Indonesia dan Jepang jadi negara yang paling banyak mencatat korban jiwa akibat hantaman gelombang pasang tsunami dalam sejarah peradaban manusia.
Iklan
Tsunami Paling Dahsyat di Abad 21
Tsunami dahsyat kebanyakan terjadi di pantai Samudra Pasifik dan dipicu gempa bumi kuat. Inilah tsunami terdahsyat dalam 20 tahun terakhir yang menelan ribuan korban jiwa.
Foto: BNPB
Indonesia, Selat Sunda, 2018
Letusan gunung Anak Krakatau 22 Desember 2018, menyebabkan longsoran material di bawah laut yang memicu gelombang tsunami di Selat Sunda. Lebih dari 280 orang tewas dan 1000 orang terluka. Selain itu, hampir 12 ribu penduduk di pesisir pantai Banten dan Lampung terpaksa mengungsi.
Foto: BNPB
Indonesia, Palu dan Donggala, 2018
Gempa 7,4 SR di jalur sesar Palu-Koro 28 September 2018 memicu tsunami yang menerjang kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. BNPB melaporkan 2.113 orang meninggal dunia, 1.309 orang hilang, 4.612 orang luka-luka dan 223.751 orang mengungsi di 122 titik. Korban paling banyak berasal dari kota Palu, disusul Donggala, Sigi dan Parigi Moutong.
Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter yang mengguncang kota Kaikoura pada November 2016 adalah gempa bumi terburuk kedua dalam sejarah pasca kolonialisme Selandia Baru. Gempa diikuti sekitar 20 ribu gempa susulan dan tsunami setinggi tujuh meter. Dua orang tewas dan puluhan terluka.
Foto: Imago/Xinhua/L. Huizi
Jepang, 2011
Tsunami Jepang di tahun 2011 dipicu oleh gempa kuat bawah laut 9,1 SR. Gelombang tsunami mencapai tinggi 40,5 meter. Bencana itu menewaskan sekitar 16.000 orang dan melukai ribuan lainnya, serta menghancurkan banyak rumah dan bangunan. Tsunami ini juga menyebabkan meledaknya PLTN Fukushima Daiichi, dan jadi bencana nuklir terburuk sejak Chernobyl.
Foto: Getty Images/AFP/S. Tomizawa
Chile, 2010
Gempa berkekuatan 8,8 skala Richter pada Februari 2010, memicu gelombang tsunami yang menghantam pantai tengah Chili dan menewaskan sedikitnya 525 orang. Peringatan tsunami dikeluarkan hingga Jepang dan Rusia. Chile mencatat rekor gempa bumi terkuat dalam sejarah peradaban, yang mengguncang kota Valdivia tahun 1960 dengan kekuatan 9,4-9,6 skala Richter.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Hernandez
Kepulauan Solomon, 2007
Gempa bumi 8,1 skala Richter melanda Kepulauan Solomon dan Papua Nugini pada April 2007. Gempa memicu tsunami setinggi 12 meter yang melanda dua desa. Setidaknya 52 orang tewas dan sekitar 900 rumah serta satu rumah sakit hancur.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Robichon
Samudra Hindia, Banda Aceh 2004
Tsunami paling dahyat di abad 21 terjadi 26 Desember 2004 yang melanda 14 negara di Samudra Hindia. Tsunami setinggi 30 meter itu dipicu gempa bumi berkuatan 9,1 SR dengan episentrum 85 km di lepas pantai Banda Aceh. Sekitar 230.000 orang meninggal, terbanyak di Aceh dengan 160.000 korban jiwa. Tsunami bergerak hingga sejauh 6400 km sampai ke Tanzania dan Afrika Selatan.(Ed:na/as)
Foto: Getty Images/AFP/R. Gacad
7 foto1 | 7
Tsunami Samudra Hindia 26 Desember 2004, yang dipicu gempa berkekuatan 9,1 skala Richter dengan episentrum di kedalaman 30 km di lepas pantai Sumatra menjadi tsunami paling mematikan dalam sejarah peradaban manusia.
