Insiden Tersangka Spion Jerman di Pakistan
24 Januari 2012Kementrian luar negeri Jerman langsung mengirim nota protes dan memanggil pimpinan kedutaan besar Pakistan di Berlin hari Senin (23/01), untuk dimintai keterangan. Namun iritasi yang muncul dari kasus penangkapan itu, hanya sebagian yang dapat dituntaskan. Kedua pihak menyatakan masih terdapat hal-hal yang perlu dijelaskan menyangkut insiden tsb.
Menurut laporan media massa, tiga warga Jerman itu ditahan sementara dan diinterogasi oleh polisi hari Sabtu (20/01), di Peshawar kawasan perbatasan Pakistan-Afghanistan. Ketiganya diduga anggota dinas rahasia Jerman-BND.
Tidak punya visa khusus
Perwira kepolisian Pakistan, Mian Saeed kepada kantor berita Jerman-DPA menjelaskan, ketiga warga Jerman itu, seorang diantaranya berpangkat kolonel, ditangkap di Peshawar karena tidak dapat menunjukkan status legal mereka di kawasan bersangkutan.
Pakistan menetapkan aturan visa khusus bagi warga asing, untuk sejumlah kawasan rawan di negaranya. Ketiga warga Jerman yang ditahan sementara, tidak memiliki visa khusus itu, demikian laporan majalah berita Jerman “Der Spiegel”.
Pakar Afghanistan dari lembaga tangki pemikir Jerman-SWP, Nils Wörmer menyebutkan, laporan media massa yang menuduh ketiga orang itu agen dinas rahasia Jerman yang menyamar, memiliki alasan kuat. “Laporan itu logis dan mungkin. Apalagi jika kasusnya diserahkan ke kedutaan Jerman. Ini bukan berita gosip. Mengenai apa tugas mereka di sana, saya tidak mau berspekulasi.”
Menyamar sebagai petugas bantuan
Seorang petugas intelejen Pakistan menjelaskan kepada KB Jerman-DPA, ketiga warga Jerman itu merupakan anggota dinas rahasia-BND yang menyamar sebagai petugas lembaga bantuan pembangunan internasional Jerman-GIZ. Sementara GIZ menjelaskan kepada DW, bahwa ketiga orang itu bukan petugasnya. Juga mobil yang mereka gunakan serta kartu nama dengan mencantumkan logo GIZ, tidak dipasok oleh lembaga bantuan tsb.
Kementrian luar negeri di Berlin, kepada DW memberikan konfirmasi yang mengakui terjadinya insiden di Peshawar tsb. Ketiganya merupakan petugas diplomatik yang terdaftar di kedutaan Jerman di Islamabad.
Kontak Taliban
Terkait insiden itu, mantan jendral Pakistan, Talat Masood meyakini, hal itu ada kaitannya dengan upaya barat menggelar perundingan damai dengan Taliban. Akhir pekan lalu utusan khusus AS, Marc Grossmann bertemu presiden Afghanistan, Hamid Karzai, guna melakukan penjajakan untuk memulai perundingan damai. Masood memperkirakan, sedang dilakukan kontak dengan para penghubung Taliban yang berada di Pakistan.
Pakistan belakangan ini unjuk gigi terhadap barat, setelah serangan NATO yang menewaskan 24 serdadunya bulan November tahun lalu, serta operasi rahasia AS yang membunuh pimpinan Al Qaeda, Osama bin Laden tujuh bulan sebelumnya. Pakistan juga mengklaim hak untuk duduk di meja perundingan, jika dilakukan negosiasi dengan Taliban. Islamabad menyatakan, strategi untuk menentukan masa depan Afghanistan, hanya dapat dilakukan dengan juga memperhatikan kepentingan Pakistan.
Sarah Berning/Agus Setiawan
Editor :Andy Budiman