1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Terorisme

Inilah Kronologi Ditewaskannya Anis Amri

23 Desember 2016

Anis Amri berhasil melarikan diri dari Jerman. Namun perjalanan pelaku teror pasar natal di Berlin itu berakhir 4 hari kemudian di kota Milan. Teroris itu mati dalam baku tembak dengan dua petugas polisi lalu lintas.

Italien Terrorverdächtiger Anis Amri in Mailand erschossen
Foto: picture-alliance/dpa/D. Bennati/B&V

Kepolisian Italia memastikan tewasnya pelaku serangan teror pasar natal Berlin, Anis Amri, dalam sebuah baku tembak di pinggiran kota Milan. Tidak ada keraguan," kata Menteri Dalam Negeri Italia Marco Minniti dalam konferensi pers (23/12), "bahwa pria yang tewas adalah Anis Amri, tersangka utama serangan teror pasar natal di Berlin."

Kronologi tewasnya Amri teroris yang diburon di Jerman, berawal dari razia rutin kepolisian di kawasan Sesto San Giovanni di Milan pada Jumat (23/12) pagi. Saat itu Amri berjalan keluar dari stasiun kereta pada pukul 03:00. Dua petugas yang sedang berada di lokasi merasa curiga, karena pada saat itu stasiun telah ditutup. Terlebih lagi, juga tidak ada tram atau kereta yang masih jalan, melainkan cuma ada beberapa  bus yang masih beroperasi pada pagi itu.

Tim kepolisian masih memeriksa lokasi kejadian perkara di Sesto San Giovanni, Milan, Italia.Foto: picture-alliance/dpa/Daniele Bennati/B&V

Terlibat baku tembak

Kedua petugas kemudian menghentikan Anis Amri. Tapi ketika ditanya kartu identitas, pria berusa 24 tahun itu mengeluarkan senjata api dari ranselnya. Baku tembak yang terjadi setelahnya kemudian menewaskan pelaku teror tersebut. Salah satu petugas dilaporkan mengalami luka tembakan dan kini dirawat di rumah sakit. "Kondisinya tidak berbahaya," kata Mendagri Italia Minniti.

Belum jelas bagaimana Amri bisa kabur dari Berlin ke Milan. Ada yang menduga, Amri bisa meloloskan diri lewat Perancis kemudian kabur ke Italia. Beberapa jam sebelum insiden di Milan yang menewaskan Amri, kepolisian Jerman masih menduga pelaku teror tersebut berada di Berlin. .

Perjalanan Anis Amri berakhir di tangan dua petugas polisi lalu lintas.Foto: picture-alliance/dpa/D. Bennati/B&V

Melacak kemungkinan komplotan

Saat ini kepolisian Italia masih berusaha mengungkap apakah Amri memiliki komplotan di Milan. Pria asal Tunisia itu sebelumnya menetap di Italia setelah Musim Semi Arab 2011, tapi tidak ada indikasi ia pernah mengunjungi Milan.

Menyusul terjadinya aksi teror di Berlin, Kanselir Jerman Angela Merkel ingin mempercepat proses deportasi terhadap warga negara Tunisia yang ditolak permohonan suakanya. Jurubicara kekanseliran, Ulrike Demmer, mengklaim Merkel telah berbicara dengan Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi via telepon.

rzn/as (ap)