Tsunami Samudra Hindia di awal abad 21 melanda sedikitnya 14 negara dan menewaskan hampir 230.000 orang. Kawasan yang paling terdampak adalah provinsi Aceh di Indonesia dengan lebih 130.000 orang meninggal. Bencana dipicu pergeseran lempeng tektonik sepanjang 1.300 km sejauh beberapa meter di bawah laut.
Gempa Paling Mematikan di Abad-21
Gempa berkekuatan 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah dan menewaskan lebih dari 15.000 jiwa adalah salah satu dari gempa paling mematikan. Inilah daftar gempa paling mematikan di abad-21 versi USGS.
Foto: AP
Turki dan Suriah
Lebih dari 50.000 orang tewas dan ratusan gedung roboh akibat gempa bumi yang mengguncang Turki dan Suriah pada hari Senin, 6 Februari 2023. Layanan Geologi Amerika Serikat mengatakan, gempa berkekuatan 7,8 SR ini berpusat di utara kota Gaziantep, pusat industri utama di dekat perbatasan dengan Suriah. Gempa dilaporkan terasa hingga ke Kairo, Mesir.
Foto: DHA/AFP
Port au Prince, Haiti
Sedikitnya 320.000 tewas, 300.000 lainya cedera akibat gempa berkekuatan 7,3 pada skala Richter yang mengguncang Haiti 12 Januari 2010, dengan episentrum sekitar 25 km di barat ibu kota Port au Prince. Bencana kemanusiaan di Haiti berlarut akibat sangat buruknya manajemen krisis dari pemerintah serta penjarahan brutal oleh warga yang selamat dan kelaparan.
Foto: AP
Aceh, Indonesia
Sekitar 230.000 orang di 14 negara tewas akibat tsunami dahsyat yang melanda Samudra Hindia, 26 Desember 2004. Tsunami dipicu gempa berkekuatan 9,1 pada skala Richter, yang episentrumnya berada Samudra Hindia, sekitar 85 km di barat laut Banda Aceh. Jakarta mengklaim, korban terbanyak sekitar 165.000 orang berasal dari Indonesia mayoritasnya dari Banda Aceh.
Foto: AFP/Getty Images/Choo Youn Kong
Sichuan, Cina
Hampir 90.000 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7,9 pada skala Richter yang mengguncang Sichuan di Cina, pada 12 Mei 2008. Lebih dari lima juta bangunan runtuh. Korban kebanyakan tewas tertimpa bangunan yang runtuh, karena pembangunannya tidak mematuhi standar keamanan. Lebih dari lima juta warga Sichuan jadi tunawisma karena rumahnya hancur.
Foto: AFP/Getty Images
Kashmir, Pakistan
Lebih 84.000 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7,6 pada skala Richter yang melanda kawasan Kashmir Pakistan di pegunungan Himalaya, 8 Oktober 2005. Episentrum gempa terletak di sekitar kota Muzaffarabad. Juga dilaporkan 1.300 korban tewas di kawasan Kashmir India, dan puluhan tewas di Afganistan.
Foto: AFP/Getty Images/E. Feferberg
Bam, Iran
Lebih 40.000 orang tewas dan 30.000 cedera akibat gempa berkekuatan 6,6 pada skala Richter yang melanda Provinsi Bam di Iran, pada 26 Desember 2003. Sekitar 70 persen kawasan kota termasuk bangunan bersejarah terbuat dari lempung juga hancur total. Kebanyakan korban tewas akibat tertimbun bangunan yang runtuh.
Foto: AP
Fukushima, Jepang
21.000 tewas dan lebih 4.000 dinyatakan hilang, akibat tsunami yang melanda Fukushima 11 Maret 2011. Pemicunya adalah gempa dahsyat berkekuatan 9.0 pada skala Richter dengan episentrum di kawasan laut di timur Kepulauan Honshu. Bencana gempa dan tsunami juga diikuti bencana atom, akibat meledaknya pembangkit listrik tenaga nuklir Daiichi di Fukushima.
