Inggris, Perancis, Jerman dan Amerika Serikat mengecam serangan terhadap mantan mata-mata Rusia dan putrinya. Ke-empat negara menyatakan Rusia tidak memberi penjelasan masuk akal.
Iklan
"Kami, para pemimpin Perancis, Jerman, Amerika Serikat dan Inggris Raya, membenci serangan terhadap Sergei dan Yulia Skripal" di Salisbury pada tanggal 4 Maret, demikian disebutkan dalam pernyataan bersama yang baru saja dirilis oleh pemerintah Inggris.
"Kami setuju dengan penilaian Inggris bahwa tidak ada penjelasan alternatif yang masuk akal, dan mencermati bahwa kegagalan Rusia menjawab permintaan yang sah oleh pemerintah Inggris selanjutnya menggarisbawahi tanggung jawabnya."
Inggris menyatakan serangan terhadap Sergei dan Yulia Skripal dilakukan dengan senjata kimia agen saraf Novichok yang dirancang pada masa Uni Soviet dan menuduh Moskow gagal menjelaskan bagaimana racun tersebut bisa digunakan di wilayah Inggris.
"Kami meminta Rusia untuk menjawab semua pertanyaan terkait serangan di Salisbury," kata empat negara itu dalam pernyataan mereka.
"Rusia pada khususnya harus memberikan penjelasan lengkap mengenai program Novichok kepada Organisation for the Prohibition of Chemical Weapon (organisasi pelarangan senjata kimia)."
Pertama kali sejak PD II
Kasus serangan di Salisbury adalah serangan pertama di Eropa dengan agen saraf Novichok sejak Perang Dunia Kedua.
Ini merupakan "pelanggaran hukum internasional, ini mengancam keamanan kita semua," kata para pemimpin AS dan Eropa itu.
Novichok – istilah Rusia yang berarti "pendatang baru" - mengacu pada sekelompok senyawa kimia kuat dan mematikan yang dilaporkan dikembangkan secara rahasia oleh pemerintah Uni Soviet pada tahun 1970an dan 1980an, beberapa di antaranya kemudian diadopsi oleh tentara Soviet pada tahun 1990.
Hampir semua informasi tentang Novichok berasal dari para pembelot Rusia yang mengungkapkan adanya program senjata rahasia itu di tahun 1990an, termasuk seorang mantan ahli kimia yang menulis buku tentang program itu
Tujuan program itu tampaknya adalah untuk menghindari konvensi internasional yang melarang senjata kimia, dengan mengembangkan senyawa dengan struktur baru yang bisa lolos dari deteksi, kata para ahli.
Sekolah Militer untuk Remaja di Rusia
Di sekolah militer untuk remaja, selain belajar matematika dan sejarah, anak-anak sekolah juga belajar memegang senjata. Tujuannya untuk mencetak kelompok elit yang patritotik.
Foto: Reuters/E. Korniyenko
Hanya yang terbaik untuk Sang Anak.
Orangtua Rusia yang ingin anaknya mudah meniti karir akan mengirim mereka ke salah satu dari lebih 200 sekolah militer untuk remaja. Karena di samping materi pelajaran biasa, para remaja di sekolah-sekolah ini juga mendapat pendidikan kemiliteran dengan disiplin keras dan ketat. Siapa yang berhasil di sini, pintu karir akan lebih mudah terbuka.
Foto: Reuters/E. Korniyenko
Demi bangsa dan negara
Belajar baris berbaris. Sejak tahun 2001 di Rusia ada program pendidikan sekolah yang bertujuan membangkitkan rasa patriotisme. Pembukaan sekolah-sekolah militer negeri dan swasta bertujuan mendukung pencapaian target itu.
Foto: Reuters/E. Korniyenko
Hari pertama yang punya kesan khusus
Tahun pelajaran di sekolah kadet Jermolov dimulai dengan perayaan meriah. Sekolah semacam ini memang punya tradisi panjang di Rusia. Sejak jaman kekaisaran sampai era Stalin para elit masa depan dididik di sekolah tersebut. Seleksi masuknya sangat ketat. Hanya anak yang cerdas dan atletis yang akan diterima di sekolah ini.
Foto: Reuters/E. Korniyenko
Semangat Sang Jendral
Sekolah militer Jermolow dibuka tahun 2002 dan menyandang nama Jenderal Alexei Petrowitsch Jermolow. Dia yang memimpin pasukan artileri Rusia berperang melawan tentara Perancis di bawah pimpinan Napoleon pada abad ke-19. Jermolow dihormati sebagai pahlawan perang.
Foto: Reuters/E. Korniyenko
Disiplin dan latihan keras
Agar anak-anak ini tumbuh menjadi kader yang kuat dan berdisiplin, perlu latihan keras setiap hari. Mereka diajar bertinju dan olahraga bela diri Asia. Foto di atas menunjukkan latihan di kamp khusus klub patriotik "Russian Knights".
Foto: Reuters/E. Korniyenko
Harus bisa memegang senjata
Selain latihan fisik yang keras, mereka juga berlatih menangani dan menggunakan berbagai macam senjata. Untuk murid-murid yang sudah remaja, ada pertemuan-pertemuan khusus dengan sekolah dan klub lain untuk saling bertukar pengalaman.
Foto: Reuters/E. Korniyenko
Anak perempuan juga mendapat pelatihan militer
Sekolah kadet Jermolow juga menerima murid perempuan. Mereka mendapat pelatihan militer yang sama seperi murid-murid lelaki. Antara lain bagaimana membuat lubang perlindungan dan bagaimana bertahan hidup di dalam hutan.
Foto: Reuters/E. Korniyenko
Pelajaran tingkat lanjut: terjun payung
Selain berbagai ketrampilan di darat, para murid sekolah militer Jermolow juga mendapat latihan terjun payung. Mereka benar-benar disiapkan untuk dapat berpartisipasi dalam operasi militer. Penulis: Julia Vergin, hp/ts