Inggris Longgarkan Lockdown, Pub dan Restoran Kembali Dibuka
13 April 2021
Sejumlah pub dan restoran di Inggris kembali dibuka setelah pemerintah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan lockdown dan peraturan pembatasan lainnya.
Iklan
Dibukanya kembali sebagian besar pub dan restoran di Inggris pada hari Senin (12/04), menandai pelonggaran lockdown di tengah pandemi COVID-19. Banyak warga yang memanfaatkan kesempatan ini untuk menikmati makanan dan minuman di restoran favorit mereka.
Keputusan pelonggaran lockdown disambut baik oleh industri perhotelan yang terkena dampak parah atas kebijakan yang diambil berulang kali tersebut. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebut pelonggaran pembatasan sebagai "langkah besar menuju kebebasan."
"Saya yakin ini akan sangat melegakan bagi para pemilik bisnis yang telah lama tutup dan bagi semua orang, ini adalah kesempatan untuk kembali melakukan beberapa hal yang disukai dan sempat terlewatkan," ujar Johnson.
Iklan
Tidak hanya pub dan restoran
Toko-toko, salon kecantikan, pusat kebugaran, hingga kebun binatang di Inggris dan Wales juga dapat kembali melanjutkan bisnis dengan menerapkan protokol kesehatan. Antusiasme masyarakat terlihat pada antrean panjang di luar toko pakaian Primark di Birmingham.
Siswa di Skotlandia dan Wales kini kembali melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Anjuran stay at home di Irlandia Utara juga telah berakhir.
Umat Islam di Inggris dan sekitarnya diperbolehkan untuk beribadah di masjid. Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris, Zara Mohammed, mengatakan dimulainya kembali salat tarawih berjamaah di Inggris dapat memberikan "optimisme baru."
Bagaimana usaha kecil bertahan?
Sebagian pemilik usaha menganggap pelonggaran lockdown yang dimulai pada Senin (12/04) sedikit terlambat. Penguncian wilayah selama berbulan-bulan memaksa ratusan bisnis kecil tutup sementara, khususnya pub yang berada desa.
Bahkan berdasarkan data Asosiasi Bir dan Pub Inggris pada Maret lalu, sekitar 2.000 pub menutup permanen bisnisnya selama pandemi sehingga menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan.
Bagaimana Kondisi Lockdown di Eropa?
Negara-negara di Eropa secara signifikan telah membatasi aktivitas berkumpul di ruang publik untuk mengerem penyebaran wabah COVID-19. Lalu, bagaimana negara-negara tersebut menerapkan regulasi itu kepada warganya?
Foto: AFP/H. Neubauer
Paris memberlakukan lockdown
Aktivitas di jalan-jalan utama di Paris terhenti total setelah Perancis mengumumkan lockdown secara nasional Selasa lalu. Warga tidak diperbolehkan meninggalkan rumah mereka, kecuali karena alasan penting seperti membeli makanan, mengunjungi dokter atau pergi bekerja. Walikota Paris, menyerukan social distancing yang lebih ketat karena jumlah kasus infeksi yang terus meningkat di seluruh dunia.
Foto: picture-alliance/AP Photo/T. Camus
Berlin menjadi sepi
Kanselir Jerman Angela Merkel pada hari Minggu (22/03) mengumumkan pembatasan ketat pada pergerakan orang di Jerman. Regulasi tersebut mencakup pelarangan pertemuan publik lebih dari dua orang, menjaga jarak 1,5 meter dan penutupan restoran, pub serta bar.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Schreiber
Perbatasan ditutup, orang asing dilarang masuk
Selain membatasi pergerakan warga di dalam negeri, Jerman telah memperketat pembatasan pada orang asing yang memasuki negara. Akibatnya, lalu lintas di bandara tersibuk di Jerman, yaitu di Frankfurt, mengalami penurunan yang signifikan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Probst
Bayern perintahkan warga untuk tinggal di rumah
Negara bagian Bayern di selatan Jerman memberlakukan lockdown di seluruh negara bagian mulai akhir pekan lalu untuk mencegah penyebaran COVID-19. Selama dua minggu, warga tidak diperbolehkan berkumpul dalam kelompok di luar rumah dan restoran, bar serta pub juga ditutup.
Foto: Imago Images/Zuma/S. Babbar
Inggris berlakukan social distancing
Inggris telah menutup semua bar, pub, dan restoran untuk mencegah penyebaran wabah COVID-19. Perdana Menteri Boris Johnson telah mendesak seluruh warga negara untuk menghindari semua perjalanan yang tidak penting dan kontak dengan orang lain.
Foto: AFP/T. Akmen
Milan: Di jantung pandemi
Dalam beberapa minggu terakhir, pusat pandemi COVID-19 global telah bergeser dari Cina ke Italia. Negara ini mengalami peningkatan infeksi dan kematian secara eksponensial. Italia telah memberlakukan lockdown secara nasional sejak 10 Maret.
Foto: picture-alliance/AP Photo/L. Bruno
Vatikan ditutup untuk umum
Roma dan Kota Vatikan juga dipaksa untuk sangat membatasi pertemuan publik, setelah wilayah Lombardy utara Italia melaporkan merebaknya kasus COVID-19. Situs wisata religi populer seperti Lapangan St. Peter Di Vatikan pun telah ditutup.
Foto: Imago Images/Zuma/E. Inetti
Spanyol: Salah satu negara paling terpukul di Eropa
Pemerintah Spanyol pada hari Minggu berupaya untuk memperpanjang keadaan darurat negara itu menjadi hampir sebulan sampai 11 April, setelah pertama kali diberlakukan pada 14 Maret. Spanyol saat ini memiliki jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak kedua di Eropa.
Foto: picture-alliance/dpa/X. Bonilla
Austria laporkan laju infeksi melambat
Austria melaporkan kenaikan 15% kasus infeksi baru virus corona selama akhir pekan, jauh lebih rendah daripada puncaknya yang sebesar 40%. Penurunan ini terjadi setelah pemerintah memberlakukan social distancing yang ketat. Namun, pihak berwenang di Wina menargetkan untuk menurunkan jumlah infeksi baru SARS-CoV-2 menjadi satu digit selama tiga minggu ke depan. (fs/as)
Foto: AFP/H. Neubauer
9 foto1 | 9
Warga Inggris disuntik vaksin Moderna
PM Johnson mengingatkan agar masyarakat bertanggung jawab atas perilakunya dan terus mematuhi protokol kesehatan meskipun lebih dari 32 juta orang di Inggris telah mendapatkan dosis pertama vaksin virus corona.
Hari Selasa (13/04), Inggris mulai menggunakan vaksin Moderna untuk diberikan kepada masyarakat di lebih dari 20 lokasi pada pekan ini.
Sebelumnya, pejabat kesehatan mulai menggunakan vaksin Moderna di Wales pada pekan lalu dan mengatakan vaksin itu juga akan diluncurkan di seluruh Inggris dalam beberapa hari mendatang. "Lebih dari 20 lokasi, termasuk Stadion Reading Madejski dan Sheffield Arena, karena NHS terus memperluas program vaksinasi," katanya.