Foto: picture alliance/dpa
Gujarat, India
Lebih dari 20.000 tewas akibat gempa berkekuatan 7,9 pada skala Richter, yang mengguncang negara bagian Gujarat di India, 26 Januari 2001, bertepatan dengan peringatan Republic Day ke-52. Ini gempa dahsyat pertama di abad ke-21 dengan korban tewas cukup banyak.
Foto: SEBASTIAN D'SOUZA/AFP/Getty Images
Kathmandu, Nepal
Dikhawatirkan hingga 10.000 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7.9 pada skala Richter dengan episentrum 80 km di barat ibu kota Kathmandu, yang mengguncang Nepal 25 April 2015. Gempa juga memicu longsor salju (avalanche) yang menewaskan 250 warga dan puluhan pendaki gunung di Himalaya. Sejauh ini dikonfirmasi lebih 7.300 tewas, namun banyak warga yang masih dinyatakan hilang.
Foto: Reuters/N. Chitrakar
Yogyakarta, Indonesia
Sekitar 5.800 tewas dan 36.000 cedera akibat gempa berkekuatan 6,3 pada skala Richter yang melanda Yogyakarta, 26 Mei 2006. Episentrum gempa dangkal ini berada di Samudra Hindia, sekitar 22 kilometer di tenggara Yogyakarta. Lebih 1.350 ribu bangunan hancur dan 1,5 juta orang jadi tunawisma.
Foto: AP
10 foto1 | 10
Gelombang tsunami setinggi sekitar 50 meter menghantam hingga 5 kilometer ke daratan dekat Meulaboh. Tsunami Aceh atau Tsunami Samudra Hindia tercatat sebagai tsunami paling dahsyat sekaligus paling mematikan dalam sejarah peradaban manusia.
Indonesia juga mencatat bencana tsunami paling dahsyat akibat aktivitas vulkanik berupa letusan gunung Krakatau pada tanggal 27 Agustus 1883. Gelombang tsunami setinggi lebih 37 meter melanda kota Anyer dan Merak, menewaskan lebih 40.000 orang. Tanggal 22 Desember 2018, letusan gunung Anak Krakatau memicu tsunami setinggi 3 meter yang menghantam pesisir Banten dan Lampung dan menyebabkan sedikitnya 423 orang meninggal.
Jepang kerap dilanda tsunami maut
Tsunami Tohoku atau Sendai di Jepang pada 11 Maret 2011 tercatat menjadi tsunami paling mematikan abad ke 21. Gelombang tsunami setinggi 10 meter dengan kecepatan hingga 800 km/jam melanda Fukushima. Sedikitnya 18.000 orang meninggal dan 2.500 orang dinyatakan hilang.
Jepang punya catatan sejarah panjang terkait bencana tsunami yang menelan korban jiwa sangat banyak. Jepang juga menjadi salah satu negara yang paling maju dalam riset gempa bumi dan penanggulangan tsunami.
Ketika Bumi Meluapkan Amarahnya
Setiap tahun sekitar 10.000 orang meninggal akibat gempa bumi di seluruh penjuru dunia. Getarannya kadang memancing tsunami atau kerusakan alam lainnya. DW menelisik berbagai bencana terdasyat selama seabad terakhir.
Foto: Getty Images/AFP/J. Barret
Terdahsyat Dalam Catatan Sejarah
Gempa bumi terhebat dalam sejarah terjadi di Chili tahun 1960. Gempa berkekuatan 9.5 Skala Richter tersebut mengguncang Chili selama 10 menit dan menyebabkan 5.700 orang tewas dan kerusakan infrastruktur yang masif. Gempa juga memicu tsunami di tempat lain. Akibatnya 130 orang tewas di Jepang dan 61 orang di Hawaii. Gambar memperlihatkan reruntuhan Pelabuhan Corral di provinsi Valdivia, Chili.
Foto: Getty Images/AFP
Bencana Atom Jepang
Anjing Penyelamat dikerahkan untuk mencari korban di balik reruntuhan. 21.000 tewas dan lebih 4.000 dinyatakan hilang, akibat tsunami yang melanda Fukushima 11 Maret 2011 yang dipicu gempa berkekuatan 9.1 Skala Richter. Bencana ini turut menggoncang dan membocorkan pembangkit listrik tenaga nuklir Daiichi dan tercatat sebagai bencana atom terburuk di dunia selama 25 tahun terakhir.
