1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
OlahragaIndonesia

Indonesia dan Jalan Berliku Menuju Piala Dunia 2026

Hardimen Koto
Hardimen Koto
18 Oktober 2023

Brunei Darussalam digasak 12 gol dalam 5 hari. Kini, Indonesia bersiap menghadapi medan sesungguhnya menuju Piala Dunia 2026. Kolom Hardimen Koto.

Leg pertama Indonesia - Brunei dalam kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026Foto: Agung Kuncahya B./Xinhua/picture alliance

Brunei dengan gampang dilumpuhkan. Leg 1 di Jakarta, enam gol tanpa balas pada 12 Oktober. Lima hari kemudian, Leg-2 di Bandar Sri Begawan, juga enam gol. 

Semua seperti mudah saat Indonesia melewati putaran pertama meski banyak nama-nama besar absen: dari Jordi Amat, Marselino Ferdinand, hingga Ivar Jenner.

Semua seperti asyik saat dua penyerang Indonesia, Dimas Drajad dan Ramadhan Sananta memimpin daftar top-scorer kualifikasi dengan tiga gol. Bahkan di atas Neymar dan Messi.

Tapi tunggu, kampanye skuad Shin Tae-yong menuju Piala Dunia terbesar pada 2026 nanti - dengan kontestan 48 tim, baru muncul di putaran kedua.

 Indonesia bergabung di Grup F. Di situ ada tiga seteru yang peringkat FIFA-nya jauh di atas. Ada Irak (69), ada Vietnam (95) dan ada Filipina (132), sementara Indonesia berada di peringkat 147.

Berat? Iya. Berliku? Pasti. Apalagi, match perdana dari jalan panjang ini mesti away ke Baghdad, jumpa Irak 16 November ini.

Mesti siap jiwa dan raga untuk meneruka mimpi besar ini: merebut satu dari 8 slot Asia ke Piala Dunia.

Bisa? Harusnya begitu. Federasi berkreasi: kontrak Shin Tae-yong - yang banyak menyodorkan perubahan, diperpanjang hingga Juni 2024.

Ini boleh jadi sinyal implisit buat Shin: loloskan Indonesia ke putaran ketiga!  

Baik. Agenda Indonesia dalam kampanye ke Piala Dunia, memang, harus diuji di putaran kedua ini: enam laga hingga Juni 2024.  

Di interval itu, Shin ada tugas lain: mengibarkan skuad Garuda di pentas Piala Asia 2023 pada Januari 2024 nanti di Qatar. Kebetulan juga satu grup dengan Irak dan Vietnam, plus raksasa Jepang yang impresif dalam lima laga ujicoba terakhir.  

Itu juga sebabnya Federasi getol dengan sederet rencana naturalisasi. Setelah Jordi Amat (Johor FC), Sandy Walsh (KV Mechelen, Belgia), Elkan Baggot (Ipswich Town), Shayne Pattyanama (Viking, Norwegia), Ivar Jenner (FC Utrecht), Rafael Struick (ADO Den Haag), kini Federasi mengincar Jay Idzes (Venezia), Kevin Diks (Copenhagen) dan Nathan Tjoe-A-On (Swansea).

Merekalah, antara lain, yang nanti berjibaku  mengawal mimpi besar Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.

 

Hardimen Koto: pengamat, analis dan komentator sepak bola

*tulisan ini menjadi tanggung jawab penulis.

Hardimen Koto Jurnalis dengan passion hebat untuk dunia olahraga.