1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Investasi Cina Belum Mampu Selamatkan Eropa

5 Oktober 2011

Eropa mendambakan penyelamat di tengah krisis. Cina menjadi kandidat yang potensial mengingat nilai investasinya masih tergolong rendah. Namun juga muncul kekhawatiran jika pengaruh Cina di Eropa menjadi terlalu besar.

Perdana Menteri Cina, Wen Jiabao
Perdana Menteri Cina, Wen JiabaoFoto: AP

Pernyataan Perdana Menteri Cina, Wen Jiabao, 14 September lalu di Forum Ekonomi Dunia di Dalian, Cina, langsung ramai dibicarakan di Eropa. "Eropa adalah mitra strategis penting bagi Cina. Kini krisis utang tengah melanda Eropa. Jika ekonomi Eropa menghadapi kesulitan, Cina siap mengulurkan tangan dan meningkatkan investasi di Eropa," tukas Wen. Lebih banyak investasi. Terdengar seperti janji yang menggoda. Tak heran, berbagai media di Eropa pun langsung berspekulasi mengenai kemungkinan penyelamatan Eropa yang terlilit utang oleh Cina.

Sekedar potensi?

Cina memang sudah lama bermain di pasar Eropa. Sejumlah perusahaan besar Eropa telah diambil alih oleh Cina. Termasuk perusahaan otomotif Swedia, Volvo. Investasi Cina terus bertambah di Yunani, Hongaria dan Jerman. Baik oleh perusahaan negara Cina maupun swasta. Jan Nöther, ketua Kamar Dagang Jerman di Shanghai, membenarkan hal ini, "Kami mengetahui bahwa semakin banyak perusahaan Cina yang tertarik untuk berinvestasi di Jerman. Banyak yang tertarik dengan teknologi Jerman, tapi terutama untuk mencari akses ke pasar Eropa. Jerman menjadi basis yang ideal."

Wen Jiabao (kanan) berdampingan dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel, dalam kunjungan ke Berlin akhir Juni 2011Foto: picture alliance/dpa

Pada paruh pertama tahun ini, nilai investasi Cina di Uni Eropa berlipat ganda dibanding periode yang sama tahun lalu. Namun untuk mampu mengeluarkan Eropa dari krisis utang, perwujudan pidato Wen Jiabao masih jauh dari harapan. Pada kenyataannya hanya 1,7 persen dari total investasi asing di Eropa yang berasal dari Cina. Contohnya di Jerman, total investasi Cina hingga kini hanya bernilai 1,3 miliar Dolar. Sedangkan investasi Jerman di Cina nilainya 13 kali lipat dari jumlah tersebut. Perusahaan Jerman yang bermarkas di Cina mencapai ribuan. Negeri tirai bambu telah menjadi target investasi nomor satu bagi Jerman.

Eropa kurang menarik

Cina masih jauh dari posisi itu di Eropa. Zhang Haibing dari Institut Studi Internasional di Shanghai menjelaskan mengapa, "Rintangan hukum di pasar Eropa begitu banyak. Juga standar di sektor sosial, lingkungan kerja dan perlindungan lingkungan. Kebanyakan perusahaan Cina belum mampu memenuhi. Bagi perusahaan swasta Cina, Eropa bukan tujuan investasi yang bagus. Kalau banyak perusahaan Eropa saja tak mampu bertahan, apalagi perusahaan Cina?"

Menurut Zhang, investasi Cina lebih masuk akal ditanamkan di Asia, Afrika dan Amerika Latin. Di benua-benua ini, Cina jelas memiliki andil besar. Di Eropa, mungkin saja suatu hari nanti. Namun saat ini, harapan dan kekhawatiran terhadap Cina lebih besar ketimbang nilai investasinya.

Markus Rimmele/Carissa Paramita

Editor: Agus Setiawan

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait