Langkah presiden Turki Erdogan, memanggil dubes Jerman di Ankara terkait satire di televisi regional Jerman dikecam banyak pihak. Video satire Erdogan di Youtube telah diklik 2,8 juta orang.
Iklan
Sebuah tayangan satire menunjukkan haluan politik presiden, Recep Tayyip Erdogan yang ditayangkan televisi regional Jerman NDR membuat penguasa Turki itu berang. Erdogan lalu memerintahkan kementrian luar negeri untuk memanggil duta besar Jerman di Ankara, Martin Erdmann untuk menyampaikan nota protes.
Akibat intervensi Erdogan itu, clip video musik Erdowie, Erdowo, Erdogan dalam tayangan satire acara Extra 3 yang disiarkan NDR pekan lalu yang diunggah di kanal Youtube sudah diklik lebih dari 2,8 juta orang. NDR bahkan menyediakan terjemahan ke dalam bahasa Inggris lewat fungsi subtitle.
Dalam satire itu terutama dikritik sikap keras Erdogan terhadap media maupun wartawan yang kritis terhadap kebijakannya. Juga dikritik korupsi yang menggurita di kalangan pejabat tinggi serta perlakuan kekerasan terhadap kaum perempuan di negeri dua benua itu.
Tuai kritik
Langkah intervensi yang dinilai berlebihan itu, sontak memicu kritik dari Uni Eropa maupun pemerintah di Berlin. "Langkah Ankara ini tidak selaras dengan penghormatan kebebasan pers dan berekspresi, yang merupakan nilai yanh dijunjung tinggi Uni Eropa", tegas Mina Andreeva jurubicara komite Uni Eropa seperti dikutip KB Reuters.
"Langkah Erdogan itu, diyakini akan menjauhkan Turki dari Uni Eropa. bukan seperti diharapkan makin mendekat", ujar jubir Uni Eropa mengutip pernyataan ketua komisi UE Jean-Claude Juncker. Seperti diketahui, Turki menghendaki diakui sebagai anggota Uni Eropa. Dengan memanfaatkan isu krisis pengungsi, pemerintah di Ankara juga terus menekan agar proses keanggotaan dipercepat.
Pemerintah di Berlin secara resmi juga membantah protes Erdogan. Kementrian luar negeri di Berlin dalam sebuah pernyataan menyebutkan, dubes Erdmann yang membela kebebasan pers, telah melakukan tugasnya dengan baik, untuk melindungi negara hukum, kebebasan kehakiman serta penghormatan terhadap kebebasan pers dan kebebasan berekspresi.
6 Fakta Unik Tentang Turki
Turki memiliki banyak sisi menarik. Berada di Asia dan Eropa sekaligus. Di abad pertengahan berjaya dengan kekaisaran Usmaniyah yang menduduki sebagian Eropa. Inilah beberapa fakta yang mungkin belum Anda ketahui.
Foto: AP
Hagia Sophia: Gereja jadi Mesjid
Mesjid paling terkenal di Istanbul Hagia Sophia asalnya adalah katedral dari zaman Byzantium di abad ke 6. Selama 900 tahun menjadi gereja terpenting dalam agama Kristen. Pada abad ke 15 Mehmet II merebut kota Konstantinopel yang kemudian menjadi Istanbul,. Ia mengubah gereja jadi mesjid dengan menambah 4 minaret dan air mancur. Sekarang Hagia Sophia menjadi museum.
Foto: picture-alliance/Marius Becker
Bazar Istanbul yang Luar Biasa
Grand Bazar atau pasar besar di Istanbul mencatat rekor tersendiri. Di dalam Bazar tertutup ini terdapat 64 lorong, 4000 toko dan lebih dari 25.000 pekerja. Bazar di Istanbul merupakan daya tarik utama bagi wisatawan. Setiap tahun lebih dari 90 juta wisatawan singgah dan berbelanja di Bazar Istanbul.
Foto: CC Josep Renalias
Ankara Ibukota Turki
Banyak yang salah menduga bahwa Istanbul adalah ibukota Turki. Ankara yang ada di bagian Asia adalah ibukota Turki. Penetapan Ankara sebagai ibukota Republik Turki dilakukan tahun 1923 setelah perang kemerdekaan. Kota berpenduduk 5 juta orang ini memiliki sejarah panjang yang bisa dilacak hingga abad 10 sebelum Masehi.
Foto: imago
Santa Claus Lahir di Turki
Figur terkenal Santa Claus atau Sinterklaas berasal dari Saint Nicholas yang dilahirkan di Patara tahun 270. Saat itu Patara masuk ke dalam Kekaisaran Romawi dan di zaman modern adalah wilayah kedaulatan Turki. Legenda menyebutkan Santa Claus adalah orang suci yang membantu rakyat miskin dan kelaparan di kawasan Myra hingga namanya dikenal sebagai Saint Nicholas dari Myra.
Foto: picture-alliance/AP Photo/P. Dejong
Bunga Tulip Asalnya Untuk Obat
Bunga Tulip yang kini terkenal jadi ciri khas Belanda, sebetulnya berasal dari Turki. Kata Tulip berasal dari Turban alias sorban dalam bahasa Turki. Warga Turki di kawasan Asia Tengah sudah membudayakan Tulip sejak abad 10 untuk bahan obat-obatan. Carolus Clausius direktur taman Botani Leiden yang mula mula pada 1590 membudidayakan bunga Tulip di Belanda untuk penelitian bahan obat-obatan.
Foto: Poopak Khajehamiri
Alfabet Turki Tanpa X,Q dan W
Alfabet Turki terdiri dari 29 huruf atau lebih banyak 3 huruf dari alfabet latin. Tapi dalam alfabet Turki tidak ada huruf X,Q dan W. Dan tahukah Anda kata terpanjang dalam bahasa Turki "Muvaffakiyetsizleştiriveremeyebileceklerimizdenmişsinizcesine" yang artinya: mereka yang menganggap dirinya tidak bisa berubah secara tiba-tiba menjadi orang yang gagal. (as/vlz)