Komite Olimpiade Internasional mengatakan ROC tidak lagi akan terima dana resmi. Keputusan mengenai keikutsertaan atlet Rusia di Olimpiade Paris 2024 masih perlu dibahas lebih lanjut.
Iklan
Komite Olimpiade Rusia ROC secara resmi dibekukan oleh Komite Olimpiade Internasional, IOC, setelah ROC secara "sepihak" memutuskan untuk mengakui organisasi olahraga regional di empat wilayah Ukraina yang dicaplok sebagai anggota.
Keempat organisasi regional tersebut, yaitu di Donetsk, Kherson, Luhansk dan Zaporizhzhia, dan keempatnya mewakili sebagian wilayah Ukraina yang diduduki dan dianeksasi secara illegal oleh Moskow. Menurut IOC, wilayah-wilayah itu masih berada "di bawah otoritas Komite Olimpiade nasional Ukraina."
Langkah yang diambil oleh ROC pada tanggal 5 Oktober ini "merupakan pelanggaran terhadap Piagam Olimpiade karena melanggar integritas teritorial" Komite Olimpiade Nasional Ukraina.
Mark Adams, juru bicara IOC mengatakan bahwa ROC dibekukan dengan "dampak secara langsung”, seraya menambahkan bahwa "Komite Olimpiade Rusia tidak lagi berhak untuk beroperasi sebagai Komite Olimpiade Nasional, seperti yang didefinisikan dalam Piagam Olimpiade, dan tidak dapat menerima dana apa pun dari gerakan Olimpiade."
Larangan ini menghilangkan hak ROC untuk mendapatkan pendanaan dari IOC yang berbasis di Swiss, yang bernilai jutaan dolar di setiap siklus pendanaan Olimpiade dalam empat tahun.
Namun penangguhan tersebut tidak langsung mempengaruhi para atlet Rusia yang akan kembali berkompetisi di ajang olahraga internasional sebagai atlet netral.
Iklan
Langkah IOC disambut baik oleh Ukraina
Kepala staf kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, menyambut baik langkah IOC yang dianggap sebagai "keputusan penting." "Kami berkomunikasi dengan mitra kami bahwa olahraga tidak bisa berada di luar politik ketika sebuah negara teroris melakukan genosida dan menggunakan atlet sebagai alat propaganda," katanya.
Namun Rusia mengecam keputusan IOC tersebut dan menganggapnya sebagai "langkah bermotif politik," seraya mengatakan bahwa "IOC telah mengambil keputusan kontraproduktif dan bermotif politik. Atlet-atlet Rusia, yang mayoritas [dari mereka] masih dilarang tampil di ajang internasional, sama sekali tidak terpengaruh oleh langkah ini."
Namun, berbeda dengan klaim Moskow, IOC di bawah Presiden Thomas Bach justru sering dituduh terlalu bersimpati kepada Rusia, tidak hanya terkait invasi berskala besar ke Ukraina, tapi juga karena tidak melarang seluruh atlet dan tim negara tersebut ikut serta dalam Olimpiade apa pun meski telah terbukti ada tuduhan penggunaan "doping” yang didukung oleh negaranya.
Paris 2024: Masih belum ada keputusan tentang atlet Rusia
IOC awalnya melarang Rusia dan sekutunya, Belarus, dari acara olahraga internasional setelah invasi ke Ukraina pada Februari 2022 lalu. Namun, baru-baru ini, IOC merekomendasikan kepada federasi olahraga untuk kembali mengizinkan Rusia dan Belarus mengikuti olimpiade sebagai atlet netral dalam ajang individu dan dengan persyaratan yang lebih diperketat.
Namun rekomendasi ini tidak berpengaruh pada partisipasi para atlet negara itu di Olimpiade Musim Panas di Paris tahun depan atau Olimpiade Musim Dingin di Milano Cortina pada tahun 2026 mendatang.
Juru bicara IOC, Adams, menegaskan bahwa tidak ada yang berubah pada pengumuman hari Kamis (12/10) mengenai perubahan posisi IOC terhadap atlet-atlet Rusia yang ingin bertanding dengan bendera netral di Olimpiade Paris tahun depan.
Linimasa Setahun Perang di Ukraina dalam Foto
Pada 24 Februari 2022 pagi, Rusia menginvasi Ukraina. Menurut PBB, ribuan tentara dan warga sipil telah tewas. Linimasa peristiwa mengejutkan terekam dalam foto-foto berikut ini.
Foto: Anatolii Stepanov/AFP/Getty Images
Hari yang gelap bagi jutaan orang
Pada 24 Februari 2022 pagi, banyak warga Ukraina terbangun karena ledakan seperti ini di ibu kota, Kyiv. Rusia telah melancarkan invasi besar-besaran, menandai serangan terbesar oleh satu negara terhadap negara lain sejak Perang Dunia II. Tak lama berselang, Ukraina mengumumkan darurat militer. Bangunan sipil menjadi sasaran dan kasus kematian pertama dilaporkan segera setelah itu.
Foto: Ukrainian President s Office/Zuma/imago images
Penembakan terus-menerus
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara tentang "operasi militer khusus" dan mengatakan dia akan merebut wilayah timur Donetsk dan Luhansk. Penduduk kota Mariupol di Oblast Donetsk berlindung di ruang bawah tanah selama berminggu-minggu. Banyak yang mati di bawah reruntuhan. Serangan udara Rusia di teater, tempat ratusan orang berlindung pada Maret 2022, dikecam oleh kelompok hak asasi manusia.
