Indonesia berambisi menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 dengan menggandeng negara-negara Asia Tenggara lain. Waktu persiapan selama 17 tahun dianggap cukup untuk memenuhi standar yang diminta FIFA.
Iklan
Indonesia akan memimpin konsorsium bentukan negara-negara Asia Tenggara untuk mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034. Rencana tersebut diungkapkan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Joko Driyono, Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PSSI, mengatakan pihaknya telah mengajukan proposal tersebut pada pertemuan Federasi Sepakbola Asia di Vietnam awal bulan lalu. "Rencana ini akan secara resmi dideklarasikan pada pertemuan Dewan AFF di Bali September nanti, katanya kepada kantor berita AFP.
Menurutnya niat Indonesia untuk menggelar ajang sepakbola paling akbar sejagad itu memang terkesan "ambisius." Tapi ia berdalih konsorsium ASEAN akan memiliki waktu selama 17 tahun untuk merampungkan persiapan. Tenggat terakhir untuk mendaftarkan diri sebagai calon tuan rumah Piala Dunia 2034 akan jatuh pada tahun 2026.
12 Stadion Piala Dunia 2014
Tiga miliar Euro atau sekitar 48 trilyun Rupiah dikucurkan oleh Brasil untuk membangun dan merenovasi 12 stadion Piala Dunia. Celakanya sebagian stadion terancam terbengkalai seusai Piala Dunia 2014
Foto: Getty Images/AFP
Rio de Janeiro - Estadio do Maracana
Maracana yang pernah didaulat sebagai monumen nasional itu kini dipandang sebagai pemborosan dana oleh penduduk. Ketika 170.000 penonton menyaksikan langsung final Piala Dunia 1950 silam, kini jumlahnya tidak sampai setengah. Kendati begitu Maracana masih dianggap tempat yang pantas untuk menjamu final Piala Dunia. Biaya renovasi, Rp. 4,6 trilyun, kapasitas 73.531 penonton.
Foto: picture-alliance/dpa
Rio de Janeiro - Maracana 1973
Inilah "Maracana" yang berakar dalam ingatan penduduk Brasil. Hingga dekade 1990-an, stadion terbesar di dunia ini menjadi tempat berkumpulnya semua kelas sosial. Sepuluh tahun kemudian, ditambah dengan dana 300 juta Euro, Maracana tidak lagi terjangkau. Renovasi untuk Piala Dunia 2014 menelan biaya tambahan 400 juta Euro. Kini Maracana menjadi simbol pemborosan pajak negara.
Foto: imago/WEREK
Sao Paulo - Arena de Sao Paulo "Itaquerao"
Dibuka untuk Piala Dunia ke-20, pada 12 Juni di Sao Paulo, kota terbesar di Brasil. Nama Itaquerao berasal dari pemukiman buruh Itaquera yang lebih membutuhkan dana investasi. Setidaknya stadion ini menjadi rumah buat penggemar SC Corinthias. Nama Itaquerao sempat melejit ketika tiga orang meninggal dunia karena kecelakaan di stadion. Biaya pembangunan: Rp. 4,9 trilyun, Kapasitas 65.807 penonton.
