1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

KTT G20: Manfaatkan Digital Guna Atasi Kesenjangan Ekonomi

28 Juni 2019

Dalam forum internasional di Osaka, Jepang itu Presiden Joko Widodo menyampaikan inisiatif Indonesia atas usulan "Inclusive Digital Economy Accelerator Hub" atau IDEA Hub.

Vor dem G20-Gipfel in Osaka
Foto: picture alliance/dpa/J. C. Hong

IDEA Hub adalah konsep sebuah wadah global bagi para pelaku bisnis digital, utamanya yang berstatus Unicorn. Dalam wadah ini mereka dapat berbagi ide dan pengalaman yang dapat bermanfaat bagi pemerintah, swasta, maupun UMKM. Usulan ini dicetuskan untuk mengurangi angka kesenjangan sosial dan ekonomi antarnegara.

"IDEA Hub pada dasarnya merupakan tempat mengkurasi, mengelola, dan berbagi pengalaman model bisnis digital para Unicorn anggota G20," ujar Presiden dalam KTT G20 Sesi II yang membahas soal ekonomi digital dan kecerdasan buatan, Jumat (28/06).

Pembelajaran terhadap model bisnis digital dalam IDEA Hub tersebut mencakup tiga area informasi, yakni konsep ekonomi berbagi (sharing economy), digitalisasi tenaga kerja dan keterlibatan finansial. Ketiga area informasi itulah yang diharapkan dapat mengurangi ketimpangan ekonomi antarnegara dan mempercepat inklusifitas ekonomi secara global.

Jokowi juga memandang perlunya mempersiapkan masyarakat ekonomi digital yang mampu memanfaatkan perkembangan ekonomi digital yang tengah berkembang.

Menurutnya, ada tiga pilar utama dalam upaya mempersiapkan masyarakat ekonomi digital seperti meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia dan membangun infrastruktur digital serta memperbaiki ekosistem dan iklim investasi pengembangan ekonomi digital.

Dalam hal pembangunan infrastruktur digital, Indonesia sedang membangun proyek Palapa Ring yang nantinya akan menyambungkan jaringan infrastruktur digital sepanjang 13.000 kilometer. Jaringan tersebut akan mampu menjangkau 514 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.

Jokowi dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.Foto: President Secretary/Laily Rachev

Kerja sama dengan Korea Selatan

Pada kesempatan yang sama, Korea Selatan menyambut baik prospek ASEAN mengenai Indo-Pasifik. Hal ini terungkap dalam pembicaraan antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ketika memberikan keterangan pers di Osaka, Jepang.

Indo-Pasifik baru saja disepakati oleh para pemimpin ASEAN dalam KTT ke-34 ASEAN di Thailand pada 22 Juni 2019. Ini adalah konsep kerja sama negara-negara sepanjang Samudra Hindia dan Pasifik dalam meningkatkan kerja sama dengan prinsip keterbukaan dan penghormatan terhadap hukum internasional.

"Presiden Jokowi memperkenalkan diadopsinya konsep ASEAN mengenai masalah Indo-Pasifik kepada Korea Selatan dan Presiden Korea Selatan menyampaikan dukungannya terhadap konsep ASEAN mengenai Indo-Pasifik," ujar Retno.

Selanjutnya, kedua kepala negara membahas tindak lanjut kunjungan Presiden Joko Widodo ke Seoul pada September 2018 lalu dimana keduanya berdiskusi mengenai kerja sama dalam konteks industri strategis.

"Keduanya membahas antara lain mengenai masalah kerja sama dalam konteks industri strategis dan investasi-investasi Korea Selatan yang ada di Indonesia seperti di bidang entertainment, garmen, dan sebagainya," kata Retno.

Kedua negara juga sepakat untuk mempercepat penyelesaian negosiasi Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) dan perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang diharapkan selesai sebelum 2019 berakhir.

ae/yp  (Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait