1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Indonesia dan Belanda Tingkatkan Kerja Sama Vokasi

7 Oktober 2019

Presiden Jokowi dan PM Belanda Mark Rutte melakukan pertemuan bilateral dan sepakat untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang. Dalam pertemuan itu, Presiden juga sampaikan kekhawatiran tentang sawit.

Präsidentenpalast in Bogor  West Java  Indonesia
Foto: Kris

Presiden Joko Widodo menyambut kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Senin (07/10). Rombongan PM Rutte tiba di Istana Kepresidenan Bogor sekitar pukul 11.00 WIB.

Dalam lima tahun ke depan, pemerintahan Presiden Joko Widodo akan memberikan perhatian dan prioritas bagi pengembangan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Pendidikan pun akan memegang peranan sentral bagi upaya tersebut.

Oleh karena itu, saat menerima kunjungan resmi PM Belanda Mark Rutte di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Senin (07/10), Presiden Jokowi mengajak pemerintah Belanda untuk dapat meningkatkan kerja sama dalam hal pendidikan.

"Dalam pertemuan, kita juga membahas upaya peningkatan kerja sama di bidang vokasi, termasuk di bidang kemaritiman dan keperawatan," kata Presiden Jokowi dalam pernyataan pers bersama.

Presiden Jokowi dan PM Rutte menanam pohon damar atau Agathis dammara.Foto: Kris

Di samping itu, Presiden Jokowi menjelaskan, Belanda merupakan salah satu mitra penting Indonesia di Eropa, baik di bidang perdagangan, investasi maupun pariwisata. Di antara negara-negara Eropa, Belanda merupakan mitra perdagangan nomor dua terbesar, mitra investasi nomor satu dan mendatangkan wisatawan nomor empat terbesar dari Eropa.

"Kerja sama ini akan terus kita perkuat dengan menggunakan kerangka kemitraan komprehensif yang sudah dimiliki oleh kedua negara, Indonesia dan Belanda," lanjutnya.

Di tengah situasi perekonomian dunia yang mengalami tren pelemahan, Presiden Jokowi memandang perlu upaya meningkatkan kerja sama ekonomi dengan banyak mitra, termasuk dengan Belanda.

Kebijakan Sawit Uni Eropa

Di bidang perdagangan, Indonesia dan Belanda sepakat untuk terus meningkatkan perdagangan yang terbuka dan adil. Dalam konteks ini, Presiden Jokowi kembali menyampaikan kekhawatiran Indonesia untuk kebijakan Uni Eropa terhadap kelapa sawit.

"Saya juga menghargai kerja sama yang baru saja ditandatangani oleh Indonesia dan Belanda di New York tanggal 26 September 2019 yang lalu, mengenai pengembangan kapasitas petani kecil sawit untuk menghasilkan kelapa sawit yang lestari," paparnya.

Menanggapi hal itu, PM Rutte menyebut, pihaknya berupaya untuk mengubah situasi kompleks menjadi peluang.

"Kami berupaya untuk mengubah situasi kompleks ini menjadi peluang. Seperti yang tadi disampaikan, MoU baru saja ditandatangani dan MoU tersebut akan fokus pada pengembangan kapasitas petani skala kecil," ujarnya.

Presiden Jokowi dan PM Belanda Mark Rutte sepakat tingkatkan kerja sama bilateral Indonesia - Belanda.Foto: Kris

Banyak peluang kerja sama

Sementara itu, di bidang investasi Presiden Jokowi mengajak Belanda untuk meningkatkan kemitraan di bidang infrastruktur maritim dan pengelolaan air. Di pengujung pernyataannya, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Belanda yang terus menghormati kedaulatan Indonesia.

"Sebagai penutup saya berikan apresiasi kepada pemerintah Belanda yang secara konsisten tegas menghormati kedaulatan negara Republik Indonesia," tandasnya.

Sementara itu, PM Rutte mengaku senang bisa mengunjungi Indonesia kembali. Untuk diketahui, ini merupakan kunjungan ke-3 PM Rutte ke Indonesia setelah sebelumnya juga berkunjung pada tahun 2013 dan 2016.

"Banyak hubungan sejarah antara kedua negara dan kita juga mendorong kerja sama baru di masa depan melalui pariwisata, juga pertukaran mahasiswa, dan tentu saja hubungan perdagangan," kata PM Rutte.

Menurut PM Rutte, banyak sekali area kerja sama lainnya yang memiliki potensi untuk dikembangkan oleh Indonesia dan Belanda. Termasuk di antaranya tentang pengelolaan air, kesehatan, perubahan iklim, dan pengelolaan sampah.

"Saya harap bersama-sama kita akan memanfaatkan peluang tersebut," imbuhnya.

Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden (Ed. na)