Foto: picpicture-alliance/AP Photo
Natal - Arena das Dunas
Penduduk Natal mengalami Deja-vu ketika melihat Arena das Dunas yang mentereng. 1991 silam pemerintah membangun gedung khusus seharga 5 juta Euro untuk menerima kunjungan Paus Johannes Paul II. Setelahnya gedung tersebut terbengkalai. Pun sebuah stadion, kata banyak penduduk, bukan termasuk kebutuhan mendesak. Biaya pembangunan: Rp. 2,1 trilyun, kapasitas 42.086 penonton
Foto: Getty Images/Shaun Boterill
Salvador da Bahia - Arena Fonte Nova
Laga maut pertama Piala Dunia akan digelar pada 13 Juni di Arena Fonte Nova, di Salvador da Bahia. Juara bertahan Spanyol berhadapan dengan Belanda. Tiga hari kemudian, Jerman bertarung melawan Portugal. Laga Sepakbola juga masih dinikmati di Salvador setelah Piala Dunia. Klub EC Bahia ikut merajai sepakbola Brasil dan Amerika Selatan. Biaya Pembangunan: Rp. 3,6 trilyun, kapasitas 48.747 penonton
Foto: YASUYOSHI CHIBA/AFP/Getty Images
Fortaleza - Estadio Castelao
Minimnya penonton bukan keluhan yang lazim di Fortaleza. Kota berpenduduk 2.5 juta ini memiliki dua klub sepakbola, yang kendati tidak begitu sukses namun menaungi jumlah pendukung yang besar. Tuan rumah Brasil akan ditantang Meksiko di stadion ini, 17 Juni mendatang. Biaya renovasi: Rp. 2,8 trilyun, kapasitas: 64.846 penonton
Foto: Getty Images/AFP
Cuiaba - Arena Pantanal
Cuiaba yang cuma berpenduduk setengah juta orang adalah kota penyelenggara Piala Dunia terkecil. Kota ini terletak di tengah kawasan rawa, Pantanal, yang juga menjadi nama stadion. Seperti di Fortaleza, Cuiaba tidak memiliki klub papan atas. Setidaknya Arena Pantanal akan dipakai sebagai kamp pelatihan sepakbola pada Olympiade 2016. Biaya pembangunan: Rp. 3 trilyun, kapasitas: 42.986 penonton
Foto: Getty Images
Recife - Arena Pernambuco
Stadion di Recife mendapat nama dari negara bagian tempatnya bernaung. Secara letak geografis, Arena Pernambuco memang tidak terletak di Recife, melainkan berjarak 22 kilometer di Lorenco da Mata. Buat 2000 keluarga tempat ini tidak cukup terpencil, karena mereka harus diungsikan. Biaya pembangunan: Rp. 4 trilyun, kapasitas: 42.849 penonton
Foto: picture-alliance/AP Photo
Manaus - Arena da Amazonia
Dengan laga antara Inggris dan Italia, Arena de Amazonas langsung menyambut dua tim papan atas di awal Piala Dunia. Barangkali untuk pertamakali sejak bertahun-tahun, karena tidak satupn klub dari Manaus bermain di liga utama Brasil. Biaya pembangunan: Rp. 3,2 trilyun, kapasitas: 42.374 penonton.
Foto: picture-alliance/dpa
Belo Horizonte - Estadio Mineirao
Sudah sejak lima dekade, kedua klub besar Belo Horizonte, yakni Atletico dan Curzeiro menampilkan derbi satu kota di Estadio Mineirao. Namun dengan alasan keamanan, pendukung tim tamu harus menunggu di luar stadion selama proses renovasi. Biaya pembangunan: Rp. 3,6 trilyun, kapasitas: 62.547 penonton.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Brasilia - Estadio Nacional
Stadion Piala Dunia termahal adalah Estadio Nacional di Brasilia. Namun seperti juga Manaus, ibukota Brasil ini tidak memiliki klub sepakbola yang bermain di divisi utama. Dua klub penghuni stadion, Gama dan Brasilense saat ini masih berjibaku di liga ke-empat Brasil. Biaya pembangunan: Rp. 10,2 trilyun, kapastias: 68.009 penonton.
Foto: Getty Images
Curitiba - Arena da Baixada
Arena da Baixada di Curitiba nyaris tersingkirkan dari jadwal pertandingan FIFA. Selama berbulan-bulan proses pengerjaan konstruksi di stadion terkecil Piala Dunia ini mengalami stagnasi lantaran mandeknya kucuran dana. Awal tahun 2014, FIFA memberikan ultimatum. Tiba-tiba uang pun mulai mengalir. Biaya pembangunan Rp. 1,7 trilyun, kapasitas: 41.456
Foto: Getty Images/AFP
Porto Alegre - Estadio Beira-Rio
Porto Alegre menampung dua klub papan atas liga Brasil. Awalnya kota ini menolak pembangunan baru karena klub Gremio baru saja merampungkan stadionnya 2012 silam. Namun pemerintah lantas memilih Estadio Beira-Rio milik klub rival Internacional sebagai stadion Piala Dunia. Biaya Renovasi Rp. 1,7 trilyun, kapasitas 48.849 penonton.
