Walau mungkin satu gambar tidak mampu mengucapkan seribu kata, namun setidaknya Instagram dapat mengungkapkan lebih dari 140 karakter.
Iklan
Aplikasi berbagi foto di jejaring sosial milik Facebook, Instagram, mengklaim bahwa mereka lebih besar dibandingkan dengan Twitter. "Kami bangga dapat mengumumkan bahwa kini terdapat lebih dari 300 juta pengguna Instagram,“ dikatakan pemimpin eksekutif Instagram Kevin Systrom. Angka ini meningkat sebanyak 50 persen hanya dalam kurun waktu sembilan bulan.
Twitter saat ini memiliki sekitar 285 juta pengguna. "Hanya dalam empat tahun terakhir, apa yang dimulai dari mimpi dua sahabat telah berkembang menjadi komunitas global. 70 juta foto dan video diunduh setiap hari,“ dikatakan Systrom.
#EverydayEverywhere Perangi Prasangka Lewat Instagram
"Everyday Everywhere" di Instagram berusaha memerangi prasangka tentang warga negara atau benua lain lewat media sosial. Di sini bisa dilihat sisi normal Afrika, Asia, Amerika Latin. DW menunjukkan foto-foto terbaiknya.
Foto: EverydayAsia/Hai Thanh
Hidup Sehari-Hari
Petani Francois Rujijana dari Rwanda berusia 67 tahun. Ia sudah jadi petani sejak 40 tahun lalu, dan punya 200 pohon kopi. EverydayAfrica adalah cerita dalam foto, kata penggagasnya Peter DiCampo. "Saya pikir ini unik, tapi saya tidak menyangka akan jadi sebesar ini," ditambahkannya.
Foto: EverydayAfrica/Jana Asenbrennerova
Hari Biasa di Afrika
"Ini bukan tentang safari. Orang-orang ini hidupnya biasa, seperti orang lainnya juga," kata DiCampo. Proyek ini memang tidak bermaksud menunjukkan situasi dramatis. Dalam foto yang diambil 19 Juli 2014, seorang model memamerkan karya perancang Eloi Sessou asal Panti Gading, dalam Fashion Week di Kinshasa, Kongo.
Foto: EverydayAfrica/Jana Asenbrennerova
Tunjukkan Hal-Hal Kecil
Seorang anak perempuan beristirahat setelah menampung air di desa Kimpuse, Kivu Selatan, Kongo (28 Agustus 2014). Para kontributor foto diminta untuk mengikuti satu hal: "Jangan berpura-pura seolah masalah tidak ada, melainkan berikan bobot pada apapun yang Anda lihat."
Foto: EverydayAfrica/Jana Asenbrennerova
Tak Perlu Paksakan Narasi
"Beginilah seharusnya... jam 8 pagi, sepak bola pantai di Sabtu pagi." Begitu gambaran yang diberikan fotografer untuk foto yang diambil di Montego Bay, Jamaica. Everyday Jamaica punya follower 4.000 orang. "Kami bosan mencari cerita 'berat' dan kemudian menyocokkan segalanya dengan narasi," kata DiCampo.
Foto: EverydayJamaica/Vivian Barclay
Tidak Hanya Reggae
"Saya tahu reputasi pria Jamaika," kata fotografer Ruddy Roye. "Rastafari, reggae, pemilik ganja terbaik di dunia, seniman kreatif, kekasih yang posesif. Semua ini ada yang benar dan ada yang hanya perkataan orang. Tapi ketika saya menunjukkan foto ini ke ibu saya, ia menyatakan setuju sepenuh hati," kata Roye.
Foto: EverydayJamaica/Ruddy Roye
Menunjukkan Sisi Kemanusiaan
Foto perempuan muda di Abu Dhabi yang dibuat Silvia Razgova mendapat hampir 900 likes pada akun Everyday Middle East. Penggagas akun itu Lindsay Mackenzie mengatakan, ketika bekerja sebagai jurnalis foto di Tunisia selama Musim Semi Arab, ia merasa sebagian besar pemberitaan media menghilangkan sisi kemanusiaan dari seluruh kawasan itu.
Foto: EverydayMiddleEast/Silvia Razgova
Gula-Gula di Karachi
Anak-anak mengerubungi seorang pria yang menjual "gola ganda," es parut yang diberi sirup berwarna dan manis di Karachi, Pakistan. Ini sangat disukai anak sekolah. Akun Everyday Middle East sekarang sudah punya lebih dari 44.000 fans. Penggagasnya, Lindsay Mackenzie, juga memberikan konstribusi bagi Everyday Africa.
