1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Indonesia Tamu Kehormatan Frankfurter Buchmesse 2015

11 Oktober 2015

Indonesia menjadi tamu kehormatan dalam pameran buku internasional Frankfurter Buchmesse 2015. Dapatkah Indonesia memanfaatkan kesempatan emas ini untuk berkiprah dalam kancah internasional?

Foto: Frankfurter Buchmesse/Marc Jacquemin

Dengan menjadi tamu kehormatan Frankfurter Buchmesse (Frankfurt Book Fair) literatur Indonesia memasuki terobosan baru. Selama ini, sastra Indonesia hampir tidak dikenal dalam industri literatur di dunia. Namun pasar buku Indonesia yang berpenduduk 240 juta orang ini sekarang diakui sebagai pasar menarik.

Sekjen Kemendikbud Prof Ainun Na'im mengatakan:"Kita ingin memperlihatkan kepada internasional kekayaan budaya kita lewat Frankfurt Book Fair ini."

Ditambahkannya, Indonesia memiliki beragam suku dan bangsa yang memberikan warna kebudayaan Indonesia. Sebagai negara multikultural, diyakini banyak negara yang tertarik untuk mempelajari Indonesia lebih jauh lagi.

"Dan yang lebih penting lagi kekayaan kebudayaan ini menampilkan banyak harmoni, hubungan antar umat beragama, antar budaya yang berbeda. Kita sebagai masyarakat multikultural dan multibudaya ini kan bisa hidup bersama dengan baik," imbuhnya.

Indonesia memiliki tradisi narasi, puisi dan dongeng yang panjang. Unsur pemersatu kebudayaan tulisan ini adalah bahasa nasional Bahasa Indonesia. Penulis buku terkenal Indonesia yang diakui dunia, antara lain Pramoedya Ananta Toer, yang mengalami penganiayaan politik pada masa Orde Baru dan pernah dipertimbangkan untuk hadiah Nobel Sastra.

Tahun 2015, sekitar 70 penulis Indonesia akan diundang hadir mengisi berbagai acara selama Frankfurter Buchmesse. Penyair dan penulis terkemuka Goenawan Mohamad akan bertanggung jawab untuk program budaya dalam pameran akbar ini.

Kesempatan emas di dunia sastra

Pameran buku internasional di Jerman ini sudah menjadi tradisi sejak puluhan tahun. Seteleh perang dunia ke-2, pameran ini dihidupkan kembali dan merupakan peristiwa besar dalam dunia perbukuan. Dalam pameran di Frankfurt, penerbit, penulis, penjual dan agen buku dapat bertatap muka secara langsung.

Tahun 2014, Finlandia terpilih sebagai tamu kehormatan. Pameran tahun ini diramaikan oleh 7000 peserta pameran dari berbagai penjuru dunia. Dengan sekitar 280 ribu pengunjung.

Frankfurter Buchmesse mulai digelar sejak tahun 1949. Pada pertengahan tahun 1970-an, fokus pameran lebih bersifat tematik. Namun sejak tahun 1980-an, tiap tahun dipilih tamu kehormatan dari berbagai negara dalam pameran akbar itu. Setelah Indonesia menjadi tamu kehormatan tahun 2015, Belanda akan menyusul sebagai tamu kehormatan 2016.

ap/hp(dpa/afp/ap)