JAKARTA :

Indonesia mengecam Myanmar dalam kasus penahanan pimpinan pro-demokrasi dan pemenang hadiah Nobel perdamaian, Aung San Suu Kyi. Terdapat perbedaan mencolok, antara pernyataan resmi rezim di Myanmar dengan kenyataan. Demikian kata jurubicara kementrian luar negeri, Marty Natalegawa. Disebutkan, tidak ada jawaban ekplisit dari rezim di Yangun, yang membenarkan perpanjangan penahanan tsb. Presiden Timor Timur, Xanana Gusmao, meminta agar Suu Kyi segera dibebaskan tanpa syarat. Juga tiga wanita pemenang hadiah Nobel perdamaian, yakni Shirin Ebadi dan Wangari Maathai serta Jody Williams yang organisasinya "kampanye internasional pelarangan ranjau" memenangkan hadiah Nobel perdamaian, menuntut segera dibebaskanya Suu Kyi.