Foto: Getty Images/AFP
13 foto1 | 13
Menyusul masalah infrastruktur dan kondisi geografis, Driyono memprediksi hanya dua atau tiga negara ASEAN saja yang mampu menjadi tuan rumah Piala Dunia. "Sudah saatnya Asia Tenggara menyelenggarakan Piala Dunia dan pertumbuhan progresif di Asia, terutama Asia Tenggara, membuat kami optimisi," imbuhnya.
Meski dianggap prestisius, status tuan rumah Piala Dunia tidak serta merta mampu memperbaiki kualitas sepakbola di tanah air. Brazil yang menyelenggarakan Piala Dunia 2014 silam menjadi contoh teranyar. Saat ini separuh stadion Piala Dunia di negeri samba itu tidak terpakai dan terancam terbengkalai.
Brazil mengeluarkan dana lebih dari 3 milyar Dollar AS untuk membangun dan merenovasi 12 stadion Piala Dunia. Sebaliknya buat FIFA, Piala Dunia 2014 adalah even sepakbola paling menguntungkan dalam sejarah. Badan dunia sepakbola itu tercatat meraup keuntungan sebesar 1,7 milyar Dollar AS dari Piala Dunia Brazil.
Hotel Tim Piala Dunia: Berbeda demi Satu Piala
Beragam lokasi penginapan dipilih oleh setiap tim di Piala Dunia 2014 di Brasil. Beberapa memilih pusat keramaian, yang lain tinggal terpencil di tengah hutan atau di pinggir pantai.
Foto: Christian Rizzi/AFP/Getty Images
Portugal: Bersantai di Bar Kolam Renang
Sebuah hotel bintang empat akan menampung timnas Portugal. Royal Palm Plaza Resort di Campinas cuma berjarak 100 kilometer dari Sao Paulo. Selain restoran, hotel yang dikenal ramah keluarga ini juga menyediakan dua kolam renang dan sebuah bar di tepi kolam.
Foto: Nelson Almeida/AFP/Getty Images
Kroasia: Berlatih dan Berlibur!
Hotel Tivoli Ecoresort yang baru direnovasi terletak di bibir pantai Praia do Forte, sekitar 55 kilometer di utara Salvador. Alam di Praia do Forte adalah hutan hujan dan cagar alam. Sepanjang pantai yang membentang 12 kilometer itu bertaburan pohon-pohon kelapa.
Foto: Yasuyoshi Chiba/AFP/Getty Images
Brasil: Hujan Duit demi Piala Emas!
Timnas Brasil mencari ketenangan dan menghindari riuh khas Piala Dunia. Kamp pelatihan Granja Comary yang digelar federasi nasional CBF, terletak terpencil di kawasan pegunungan Teresopolis, sekitar 90 kilometer dari Rio de Janeiro. Negeri samba itu menggelontorkan duit lima juta Euro untuk merenovasi kamp pelatihan ini.
Foto: Getty Images
Meksiko: Menelusuri Jejak Pele
Tim Nasional Mexiko memilih kota pelabuhan Santos sebagai markas selama Piala Dunia. Kota ini adalah kota kelahiran legenda sepakbola, Pele. Hotel Parque Balneario terletak di jantung kota tua Santos. Sementara untuk berlatih, Meksiko menyewa kamp pelatihan FC Santos di tepi kota.
Foto: Nelson Almeida/AFP/Getty Images
Spanyol: Sejuk di Tengah Sengit Matahari Brasil
Sang juara bertahan memilih lokasi yang relatif sejuk untuk udara Brasil, yakni Curitiba. Xavi dkk. akan bermalam di kamp pelatihan milik klub lokal, yakni Atlético Paranaense. Menurut federasi sepakbola Spanyol, RFEF, kamp tersebut sudah dilengkapi dengan internet, tv kabel dan pendingin ruangan.
