komersial mulai goyah akibat kelesuan ekonomi, pemesanan pesawat militer malah mencatat rekor terus menerus dalam beberapa tahun terakhir.

"(Penerbangan) Sipil melemah dan berputar di tempat, sedangkan (industri) pertahanan berkembang di AS dan di pasar global," kata konsultan Teal Grup Richard Aboulafia. "Ini adalah kombinasi dari siklus belanja persenjataan, ditambah dengan meningkatnya ketegangan regional dan ketakutan."

Minggu ini saja, ada dua pameran pertahanan besar di Asia: China Airshow di Zhuhai dan Indo Defence di Jakarta. Terutama China belakangan sangat berambisi membangun industri militernya untuk menembus pasar ekspor.

Jet tempur Sukhoi Su-35 yang diminati IndonesiaFoto: picture-alliance/dpa

Menurut data Stockholm International Peace Research Institute, impor senjata ke Indonesia sejak tahun 2010 meningkat tiga kali lipat. Baru-baru ini, Indonesia menggelar manuver militer besar-besaran di kawasan Laut Cina Selatan, dengan mengerahkan jet-jet tempur terbarunya yang dibeli dari Rusia.

Di Indo Defence 2016, delegasi Rusia ingin mendapat kepastian tentang recana Indonesia membeli pesawat tempur Sukhoi Su-35 yang sudah diputuskan pemerintah. Sementara para pesaing Rusia juga berupaya mendekati pemerintahan Joko Widodo dengan tawaran-tawaran menarik.

Produsen pesawat terkemuka seperti Lockheed Martin dari Amerika Serikat, SAAB dari Swedia, dan Eurofighter dari Eropa, semuanya akan hadir di Jakarta minggu ini.

hp (rtr)