Pemerintah sengaja menggenjot publikasi penenggelaman kapal nelayan ilegal. Langkah tersebut diambil untuk menciptakan efek jera terhadap nelayan lain dan membuat Indonesia menjadi kuburan buat kapal pencuri ikan
Iklan
Aksi penenggelaman kapal nelayan pencuri ikan oleh pemerintah Indonesia dimaksudkan untuk menciptakan "efek jera," kata Menteri Perikanan Susi Pudjiastuti di hadapan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). "Jika Indonesia lembek dalam penerapan sanksi bagi pencuri ikan, maka efek penjeraan tidak akan tercapai", ujar Susí lebih lanjut.
Indonesia Tetap Tegas Perangi Illegal Fishing
00:52
"Makanya, kita mempertontonkan penenggelaman kapal," katanya seperti dilansir Kompas. Susi mengatakan penenggelaman kapal ilegal sudah sesuai instruksi Presiden Joko Widodo. "Harapannya ke depan tidak ada lagi pencurian ikan."
Menurut data resmi saat ini sebanyak 176 kapal telah berhasil ditenggelamkan. Untuk itu Kementerian Perikanan membutuhkan tidak sampai 2 milyar Rupiah. "Itu pun lebih untuk membereskan polusi yang bisa ditimbulkan," tuturnya.
Desak Cina serahkan kapal pencuri ikan
Sejak menjabat 2014 silam, Susi menerapkan kebijakan tangan besi terhadap tindak pencurian ikan di Indonesia. Baru-baru ini Susi mendesak pemerintah Cina untuk menyerahkan kapal nelayan Kway Fey yang tertangkap mencuri ikan di perairan Natuna, namun diselamatkan oleh kapal penjaga pantai Cina.
"Saya yakin mereka akan menghormati saya dengan menyerahkan kapal itu. Saya rasa sebagai negara besar anda tidak bisa menindas negara-negara kecil," pungkasnya. Aparat saat ini masih menahan puluhan nelayan asing yang terancam didakwa melanggar larangan penggunaan pukat.
Anggota keluarga terdakwa yang datang ke Indonesia memohon pembebasan para nelayan dengan alasan kemiskinan dan tidak adanya pilihan selain melanggar larangan demi menafkahi keluarga.
Daftar Laut Paling Beracun di Bumi
Aktivitas manusia membuat samudera bumi dipenuhi lautan sampah dan limbah beracun. Inilah daftar laut yang paling tercemar di dunia. Ironisnya sebagian besar berada di Eropa dan Amerika Utara.
Foto: Shutterstock
Teluk Meksiko
Selain bocornya anjungan minyak lepas pantai 2010 lalu, Teluk Meksiko disebut sebagai wilayah laut dengan zona kematian paling besar di dunia. Kandungan zat kimia pada air laut di kawasan ini mencakup nitrogen dan fosforus yang berasal dari area pertanian AS di tepi sungai Mississippi. Kandungan zat kimia tersebut menciptakan puluhan titik minim oksigen di bawah permukaan air.
Foto: Getty Images
Atlantik Utara
Sejak pertama kali didokumentasikan tahun 1976, sampah plastik yang mencemari utara Atlantik antara Eropa dan Amerika Serikat kian menggunung. Ilmuwan memperkirakan sekitar 200.000 potongan plastik memenuhi setiap satu kilometer persegi di Samudera Atlantik.
Foto: imago
Pasifik Utara
Berkat arus laut, sampah plastik dari Amerika Serikat dan Asia terjebak di utara Pasifik. Tidak ada yang tahu seberapa besar kawasan yang tercemar, tapi ilmuwan memperkirakan antara 700.000 hingga 15 juta kilometer persegi. Sampah yang mengambang kebanyakan berupa potongan plastik berukuran mikroskopik. Sampah ini terutama mengancam kehidupan satwa laut.
Foto: CC2.0/TheAnimalDay
Samudera Hindia
Menurut Indian Ocean Experiment, Samudera Hindia diliputi oleh lautan sampah plastik seluas 10 juta kilometer persegi. Selain itu limbah kimia yang mencemari laut menyebabkan hipoksia, yakni kondisi rendah oksigen. Tahun 2011 peneliti dari University of Virginia menemukan, tingginya tingkat polusi udara di Samudera Hindia menggandakan peluang terjadinya badai tropis.
Foto: MEHR
Laut Baltik
Penangkapan ikan berlebihan, pencemaran minyak dan polusi dari daratan menempatkan laut Baltik sebagai salah satu kawasan laut paling tercemar di bumi. Sejak lebih dari satu dekade komisi kelautan Swedia mewanti-wanti, populasi separuh jenis ikan di laut Baltik berada di bawah level kritis. Finlandia bahkan melarang warganya memakan beberapa jenis ikan dari laut Baltik atas alasan kesehatan
Foto: picture-alliance/ZB/Patrick Pleul
Laut Tengah
Program Lingkungan Hidup PBB memperkirakan, 650 juta ton limbah, 129.000 ton minyak mineral, 60.000 ton merkuri dan 36.000 ton fosfat dibuang ke Laut Tengah setiap tahunnya. Karena bentuknya yang tertutup dua benua, Laut Tengah membutuhkan waktu 100 tahun untuk regenerasi, demikian Greenpeace. Sebab itu pula perairan di antara Afrika dan Eropa ini termasuk yang paling tercemar di dunia
Foto: picture-alliance/Bildagentur-online
Laut Karibia
Kerusakan terbesar pada ekosistem laut Karibia disebabkan oleh aktivitas manusia. Menurut penelitian yang dibuat National Centre for Ecological Analysis and Synthesis di AS, cemaran minyak, penangkapan ikan berlebihan, polusi dan perubahan iklim membunuh keragaman hayati di dalam laut. Berbagai jenis ikan, tiram, rumput laut dan terumbu karang perlahan dikabarkan mulai menghilang.