Foto: Getty Images/AFP/Y. Chiba
Tsunami Aceh
Gempa bumi tektonik berkekuatan hampir 9.1 Skala Richter memicu gelombang tinggi yang menyapu pesisir di sepanjang pantai Samudra Hindia. Tsunami setinggi 30 meter tersebut mengakibatkan sekitar 280.000 orang tewas di 14 negara yang berbeda. Bencana tsunami ini tercatat sebagai salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah.
Foto: Getty Images/P.M. Bonafede/U.S. Navy
Gempa di kaki Himalaya
Dikhawatirkan hingga 10.000 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7.9 Skala Richter dengan episentrum 80 km di barat ibu kota Kathmandu, yang mengguncang Nepal 25 April 2015. Gempa juga memicu longsor salju (avalanche) yang menewaskan 250 warga dan puluhan pendaki gunung di Himalaya. Sejauh ini dikonfirmasi lebih 7.300 tewas, namun banyak warga yang masih dinyatakan hilang..
Foto: Reuters/N. Chitrakar
Gempa Mematikan di Tiongkok
Foto kereta api yang terlantar ini adalah suasana di Tangshan, Tiongkok pasca gempa bumi yang menghancurkan kota industri tersebut pada 28 Juli 1976. Gempa berkekuatan 7.4 SR yang mengguncang kawasan industri di provinsi Hebei itu dan menewaskan sedikitnya 242.000 orang. Namun dipercaya jumlah sebenarnya lebih tinggi lagi. Perkiraan korban tewas mencapai sekitar 500.000 orang.
Foto: Getty Images/Keystone/Hulton Archive
Gempa Haiyuan yang Menggigil
Gempa berkekuatan 8.3 SR meluluhlantakkan wilayah Haiyuan, provinsi Ningxia pada musim dingin tahun 1920. Gempa susulan terus terasa hingga hampir tiga tahun setelahnya. Jumlah korban yang tewas akibat gempa diperkirakan sekitar 235.000 orang. Namun korban tewas di tenda-tenda darurat terus bertambah akibat kedinginan .
Foto: Getty Images/AFP
Gempa Haiti
Seorang pria berjalan di antara reruntuhan di Port-au-Prince pasca gempa yang mengguncang Haiti 12 Januari 2010. Gempa berkekuatan 7.0 SR tersebut menewaskan sekitar 200.000 orang dan mengakibatkan ribuan gedung rata dengan tanah.
Foto: Getty Images/AFP/J. Barret
7 foto1 | 7
Beberapa bencana tsunami dengan korban jiwa cukup banyak yang melanda Jepang antara lain: tsunami Sanriku 15 Juni 1896 setinggi 38 meter yang menewaskan 22.000 orang di Jepang dan 4.000 orang di pantai timur Cina, kemudian tsunami pulau Ryuku pada 24 April 1711 yang menewaskan 12.000 orang, lalu tsunami Nankaido 20 Oktober 1707 setinggi 25 meter yang menewaskan 30.000 orang dan tsunami teluk Ise pada 18 Januari 1586 yang menewaskan 8.000 orang serta tsunami laut Enshunada pada 20 September 1498 menelan 31.000 korban jiwa.
Tsunami maut lainnya
Eropa dan kawasan Afrika Utara juga pernah mengalami bencana tsunami maut. Sebuah gempa berkekuatan 8,5 pada skala Richter dengan episentrum dekat ibukota Portugal, Lisabon pada 1 November 1755 memicu gelombang tsunami setinggi 30 meter yang menghantam pantai barat Portugal, pantai kawasan selatan Spanyol dan Marokko dan menewaskan 60.000 orang di tiga negara itu.
