Interpol dan penyidik dari tujuh negara Asia Tenggara melancarkan operasi anti-cybercrime untuk meningkatkan keamanan data.
Iklan
Operasi anti-cybercrime yang dilakukan oleh Interpol dan penyidik dari tujuh negara Asia Tenggara mengungkapkan, hampir 9.000 server yang sarat perangkat lunak dan ratusan situs web di kawasan ASEAN terinfeksi, kata Interpol hari Senin (24/4).
Interpol melaporkan, server-server yang terinfeksi digunakan sebagai tempat menyimpan berbagai jenis malware, seperti yang menarget lembaga keuangan, menyebarkan ransomware, meluncurkan serangan yang disebut Distributed Denial of Service (DDoS) dan menyebarkan spam.
"Operasi ini membantu peserta mengidentifikasi dan menangani berbagai jenis kejahatan dunia maya yang sebelumnya tidak ditangani di negara mereka," kata Francis Chan, kepala unit cybercrime Kepolisian Hong Kong dan ketua Kelompok Kerja Cybercrime Interpol Eurasia.
Para ahli IT dari tujuh perusahaan swasta juga berpartisipasi dalam operasi yang dijalankan di Interpol Global Complex for Innovation (IGCI) yang berbasis di Singapura. Cina juga mengirim data-data intelijen cyber, kata Interpol lewat situs internetnya. (https://www.interpol.int/News-and-media/News/2017/N2017-051)
Serangan komputer zombie
Serangan DDoS termasuk salah satu kegiatan peretasan yang paling umum di Internet. Caranya memanfaatkan komputer yang terinfeksi dengan virus untuk melancarkan serangan bertubi-tubi ke situs web yang jadi target, sehingga situs web itu lumpuh.
Operasi anti-cybercrime Interpol itu tersebut juga mengidentifikasi hampir 270 situs yang terinfeksi dengan malware, di antaranya beberapa situs web pemerintah yang kemungkinan memuat data-data pribadi warga, kata Interpol.
Operasi itu dilancarkan menyusul bobolnya sistem komunikasi Kementerian Pertahanan Singapura tahun ini. Sekitar 850 data-data pribadi tentara nasional dan staf militer Singapura dicuri dalam apa yang oleh Kementerian Pertahanan Singapura digambarkan sebagai "serangan yang direncanakan dengan cermat".
10 Tips Keamanan Berinternet
Tak ada hari tanpa internet? Aktif gunakan komputer dan smartphone atau tablet? Inilah tips keamanan dalam menggunakan internet atau smartphone yang setiap pengguna gadget HARUS tahu.
Foto: imago/avanti
10. Waspada serangan Phising
Hacker dan pencuri data cerdik mengakses informasi Anda melalui phishing, meniru perusahaan/orang lain atau taktik umum lainnya. Cara yang paling populer adalah mengirim pesan lewat email berisi tautan. Para hacker mengumpulkan informasi terkait target serangan dengan cara menghimpun data yang mereka butuhkan. Para ahli keamanan komputerpun bisa tertipu. Jadi, kewaspadaan adalah kuncinya.
Foto: picture-alliance/dpa
9. Kunci ponsel Anda dengan lebih aman
4-digit PIN atau gerakan jari untuk telefon genggam Anda bukanlah yang paling aman. Penggunaan gesture lock terkadang meninggalkan jejak penggunaan. Menambahkan lebih banyak digit pada penguncian smartphone jauh lebih aman. Di playstore, terdapat pilihan aplikasi untuk membuat PIN lebih panjang dan sulit ditebak.
Foto: Getty Images/G. Frey
8. Back Up data Anda secara rutin
Jika Anda tidak secara rutin melakukan duplikasik semua data yang penting, maka keamanan data Anda berpotensi terancam. Banyak aplikasi built-in dari sistem operasi ataupun aplikasi lain yang akan membantu untuk melakukan backup, seperti CrashPlan atau bawaan dari windows yang bisa ditemukan di menu Settings>Update&Security>Backup & bagi pengguna Mac bisa menggunakan fitur Time Machine.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Wuestenhagen
7. Pasang Antivirus dan Anti-Malware Terbaik
Virus dan malware selalu jadi ancaman. Sebaiknya gunakan salah satu aplikasi antivirus pada setiap perangkat gadget, seperti Avira untuk Windows atau Sophos Anti-Virus untuk Mac.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Kahnert
6. Kunci Router Wireless Anda
Router Anda adalah garis pertahanan pertama untuk jaringan internet di rumah Anda. Jika Anda harus mengubah router login administrator, gunakan WPA2 (AES) enkripsi, dan ubah pengaturan dasar lainnya. Dengan demikian Anda bisa mengurangi efek pencurian wifi dan serangan hacker, namun masih tetap bisa berbagi wifi pada kawan-kawan dengan aman.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Weigel
5. Kirim informasi sensitif terenkripsi
Informasi sensitif, seperti info bank, nomor pajak, atau info bisnis rahasia, tidak boleh dikirim melalui email tanpa enkripsi. Karena risikonya tinggi. Coba mengenskripsi data sebelum dikirim melalui email, misalnya dengan menggunakan layanan seperti ProtonMail atau PGP.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Seidel
4. Jangan Gunakan Wi-Fi Publik Tanpa VPN
Ya, Anda perlu khawatir ketika menggunakan Wi-Fi publik. Berikut adalah cara untuk tetap aman di jaringan Wi-Fi publik. Gunakan Virtual Private Network (VPN) yang akan membuat pengguna tetap berada pada jalur yang aman walaupun terkoneksi pada jaringan yang dirasa tidak aman, sebab kegiatan pengguna VPN tidak akan terdeteksi oleh para pengguna lainnya yang berada di satu jaringan tersebut.
Foto: picture-alliance/dpa/Estonian Tourist Board
3. Gunakan Password Manager
Karena Anda harus menggunakan password yang unik untuk setiap situs dan layanan yang Anda gunakan, bisa jadi Anda pusing harus mengingat setiap password. Di situlah manajer password bisa berguna. Anda selalu harus mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan, jadi pilihlah salah satu Password Manager yang dirasa sesuai dengan kebutuhan Anda.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Stratenschulte
2. Gunakan Two-Factor Authentication
Otentikasi dua faktor menawarkan lapisan keamanan tambahan yang melindungi gadget Anda, terutama jika terjadi pencurian kata sandi atau password. Jika ponsel hilang atau dicuri, Anda masih bisa melacaknya.
Foto: Getty Images/J. Sullivan
1. Teratur Tinjau Keamanan dan Pengaturan App
Pastikan perangkat lunak Anda selalu up-to-date. Kita sering melupakan hal-hal seperti memperbarui firmware atau aplikasi. Jadikan ini sebagai kebiasaan rutin, termasuk membersihkan aplikasi pada Facebook,Twitter maupun Google. Google kadang-kadang menawarkan penyimpanan gratis saat Anda melakukan pemeriksaan keamanan. Ed: ap/as(lifehacker)