Indonesia-Australia Bahas Kerja Sama Transformasi Digital
27 Februari 2024
Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas dan pejabat Australia Stephen Scott membahas transformasi digital pada pemerintahan serta kerja sama Indonesia dan Australia.
Iklan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas bertemu dengan Deputy Head of Mission to Indonesia Australian Public Service Commission (APSC) Stephen Scott di Kantor Kementerian PAN-RB, pagi ini.
Pertemuan tersebut membahas berbagai hal, termasuk transformasi digital pada pemerintahan Indonesia, serta kerja sama Indonesia dan Australia.
"Saat ini Pemerintah Indonesia tengah melakukan transformasi digital melalui pembangunan Government Technology (GovTech). Dan saat berkunjung ke Australia, saya melihat bahwa tantangan yang ada di Indonesia, kurang lebih sama dengan yang dihadapi oleh Australia di awal pembentukannya," ujar Anas dalam keterangannya, Selasa (27/2/2024).
Anas menjelaskan baik Indonesia dan Australia memiliki tantangan terkait jumlah pemerintah daerah yang banyak. Untuk itu, diperlukan interoperabilitas aplikasi dan datadari masing-masing instansi pemerintah sehingga dapat saling terhubung. Dengan demikian, masing-masing instansi pemerintah tidak perlu lagi membuat aplikasi baru.
Lebih lanjut, Anas mengungkapkan pemerintah pusat saat ini sedang menyiapkan portal nasional untuk menginteroperabilitaskan berbagai layanan utama pemerintah kepada masyarakat. Setidaknya terdapat sembilan layanan prioritas pemerintah yang diintegrasikan dalam portal tersebut agar semakin mudah diakses oleh masyarakat.
"Seperti yang disampaikan oleh Para Menteri dari Inggris, Estonia, Jepang, Korea termasuk Minister for the Public Service Australia yang kami temui pada kunjungan yang kami lakukan, digitalisasi pemerintahan bukan hanya soal teknologi, melainkan juga komitmen politik. Sehingga keputusan ini sangat penting bagaimana digitalisasi menjadi prioritas dan komitmen pemerintah serta kami saat ini sedang menyiapkan berbagai kebijakan untuk mendukung hal tersebut," lanjut Anas.
Bekerja Sama Dengan Jerman, Indonesia Melawan Waktu Lewat Digitalisasi Manuskrip Kuno
Banyak naskah kuno ditulis di bahan rapuh seperti daun lontar, kulit kayu dan bambu. Guna menyelamatkannya Indonesia bekerjasama dengan Jerman lakukan digitalisasi agar naskah tidak rusak ditelan waktu.
Foto: DW/M. Rijkers
Akses Digital Koleksi Naskah Kuno
Guna memastikan naskah kuno yang ada bisa bermanfaat bagi masyarakat, pemerintah menyediakan akses digital untuk 400-an naskah kuno yang termasuk dalam koleksi khusus. Naskah asli rawan rusak karena usianya yang tua, bahannya sudah rapuh dan dijaga agar tak dicuri. Waktu seakan terhenti di ruangan ini, tempat 11.500 naskah kuno tersimpan di Perpustakaan Nasional, Jakarta.
Foto: DW/M. Rijkers
La Galigo
La Galigo adalah salah satu naskah kuno dari abad ke 13-15 dalam bahasa Bugis yang ditulis dalam aksara Lontara Kuno yang terdiri dari 6000 halaman. Ini foto naskah asli dalam kitab berukuran kecil sebanyak 78 halaman kertas. UNESCO menetapkan La Galigo sebagai warisan dunia atau Memory of the World dari Indonesia. La Galigo memuat kisah penciptaan peradaban Bugis di Sulawesi Selatan.
Foto: DW/M. Rijkers
Nagarakretagama
Naskah ini adalah tulisan Empu Prapanca dalam bahasa Jawa Kuno, aksara Bali pada lontar. Rekaman sejarah tahun 1365 ini baru ditemukan pada tahun 1894 oleh ilmuwan Belanda, J.L.A. Brandes di Lombok, Nusa Tengara Barat saat Istana raja Lombok di Cakranagara dibakar tentara KNIL. Nagarakretagama memuat keadaan kerajaan Majapahit di bawah pemerintahan Prabu Hayam Wuruk dari tahun 1350-1389 Masehi.
Foto: DW/M. Rijkers
Babad Diponegoro
Ini autobiografi yang ditulis Pangeran Diponegoro (1785-1855) saat diasingkan di Sulawesi Utara 1831-1832. Naskah ditulis di kertas dalam bahasa Jawa, aksara Arab sebanyak 1151 halaman. Tampak dalam foto adalah Babad Diponegoro asli, replikanya dipamerkan untuk umum. Babad Diponegoro berkisah tentang Kerajaan Majapahit, Mataram, Surakarta dan Yogyakarta serta perang era kolonial Belanda.
