Indonesia Tingkatkan Pengamanan Natal dan Tahun Baru
22 Desember 2017
Menyusul penangkapan belasan tersangka militan, Indonesia mengerahkan sekitar 180.000 personil keamanan menjelang liburan Natal dan Tahun Baru, demikian diungkap pihak berwenang.
Iklan
Juru bicara kepolisian RI, Martinus Sitompul mengatakan tidak ada ancaman teror spesifikyang terdeteksi sejak penangkapan tersebut, namun keamanan akan ditingkatkanuntuk melindungi gereja dan ruang publik antara 22 Desember sampai 2 Januari 2018. "Kami akan terus memantau dan tetap waspada," ujarnya, seperti dikutip dari AFP.
Sebelumnya, 13 tersangka militan ditangkap dalam serangan terpisah. Beberapa di antara tersangka terbukti memiliki hubungan dengan kelompok ISIS.
Sekitar 70.000 orang dari badan pemerintah dan kelompok masyarakat sipil lainnya - termasuk organisasi pemuda Islam - akan membantu petugas keamanan, tambah Sitompul.
Indonesia mengalami sejumlah serangan bom mematikan, termasuk serangan pada malam Natal tahun 2000 yang menewaskan 18 orang dan mengakibatkan luka-luka.
Pada tahun 2002, sebuah bom di sebuah klub malam Bali membunuh lebih dari 200 orang sementara pada Januari 2016, serangan bom bunuh diri dan serangan bersenjata yang diklaim oleh ISIS di ibukota Jakarta membunuh delapan orang.
Inilah 5 Fakta Penting Seputar Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu
Ledakan bom di Terminal Kampung Melayu tewaskan lima orang. Berikut beberapa fakta penting yang telah diketahui dari insiden tersebut.
Foto: Reuters/D.Whiteside
Jadi Korban Saat Amankan Pawai Obor
Ketiga polisi yang tewas tengah bertugas mengamankan pawai obor menjelang Ramadhan di sekitar Kampung Melayu. Ridho Setiawan, Taufan Tsunami dan Imam Gilang Adinatayang akan dimakamkan hari Kamis (25/5). Prosesi pemakaman dipimpin oleh Kapolres Bekasi, Tangerang Selatan, dan Jakarta Selatan.
Foto: Reuters/D.Whiteside
Ada Dua Ledakan
Ledakan pertama terdengar pada pukul 21.00 WIB dan ledakan kedua lima menit setelahnya. Saksi kunci yang mengungkap kronologi ledakan adalah Bripda Febrianto Sinaga, polisi yang ditugaskan untuk mengantisipasi pawai obor di terminal Kampung Melayu.
Foto: Reuters/Antara Foto
Sulit Identifikasi Pelaku
Kepala instalasi forensik RS Polri Dokter Kombes Edi Purnomo mengakui kesulitan mengidentifikasi jenazah korban serangan bom, yang diduga sebagai pelaku. "Kalau yang satu tubuh semua memungkinkan, kalau tercerai berai agak sulit karena tangan dan kakinya terpisah. Apakah itu satu bagian saya belum bisa pastikan."
Foto: picture-alliance/AP Photo/D. Alangkara
Bom Panci Mirip Bom di Bandung
Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto mengatakan bom bunuh diri yang meledak berjenis bom panci, mirip seperti bom yang meledak di Bandung bulan Februari lalu. Polisi menemukan struk pembelian panci bertanggal 22 Mei dari sebuah toko di Padalarang, pada salah satu saku pelaku yang tewas.
Foto: picture-alliance/AP Photo/D. Alangkara
Jokowi: Usut Tuntas Jaringan Pelaku
Presiden RI memerintahkan Kapolri Tito Karnavian "untuk mengusut tuntas jaringan pelaku dan mengejar sampai ke akar-akarnya. Karena kita tahu dari korban yang ada, ini sudah keterlaluan. Korban-korban yang ada, tukang ojek jadi korban, sopir angkot jadi korban, penjual kelontong jadi korban, polisi jadi korban."
