1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perusahaan India Klaim Punya Vaksin Atasi Virus Zika

4 Februari 2016

Presiden Joko Widodo minta menteri dan pejabat terkait meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus Zika di Indonesia. Perusahaan India mengklaim sudah mengembangkan vaksin untuk mengatasi Zika.

Brasilien - Forschung Zika Virus - Mikrozephalie
Foto: Reuters/U. Marcelino

Presiden Jokowi melakukan rapat terbatas dengan para menteri dan pejabat tinggi hari Rabu (03/02) untuk membahas cara-cara mencegah penyebaran virus Zika. Jokowi berharap segera diambil langkah-langkah untuk deteksi dini, pencegahan dan pengelolaan informasi terkait penyebaran virus yang berbahaya bagi ibu hamil itu.

Untuk mencegah penyebaran dan penularan infeksi virus Zika, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah mengeluarkan peringatan perjalanan lewat situs resminya di internet.

Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek berpesan agar warga negara Indonesia yang hendak berkunjung ke negara yang sedang terjangkit virus Zika menghindarkan diri dari gigitan nyamuk.

"Wanita hamil dianjurkan tidak berkunjung ke negara yang sedang ada KLB (kejadian luar biasa) penyakit virus Zika. Jika terpaksa harus melakukan perjalanan ke negara tersebut, warga hendaknya melakukan tindakan pencegahan dari gigitan nyamuk secara ketat," tulis Menteri Kesehatan.

Upaya memerangi nyamuk pembawa virus Zika di Rio de Janeiro, BrazilFoto: Reuters/P. Olivares

Siapa saja yang baru kembali dari negara yang sedang mengalami KLB virus Zika juga diminta untuk memeriksakan kondisi kesehatannya dalam kurun waktu 14 hari setelah tiba di Indonesia.

Kepala penelitian dan pengembangan di Departemen Kesehatan, Pretty multi Hartina, menerangkan, pihaknya sudah membuat selebaran untuk klinik dan rumah sakit menjelaskan virus Zika.

Keterangan tentang penyakit Microcephaly

Produsen India klaim sudah mengembangkan vaksin

Produsen obat India, Bharat Biotech, mengatakan pihaknya sudah mengembangkan vaksin melawan Zika. Kalau benar, inilah vaksin pertama yang dikenal untuk mencegah infeksi virus itu.

Bharat Biotech, produsen vaksin yang berbasis di kota selatan Hyderabad, menyatakan sudah mengembangkan selama setahun dan mereka siap untuk melakukan pengujian pra-klinis pada hewan.

Sampai sekarang belum ada vaksin yang telah terbukti bisa mencegah infeksi virus Zika, yang telah menyebar di berbagai kawasan di Amerika Latin.

"Kami adalah yang pertama di dunia yang mengajukan permohonan paten global untuk vaksin virus Zika," kata Rajarshi Dasgupta, kepala departemen hukum dan hak intelektual Bharat Biotech kepada kantor berita AFP.

Penyebaran nyamuk Aedes penyebar demam berdarah dan virus Zika

Sehubungan dengan penyebaran infeksi virus Zika, Organisasi Kesehatan Dunia WHO telah menyatakan keadaan darurat kesehatan internasional dan menyatakan, virus Zika diduga kuat menyebabkan microcephaly, atau deformasi tengkorak kepala pada bayi.

Direktur Jendral Dewat Riset Media India, Soumya Swaminathan, meminta Bharat Biotech memberikan rincian ilmiah tentang vaksin baru mereka.

"Kami telah menghubungi perusahaan dan meminta mereka membuat presentasi rinci, untuk melihat apakah kita bisa membantu mereka mempercepat (produksinya)," kata Swaminathan kepada AFP.

hp/yf (afp, ap)