Sementara gelombang tsunami yang melanda bagian utara Chile pada 13 Agustus 1868 yang dipicu gempa berkekuatan 8,5 pada skala Richter menewaskan 25.000 orang. Gelombang tsunami setinggi 21 meter menerjang hingga ke Afrika dan Australia.
as/ml (dari berbagai sumber)
Tsunami Aceh Dulu dan Sekarang
Aceh adalah kawasan yang terparah diterjang tsunami 2004. Masyarakat internasional langsung menyalurkan bantuan. Bagaimana kemajuan pembangunan di sana? Bandingkan foto dulu dan sekarang.
Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
Paling parah
Provinsi Aceh di utara Pulau Sumatra adalah kawasan terparah yang dilanda tsunami. Sedikitnya 130.000 orang tewas di kawasan ini saja. Gambar ini diambil 8 Januari 2005 di Banda Aceh, dua minggu setelah amukan tsunami.
Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
Rekonstruksi
Sepuluh tahun kemudian, Banda Aceh bangkit kembali. Jalan-jalan, jembatan, pelabuhan sudah dibangun lagi. Bank Dunia menyebut Aceh sebagai "upaya pembangunan kembali yang paling berhasil". Gambar ibukota provinsi Aceh ini dbuat Desember 2014.
Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
Pengungsi
Setelah diguncang gempa berkekuatan 9,1 skala Richter dan diterjang gelombang raksasa yang tingginya lebih sepuluh meter, banyak penduduk Aceh jadi pengungsi. Di seluruh Asia Tenggara, 1,5 juta orang kehilangan tempat tinggal. Gambar ini menunjukkan penduduk yang melihat puing-puing rumahnya beberapa hari setelah bencana tsunami.
Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
Dibangun kembali
Bencana tsunami Natal 2004 mengundang perhatian besar warga dunia yang ramai-ramai memberikan bantuan. Banyak bangunan yang akhirnya diperbaiki, banyak kawasan yang berhasil dibangun kembali. Gambar ini dibuat Desember 2014 di Lampulo, Banda Aceh. "Kapal di atas rumah" jadi peringatan tentang peristiwa mengerikan itu.
Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
Kehancuran di sekitar Masjid
Gelombang raksasa yang melanda Aceh menewaskan lebih dari 100 ribu orang dan mengakibatkan kerusakan parah. Gambar ini dibuat Januari 2005 dan menunjukkan kawasan Lampuuk di Banda Aceh yang hancur, kecuali Masjid yang bertahan dari terjangan air.
Foto: AFP/Getty Images/Joel Sagget
Sepuluh tahun kemudian
Masjid di Lampuuk dipugar dan kawasan sekitarnya dibenahi. Rumah-rumah penduduk dibangun kembali di sekitar Masjid. Gambar ini diambil sepuluh tahun setelah kehancuran akibat tsunami.
Foto: AFP/Getty Images/Chaideer Mahyuddin
Gempa bumi hebat
Sebelum tsunami muncul, gempa hebat mengguncang kawasan utara Sumatra, 26 Desember 2004. Gempa itu memicu munculnya gelombang raksasa yang mencapai sedikitnya 11 negara, termasuk Australia dan Tanzania. Gambar ini menunjukkan kerusakan di Banda Aceh.
Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
Dibangun lebih baik setelah perdamaian
Bantuan internasional yang berdatangan ke Aceh membuka peluang bagi masyarakat membangun kembali kawasannya dengan lebih baik. Tahun 2005, perundingan antara pemerintah Indonesia dan kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menghasilkan kesepakatan damai, setelah ada mediasi dari Eropa.
Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
Pemandangan mengerikan
Jurnalis AS Kira Kay menuliskan pengalamannya ketika tiba di Banda Aceh setelah tsunami: "Mayat-mayat bergelimpangan, terkubur di bawah reruntuhan. Lalu mayat-mayat itu diangkut dengan truk ke lokasi penguburan massal. Bau mayat menyengat". Gambar ini menunjukkan suasana Masjid Raya di Banda Aceh setelah tsunami.
Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
Masjid Raya
Suasana Masjid Raya sekarang. Aceh kini menikmati status sebagai daerah otonomi khusus, dengan wewenang luas melakukan pemerintahan sendiri. Berdasarkan kewenangan itu, Aceh kini menyebut dirinya Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan memberlakukan Syariat Islam.