Foto: DW/M. Rijkers
Panji Jayakusuma
Panji Jayakusuma baru masuk sebagai Memory of the World dari Indonesia pada tahun 2017. Naskah ditulis dalam bahasa dan aksara Jawa ini berkisah tentang petualangan Raden Panji, putra mahkota Kerajaan Jenggala yang mencari kekasihnya yang hilang. Raden Panji menyamar sebagai Jayakusuma yang berhasil menaklukkan Bali.
Foto: DW/M. Rijkers
Koleksi Perpustakaan Nasional 11.500 Naskah Kuno
Manuskrip tertua adalah Nagarakretagama (1365) dan termuda naskah Sewaka Darma (1880). Teguh Purwanto, Kepala Bidang Layanan Koleksi Khusus mengizinkan pemotretan di dalam ruangan yang dilindungi baja tahan api dan diproteksi dari akses manusia. Manuskrip kuno disimpan dalam lemari kaca dan hanya bisa dipegang oleh ahli dengan menggunakan sarung tangan.
Foto: DW/M. Rijkers
Kerjasama Menyelamatkan Naskah Kuno
Selain koleksi Perpustakaan Nasional, Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta dan Pusat Studi Budaya Manuskrip (CSMC), Universitas Hamburg terlibat dalam digitalisasi manuskrip kuno yang saat ini masih berada di tangan masyarakat.
Foto: DW/M. Rijkers
Pentingnya Digitalisasi Naskah Kuno
Sejak Juni 2018, DREAMSEA sudah mendigitalisasi 1069 imaji dari Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, 1694 imaji dari Palembang, Sumatera Selatan. Dari Buton-Sulawesi Tenggara sebanyak 4996 imaji dan Kuningan-Jawa Barat sebanyak 5000 imaji. Tampak dalam foto adalah hasil digitalisasi dari naskah milik Sultan Mahmod Badarudin IV tentang hukum pernikahan secara Islam.
Foto: DW/M. Rijkers
Naskah Tentang Hari Raya Islam
Tampak dalam foto adalah hasil digitalisasi dari naskah yang ditulis oleh Syekh Abdu Somad Alfalimbani yang ditemukan di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Naskah memuat tentang Isra Miraj dari Bahasa Arab ke Bahasa Melayu yang dibacakan setiap peringatan hari raya Isra Miraj. Dari naskah ini diketahui bagaimana syiar agama Islam disampaikan dalam bahasa lokal.
Foto: DW/M. Rijkers
Naskah Peraturan Iddha
Iddha adalah peraturan dalam Islam mengenai pernikahan kembali seorang janda setelah perceraian/ditinggal mati oleh suami. Naskah ditulis dalam bahasa Melayu, aksara Jawi yang terlihat seperti aksara Arab. Keunikan naskah ini adalah pembagian tabel yang sudah mulai dikenal di masa itu. Foto ini adalah digitalisasi yang sedang dikerjakan oleh PPIM UIN Jakarta dan Universitas Hamburg, Jerman.
Foto: DW/M. Rijkers
Buku Lipat Kulit Kayu
Tampak dalam foto adalah hasil digital yang sedang dikerjakan oleh PPIM UIN Jakarta dan Universitas Hamburg, Jerman. Buku lipat dari kulit kayu ini milik Faturahman dari Palembang, Sumatera Selatan yang berisi cara penghitungan hari baik. Keunikan naskah ini adalah mulai dikenalnya bentuk diagram lingkaran untuk memudahkan penghitungan hari.
Foto: DW/M. Rijkers
11 foto1 | 11
Dalam kesempatan tersebut, Anas juga mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin antara Kementerian PAN-RB dan APSC.
"Kami mengapresiasi langkah-langkah yang telah dijalankan bersama antara Kementerian PANRB dan APSC, bahkan melalui Prospera (Program Kemitraan Indonesia Australia untuk Perekonomian). Kami berharap ada tim dari Prospera yang bisa mendampingi kami untuk menjalankan kerja sama ini," ungkap Anas.
Senada, Sekretaris Kementerian PAN-RB Rini Widyantini juga mengapresiasi APSC dan Prospera yang sudah mendampingi Kementerian PANRB dalam berbagai hal, termasuk pelayanan publik dan reformasi birokrasi. Ia mengungkapkan APSC memiliki program yang bagus dalam digitalisasi pemerintahan, termasuk layanan digital.
"Digitalisasi dalam pemerintahan tidak bisa dilakukan tanpa adanya transformasi birokrasi. Sehingga melalui kerja sama dengan APSC, kami dapat bekerja bersama untuk mematangkan transformasi digital pemerintah di Indonesia," pungkas Rini.
Sebagai informasi, selain transformasi digital, pertemuan tersebut juga membahas perpindahan ibu kota negara yang saat ini sedang akan berlangsung dari Jakarta ke Nusantara pada tahun 2024 ini. Australia pun pernah melakukan pemindahan ibu kota dari Melbourne ke Canberra pada 1927.
Pertemuan itu juga membahas GovTech, sistem seleksi CASN, serta identitas kependudukan digital (IKD). Pada Januari 2023, Kementerian PAN-RB dan APSC berkomitmen untuk bekerja sama dalam pelaksanaan reformasi birokrasi, penguatan kebijakan, hingga pengembangan kapasitas ASN.