Foto: picture-alliance/AP Photo/D. Alangkara
5 foto1 | 5
Wujud toleransi
Di Mojokerto, ratusan personel gabungan TNI, Polri dan sejumlah instansi diterjunkan untuk menjaga keamanan selama perayaan Natal dan Tahun Baru. Dikutip dari detik.com, ratusan anggota Banser juga dilibatkan dalam operasi pengamanan ini.
Usai apel gelar pasukan Operasi Lilin Semeru 2017 di halaman kantornya, Kapolres Mojokerto AKBP Leonardus Simarmata menyebutkat pelibatan Banser untuk pengamanan Natal menjadi bukti tingginya toleransi antar umat beragama di Mojokerto: "Pengalaman tahun 2000, sahabat Banser (Riyanto) meninggal untuk mengamankan bom di gereja. Banser dan relawan lainnya akan kami tempatkan di gereja, pos pelayanan dan pos pengamanan," ujarnya.
Christmas Drop: Hadiah Natal dari Sinterklas Terbang di Mikronesia
"Christmas Drop" adalah salah satu misi kemanusiaan tertua di bidang penerbangan. Sejak 1952, Angkatan Udara AS menerbangkan hadiah Natal ke pulau-pulau terpencil di Pasifik. Misi itu juga jadi ajang latihan penerbang.
Foto: picture-alliance/ZUMAPRESS.com
Sinterklas terbang
Tahun ini, selain Angkatan Udara AS, Australia juga ikut dalam misi Christmas Drop. Mereka terbang dengan pesawat pengangkut Super Hercules C130J dan membawa hadiah-hadiah Natal untuk penduduk di pulau terpencil di Mikronesia.
Foto: picture-alliance/ZUMAPRESS.com
Lambung pesawat dibuka
Para penerbang mengamati pulau-pulau kecil dari lambung pesawat yang terbuka. Kemudian paket-paket hadiah dijatuhkan dengan parasut. Awak pesawat juga mengenakan parasut sebagai pengaman, jika mereka tergelincir dan jatuh ke luar pesawat.
Foto: picture-alliance/ZUMAPRESS.com
Paket hadiah mengudara
Parasut berkembang dan paket hadiah dalam kotak kayu meluncur. Berat setiap kotak kayu beserta isinya sekitar 200 kg. Setelah beberapa saat melayang di udara, parasut diharapkan mendarat di pulau tujuan.
Foto: picture-alliance/ZUMAPRESS.com
Berawal dari lambaian tangan penghuni pulau
Semuanya berawal tahun 1952: Ketika itu, sebuah pesawat pengamat AS terbang di atas Mikronesia untuk mengamati cuaca. Para penghuni pulau lalu menyambut dari bawah dengan lambaian tangan. Ketika awak pesawat melihat sambutan itu, mereka mencari barang-barang di atas kapal yang bisa dijadikan hadiah, dan menerjunkannya dengan payung. Sejak itu, tradisi menerjunkan hadiah dilakukan setiap tahun.
Foto: picture-alliance/ZUMAPRESS.com
Kebutuhan sehari-hari
Tiga parasut dengan hadiah diterjunkan sekaligus. Isi paket itu adalah barang kebutuhan sehari-hari. Seperti jala untuk menangkap ikan, peralatan bangunan, susu bubuk, makanan kaleng, pakaian, sepatu dan mainan untuk anak-anak.
Foto: picture-alliance/ZUMAPRESS.com
Kadang-kadang jatuh di laut
Tidak semua paket parasut jatuh di tempat yang dituju. Kadang-kadang juga melenceng dan paket itu mendarat di laut. Beberapa kotak paket pernah hanyaut terbawa arus laut dan baru ditemukan beberapa bulan setelah diterjunkan. Karena jatuh di air, kotak kayu tidak rusak dan isinya masih utuh. (Teks: Hasselbach, Christoph/hp/yf)