Foto: EverydayAsia/Khaula Jamil
Foto Lebih Intim
Mohammad, pria Iran berusia 26 tahun, memeriksa penampilannya di cermin, saat calon istrinya, Mona, berpose untuk fotografer yang membuat foto pernikahan mereka di Teheran, Iran. "Saya pikir, kita berkarya paling baik, jika bisa menunjukkan foto yang bersifat intim," kata Mackenzie.
Foto: EverydayMiddleEast/Hanif Shoaei
Foto Tipe Tersendiri
Seorang pria yang naik sepeda bersama anjingnya di jalan-jalan Bogota, Kolombia. Para konstributor punya kata kunci dan informasi untuk masuk ke tiap akun. "Mereka mendapat instruksinya, dan tentu mereka mengerti foto seperti apa yang kami inginkan," kata DiCampo.
Foto: EverydayLatinamerica/Federico Pardo
Mencakup Suara Lokal
Anak-anak di Fort Greene, Brooklyn, New York. "Ketika akun-akun Everyday lainnya diluncurkan, mereka menanyakan saran dari kami," cerita DiCampo. "Dan salah satu yang segera kami sarankan kepada mereka, 'jangan buat kesalahan sama seperti kami, dengan menunggu terlalu lama untuk mengikutsertakan suara lokal.'"
Foto: EverydayUSA/Malin Fezehai
Tunjukkan Normalitas
Seorang perempuan di Soukhumi, Abkhazia, sebuah daerah yang dikontrol gerakan separatis di Kaukasus Barat Daya. Pemerintah Georgia, PBB dan sebagian besar pemerintah dunia menganggap Abkhazia bagian wilayah Georgia, walaupun daerah itu tidak dikontrol Georgia. Akun Everyday Eastern Europe punya follower lebih dari 6.000.
Foto: EverydayEasternEurope/Lesya Polyakova
Menunjukkan Lebih Banyak
Dua perempuan berjalan ke arah berbeda di jalan Vanak di Teheran, Iran, sambil mendengar musik lewat ponsel pintar mereka. Sebuah band memainkan musik di latar belakang. "Kalau saya mengundang fotografer barat lain, mereka selalu merasakan hal yang sama, yaitu diminta untuk melihat keadaan sensasional, padahal mereka melihat lebih banyak hal yang lain lagi," kata DiCampo.
Foto: EverydayIran/Omid Akhavan
Hidup Normal Sehari-Hari
"Media tidak menyatu dengan apa yang kami ketahui," kata DiCampo. "Orang juga ingin melihat hal-hal yang normal dan dikenal." Misalnya foto dua anak perempuan di restoran di sebuah daerah rekreasi di Zereshk-Alamot, Qazvin, Iran.
Foto: EverydayIran/Ali Safari
Ramadhan dalam Gelap
"Mati lampu adalah realita sehari-hari di Kairo sekarang. Datangnya tidak menentu, dan bisa sampai satu atau dua jam per hari. Para penjahit dekorasi Ramadhan yang memakai tekstil tradisional Mesir diwajibkan berhenti menjahit kalau lampu mati," kata fotografer Ania Krukowska, kontributor akun Everyday Egypt.
Foto: EverydayEgypt/Ania Krukowska
Bukan Selfies Atau Screenshots
Ini foto yang dibuat di pantai pasir Cua Dai, kota tua Hoi An, propinsi Quang Nam, Vietnam. "Bukan selfies, bukan screenshots dan bukan DSLR fotografi," adalah peraturan bagi Everyday Asia, menurut fotografer Thomas Jansen-Lonnquist. "Asia sering digambarkan sebagai tempat eksotis, jadi tugas kita menunjukkan hidup orang yang jadi bagian komunitas," katanya kepada majalah Time.
Foto: EverydayAsia/Hai Thanh
Haus Sesuatu Yang Dikenal
"Topi tradisional. Jas bergaya barat." Begitu fotografer Hai Thanh menggambarkan fotonya. "Ini jadi kostum populer pria di bagian utara Vietnam belakangan ini." DiCampo mengatakan, "Ada kelelahan pada konsumen media karena selalu harus mencari sesuatu yang negatif. Jadi menghibur, kalau kita tahu bahwa orang juga ingin melihat sesuatu yang dikenalnya."
Foto: EverydayAsia/Hai Thanh
16 foto1 | 16
Lebih lanjut Systrom mengumumkan sistem verifikasi bagi akun tokoh publik, seperti yang telah diterapkan Twitter dan Facebook. "Kami berupaya untuk melakukan segala hal untuk menjaga Instagram bebas dari akun palsu dan spam, yang merongrong dunia maya.“
Saat ini, sekitar 1,35 miliar orang menggunakan Facebook. Selain Instagram, Facebook juga memiliki WhatsApp dengan 600 juta pengguna, serta Facebook Messenger dengan 500 juta pengguna.