Foto: Nikolai Trishin/TASS/dpa/picture alliance
Eksodus massal
Perang di Ukraina telah menyebabkan pengungsian besar-besaran yang tak terlihat di Eropa sejak Perang Dunia II. Menurut badan pengungsi PBB (UNHCR), lebih dari 8 juta orang telah meninggalkan negara itu. Polandia sendiri telah menampung 1,5 juta orang, lebih banyak dari negara Uni Eropa lainnya. Jutaan orang, terutama dari timur dan selatan Ukraina, terpaksa mengungsi dari perang.
Foto: Anatolii Stepanov/AFP
"Adegan" horor di Bucha
Hanya dalam beberapa minggu, tentara Ukraina berhasil mengusir pasukan militer Rusia dari daerah di utara dan timur laut negara itu. Rencana Rusia untuk mengepung ibu kota, Kyiv, gagal. Setelah wilayah dibebaskan, dugaan kekejaman Rusia menjadi jelas. Gambar warga sipil yang disiksa dan dibunuh di Bucha, dekat Kyiv, menyebar ke seluruh dunia. Para pejabat melaporkan ada 461 kematian.
Foto: Carol Guzy/ZUMA PRESS/dpa/picture alliance
Kehancuran dan kematian di Kramatorsk
Jumlah korban sipil di Donbas meningkat pesat. Pejabat mengatakan kepada penduduk sipil untuk mundur ke daerah yang lebih aman, tetapi rudal Rusia juga menargetkan mereka saat berusaha melarikan diri, termasuk di Kramatorsk. Lebih dari 61 warga tewas dan 120 lainnya terluka di stasiun kereta api pada April 2022, di saat ribuan orang berharap bisa menyelamatkan diri.
Selama serangan udara Rusia, jutaan orang Ukraina mencari perlindungan di tempat-tempat penampungan. Bagi orang-orang yang dekat dengan garis depan dalam jangkauan artileri, ruang bawah tanah telah menjadi rumah kedua. Di Kyiv (seperti yang terlihat di atas) dan Kharkiv, stasiun kereta bawah tanah menjadi tempat berlindung yang aman.
Foto: Dimitar Dilkoff/AFP/Getty Images
Risiko nuklir tinggi di Zaporizhzhia
Pada minggu-minggu pertama setelah invasi, Rusia menduduki sebagian besar wilayah selatan dan timur Ukraina, termasuk dekat Kyiv. Pertempuran meluas ke lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di tenggara, yang sejak saat itu berada di bawah kendali Rusia. Badan Energi Atom Internasional mengirim para ahli ke PLTN tersebut dan menyerukan zona aman di sekitar area itu.
Foto: Str./AFP/Getty Images
Jumlah korban tewas tidak jelas
Jumlah pasti korban tewas akibat perang masih belum jelas. Menurut PBB, setidaknya 7.200 warga sipil telah tewas dan 12.000 lainnya terluka, bahkan jumlah yang sebenarnya bisa jauh lebih tinggi. Jumlah pasti tentara Ukraina yang tewas juga tidak pasti. Pada Desember 2022, penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak memperkirakan jumlahnya mencapai 13.000 jiwa.
Foto: Raphael Lafargue/abaca/picture alliance
Kiriman senjata dari Barat untuk Ukraina
Pengiriman senjata dari negara-negara Barat ke Ukraina telah menjadi topik hangat sejak awal perang, tetapi mulanya Kyiv hanya menerima sedikit. Peluncur roket HIMARS buatan AS benar-benar membantu pertahanan. Mereka telah mengizinkan militer Ukraina untuk menghentikan pasokan amunisi ke artileri Rusia dan kemungkinan besar juga berkontribusi pada keberhasilan serangan balik Ukraina.
Foto: James Lefty Larimer/US Army/Zuma Wire/IMAGO
Harapan bisa segera masuk Uni Eropa
Pesan video harian dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, di mana dia melaporkan kondisi negara dan perang yang sedang berlangsung, dilihat oleh jutaan orang. Zelenskyy tidak hanya mampu menyatukan penduduk negaranya, tetapi juga mendapatkan dukungan Barat. Integrasi Eropa telah berkembang pesat di bawah kepemimpinannya dan Ukraina sekarang berada di jalur menuju keanggotaan Uni Eropa. (ha/hp)
Foto: Kenzo Tribouillard/AFP
10 foto1 | 10
IOC mengatakan bahwa keputusan tentang partisipasi atlet netral individu dengan paspor Rusia pada ajang internasional tersebut akan diambil "pada waktu yang tepat." Komite Olimpiade Rusia juga dapat menggugat keputusan IOC di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) di Lausanne, Swiss.
"ROC, sebagai peserta dalam gerakan olahraga internasional, berhak untuk melindungi kepentingannya sendiri, serta kepentingan atlet dan organisasi negara berdaulat, yang kami wakili dengan itikad baik," kata badan tersebut.
Awal pekan ini, badan sepak bola Eropa (UEFA) memutuskan untuk mengizinkan tim-tim muda asal Rusia, untuk kembali mengikuti kompetisi internasional. Bahkan pada bulan Juni lalu, para petenis Rusia dan Belarus juga kembali ke Wimbledon dengan bendera netralnya.