Foto: Christophe Simon/AFP/Getty Images
Inggris: Bermalam di Sarang Penyamun
Berbeda dengan tim lain, Rooney dkk. akan berlatih di bawah terik matahari Rio de Janeiro selama Piala Dunia. Hotel yang dipilih federasi Inggris, FA, adalah Royal Tulip. Menurut media-media lokal, hotel ini dulunya sering menampung anggota gangster, lengkap dengan aksi tembak-tembakan dan penyanderaan.
Foto: Getty Images
Italia: Bella Brasil!
Timnas Italia akan menginap di Portobello Resort di Mangaratiba. Hotel ini terletak di sebuah pertanian dengan lahan berumput hijau dan sungai-sungai. Dengan hutan hujan khas Atlantik dan pantai yang membentang sepanjang satu kilometer dan dipenuhi pohon kelapa, Buffon dkk. dijamin bisa mengendurkan otot pasca pertandingan.
Foto: Vanderlei Almeida/AFP/Getty Images
Perancis: Pesanan Khusus di Kamar Mandi
Franck Ribéry dkk akan bermalam di Hotel JP di Ribeirão Preto. Federasi sepakbola Perancis, FFP, mengajukan pesanan unik kepada manajemen hotel. Antara lain sebuah kamar santai dengan empat televisi serta desain interior kamar tidur yang identik buat 23 pemain. Selain itu manajemen hotel harus menyediakan sabun cair di kamar mandi, bukan sabun batangan yang biasa dipakai.
Foto: Nelson Almeida/AFP/Getty Images
Swiss: Perpisahan Mewah buat Hitzfeld
Swiss berpisah dari pelatih Ottmar Hitzfeld dengan memesan penginapan mewah. Xherdan Shaqiri dkk. akan menginap di La Torre di Porto Seguro. Hotel berbintang lima ini terletak di dekat Muta Beach, garis pantai tercantik di Porto Seguro.
Foto: picture alliance/KEYSTONE
Jerman: Membangun dari Nol
Jerman adalah satu-satunya tim di Piala Dunia yang membangun sendiri markasnya. Resort Campo Bahia terletak 30 kilometer dari Porto Seguro yang cuma bisa disambangi dengan kapal feri. Listrik, air dan internet akan tersedia jika Özil dkk. mulai menempati bekas asrama olahraga yang disulap menjadi hotel mewah ini.
Foto: picture-alliance/dpa
Belgia: Bermalam di Surga Golf
Timnas Belgia bakal punya kesibukan lain di waktu senggang, yakni bermain golf. Negara kecil di jantung Eropa itu memilih Paradise Golf & Lake Resort di Mogi Das Cruzes sebagai markas selama putaran final. Hotel ini menawarkan kenyamanan khas bintang lima buat tim yang turut dijagokan menjuarai Piala Dunia itu.
Foto: Nelson Almeida/AFP/Getty Images
Russia: Ketenangan Desa
San Raphael Country Hotel di Itu sejak jauh hari sudah dipesan oleh Federasi Sepakbola Rusia. Tempat penginapan mewah bergaya kolonial ini terletak di kawasan pedesaan, sekitar 100 kilometer dari Sao Paulo. Selain kolam renang, hotel ini juga menyediakan ruangan khusus yang disulap menjadi klinik kecil oleh dokter timnas.
Foto: Nelson Almeida/AFP/Getty Images
Korea Selatan: Selaras dengan Alam
Pemain asal negeri Gingseng tidak akan kesulitan menemukan tempat kosong di penginapan. Karena Bourbon Cataratas Conv. & Spa Resort memiliki lahan seluas 165.000 meter persegi! Hotel yang dikelola dengan memperhatikan lingkungan ini terletak berdekatan dengan air terjun raksasa Iguacu, di perbatasan antara Brasil, Paraguay dan Argentina.