Insiden Penembakan Polisi Minnesota Memicu Aksi Unjuk Rasa
12 April 2021
Seorang pemuda berusia 20 tahun tewas setelah ditembak oleh petugas polisi. Insiden tersebut terjadi sekitar 10 mil (16 kilometer) dari lokasi terbunuhnya George Floyd.
Iklan
Massa pengunjuk rasa bentrok dengan kepolisian Minnesota di Brooklyn Center pada hari Minggu (11/04). Demonstrasi itu dipicu oleh kematian seorang pria berusia 20 tahun, Daunte Wright yang tewas ditembak petugas polisi.
Keluarga Daunte Wright membenarkan informasi kematian tersebut.
Menurut polisi setempat, pada Minggu sore (11/04) petugas menghentikan seseorang setelah menunjukkan surat perintah penangkapan atas pengemudi tersebut. Ketika mereka mencoba menangkapnya, dia masuk kembali ke mobilnya dan terus mengemudi.
Polisi kemudian melontarkan tembakan yang mengenai pengemudi itu, sementara mobil yang dikendarainya terus berjalan beberapa blok sebelum akhirnya menabrak kendaraan lain. Sang pengemudi meninggal di tempat kejadian.
Berdasarkan keterangan polisi, akibat kejadian itu seorang penumpang wanita juga menderita luka-luka.
Demo "Black Lives Matter" di Seluruh Penjuru Dunia
Masyarakat di seluruh dunia menuntut kesetaraan ras dan keadilan atas pembunuhan George Floyd yang dilakukan oleh polisi di AS.
Foto: Getty Images/AFP/R. Schmidt
Washington DC, AS
Salah satu aksi unjuk rasa terbesar di AS adalah yang dilakukan di ashington DC. Di ibukota AS ini ribuan warga turun ke jalanan di dekat Gedung Putih yang dilindungi barikade.
Foto: Getty Images/D. Angerer
Berlin, Jerman
Warga di ibukota Jerman duduk dan bungkam selama 8 menit 46 detik - jumlah waktu ketika polisi berkulit putih berlutut pada leher George Floyd sebelum ia kehilangan kesadarannya.
Foto: Getty Images/M. Hitij
Paris, Prancis
Ribuan warga berkumpul di Paris menentang larangan polisi untuk protes dalam skala besar. Kerumunan pengunjuk rasa ini menyorakkan nama Adama Traore, seorang warga kulit hitam yang meninggal dalam tahanan polisi.
Foto: Getty Images/AFP/A.-C. Poujoulat
Liége, Belgia
Meskpiun larangan berkumpul karena virus corona, masyarakat Belgia tetap ikut serta melawan rasisme dan melakukan demo di beberapa kota, misalnya di Brussel, Antwerp, dan Liége.
Foto: picture-alliance/abaca/B. Arnaud
Manchester, Inggris
Para pengunjuk rasa di Manchester mengenakan masker untuk melindungi diri dari penyebaran virus corona.
Foto: Getty Images/AFP/P. Ellis
Wina, Austria
Sekitar 50.000 pengunjuk rasa berkumpul di ibukota Austria, Wina, pada hari Jumat lalu. Itu adalah demonstrasi terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Slogan "Black Lives Matter" juga ditulis di beberapa mobil polisi.
Foto: picture-alliance/H. Punz
Meksiko
Tak hanya pembunuhan George Floyd yang memancing amarah warga Meksiko, tetapi juga nasib Giovanni Lopez, tukang batu yang ditangkap bulan Mei lalu di negara bagian Jalisco Barat dan meninggal karena kekerasan polisi.
Foto: picture-alliance/Zumapress
Lisbon, Portugal
Spanduk para pengunjuk rasa di ibukota Portugal, Lisbon yang bertuliskan "Bertindak Sekarang". Di Portugal, kekerasan polisi terhadap warga kulit hitam masih sering terjadi.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/J. Mantilla
Sydney, Australia
Unjuk rasa yang dilakukan di Sydney, Australia, dimulai dengan upacara tradisional Aborigin. Setidaknya 20.000 pengunjuk rasa menuntut keadilan untuk George Floyd dan penduduk Aborigin yang menjadi korban kekerasan polisi.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/I. Khan
Tunis, Tunisia
Ribuan pengunjuk rasa di Tunis, Tunisia, meneriakkan "Kami ingin keadilan! Kami ingin bernafas!".
Foto: Getty Images/AFP/F. Belaid
Basel, Swiss
Sekitar 5.000 orang berkumpul di Basel, Swiss, dalam aksi unjuk rasa Black Lives Matter. (fs/yf)
Foto: picture-alliance/KEYSTONE/G. Kefalas
11 foto1 | 11
Pengunjuk rasa berhadapan dengan polisi anti huru hara
Pada hari yang sama, sekitar 100 orang berkumpul untzk berunjukrasa di dekat tempat kejadian dan berhadapan dengan polisi anti huru hara. Peluru karet yang ditembakkan polisi mengenai dua orang pengunjuk rasa, sementara beberapa orang lainnya melempari mobil polisi dengan batu.
Melalui akun Twitternya, Wali Kota Brooklyn Center, Mike Elliott mendesak kedua belah pihak agar tetap damai.
Insiden penembakan polisi terjadi sekitar 10 mil (16 kilometer) dari lokasi tewasnya George Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal setelah ditekan lehernya oleh polisi yang menangkapnya selama hampir 10 menit. Kematiannya memicu protes di seluruh dunia.