Standar global untuk aturan kripto yang diluncurkan oleh IOSCO membahas perlindungan investor dan risiko integritas pasar. Langkah-langkah yang diusulkan bertujuan agar keruntuhan pada FTX tidak terulang.
Iklan
Badan Pengawas Sekuritas Internasional (IOSCO) meluncurkan aturan global pertama untuk mengatur aset kripto dan pasar digital, pada hari Selasa (23/05). Langkah tersebut diambil setelah bursa FTX runtuh tahun lalu, di mana hal itu memicu kekhawatiran global atas perlindungan pada konsumen.
Industri ini biasanya hanya harus mematuhi pemeriksaan antipencucian uang, namun para pengawas menyerukan pendekatan global terhadap satu regulasi, dikarenakan yurisdiksi yang berbeda mengikuti aturan mereka sendiri.
Menambah Jumlah Sampah Elektronik dengan Mata Uang Kripto?
03:44
Keruntuhan FTX jadi pemicunya
Usulan ini muncul setelah bursa kripto FTX memulai proses kebangkrutannya di Amerika Serikat (AS) pada bulan November lalu, menyusul krisis likuiditas yang memicu intervensi atau campur tangan dari beberapa regulator di seluruh dunia.
Rekomendasi yang diumumkan hari Selasa (23/05) ini merupakan "titik balik dalam menangani risiko nyata dan risiko jarak dekat terhadap perlindungan investor dan integritas pasar," kata Jean-Paul Servais, yang menjabat sebagai ketua IOSCO.
Standar regulasi yang diusulkan mencakup penanganan konflik kepentingan, manipulasi pasar, kerja sama regulasi lintas batas, penyimpanan aset kripto, risiko operasional, dan perlakuan terhadap pelanggan ritel.
18 langkah yang telah direncanakan akan menerapkan perlindungan yang telah lama ada dari pasar arus utama, untuk menghilangkan konflik kepentingan antara berbagai bagian yang berbeda dalam transaksi kripto.
Bagaimana Cara Kerja dan Transaksi dengan Bitcoin?
Bitcoin adalah cryptocurrency atau mata uang digital paling menonjol yang telah mengalami perubahan nilai secara drastis. Simak penjelasan DW mengenai cara kerja Bitcoin berikut ini.
Token samar
Bitcoin dianggap sebagai mata uang digital karena hanya eksis secara virtual, tanpa koin atau uang kertas fisik yang ada di perputaran mata uang publik. Bitcoin juga tidak dapat ditransaksinan secara mandiri dan berada di luar jaringan bank komersial maupun bank sentral. Identitas pemilik bitcoin dan transaksinya tersembunyi.
Pendiri Bitcoin misterius
Cryptocurrency pertama kali dideskripsikan secara publik pada tahun 2008 oleh orang atau seklompok orang yang tidak dikenal, yang menggunakan nama Satoshi Nakamoto. Penggunaan mata uang digital ini dimulai sejak Januari 2009, ketika dirilis sebagai piranti lunak open source.
Bagaimana cara mendapatkan Bitcoin?
Ada tiga cara berbeda untuk memperoleh Bitcoin. Pertama, Anda dapat membeli dengan alat pembayaran yang sah di bursa online virtual seperti Coinbase atau Bitfinance. Kedua, Anda dapat menerima Bitcoin sebagai "pembayaran" atas produk dan layanan Anda. Dan ketiga, Anda dapat membuat Bitcoin Anda sendiri melalui proses yang disebut "penambangan."
Tanpa dompet virtual? Tidak bisa punya Bitcoin
Sebelum membeli Bitcoin, Anda harus menginstal perangkat lunak dompet virtuall yang berisi alamat serta kunci pribadi yang hanya dimiliki sang pemilik untuk mengirim atau menerima mata uang digital. Tanpa dompet virtual, Anda tidak dapat memiliki Bitcoin.
Proses pembayaran dengan Bitcoin
Untuk melihat bagaimana proses pembayaran dengan Bitcoin, mari kita bayangkan Tuan X ingin membeli topi dari Nyonya Y. Hal pertama yang perlu dilakukan Nyonya Y adalah mengirimkan alamat dompet virtualnya kepada Tuan X.
Rangkaian rantai balok
Setelah Tuan X menerima alamat dompet virtual Nyonya Y, dia akan "menandatangani" transaksi dengan kunci pribadinya untuk memverifikasi bahwa dia pengirim Bitcoin. Transaksi sekarang disimpan di blockchain Bitcoin dengan ribuan transaksi lain yang dilakukan dengan Bitcoin setiap hari.
Penambang di era digital
Sekarang transaksi Tuan X disiarkan ke semua peserta lain di jaringan blockchain peer-to-peer, yang juga disebut node. Pada dasarnya, ini adalah komputer pribadi atau "penambang", yang memverifikasi validitas transaksi. Setelah itu, Bitcoin dikirim ke alamat virtual Nyonya Y, di mana dia sekarang dapat membuka kunci transfer dengan kunci pribadinya.
Ruang mesin Bitcoin
Secara teoritis, setiap orang bisa menjadi "penambang" di jaringan blockchain. Pemrosesan Bitcoin mengamankan transaksi dengan menambahkan transaksi baru (atau blok) ke rantai dan menyimpannya dalam antrian.
Rangkaian data yang tidak dapat diubah
Transaksi Bitcoin antara Tuan X dan Nyonya Y akhirnya dimasukkan dalam buku besar, di mana semua transaksi dikonfirmasi sebagai blok. Saat setiap blok memasuki sistem, semua pengguna diberi tahu tentang setiap transaksi. Siapa yang telah mengirim berapa banyak Bitcoin kepada siapa, identitas mereka tetap anonim. Setelah dikonfirmasi, transaksi tidak dapat dibatalkan oleh siapa pun.
Penambangan kontroversial Bitcoin
Penambang menghasilkan Bitcoin baru saat mereka memproses transaksi. Setelah diselesaikan, blok baru ditambahkan ke rantai dan penambang diberi hadiah Bitcoin. Cina adalah penambang terbesar di jaringan Bitcoin. Biaya listrik yang murah memberikannya keunggulan atas penambang saingan, terutama dari AS, Rusia, Iran, dan Malaysia.
Bitcoin yang haus energi
Jaringan Bitcoin mengonsumsi energi dalam jumlah besar, sekitar 120 terawatt jam daya per tahun. Indeks Konsumsi Listrik Bitcoin dari Universitas Cambridge, menghitung bahwa cryptocurrency membutuhkan lebih banyak energi dibanding masing-masing negara yang ditunjukkan dengan warna biru pada peta di atas. (Grafik: Per Sander
Teks: Gudrun Haupt/ha/ hp)
11 foto1 | 11
Badan pengawas tersebut mengatakan bahwa pihaknya bertujuan untuk menyelesaikan standar regulasi ini pada akhir tahun, dan mengharapkan 130 anggotanya di seluruh dunia dapat menggunakannya agar dapat segera menutup kesenjangan dalam peraturan yang mereka pegang.
IOSCO, yang merupakan kelompok payung regulator seperti Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), Badan Jasa Keuangan Jepang (FSA), Otoritas Perilaku Keuangan Inggris (FCA), dan BaFin Jerman, tengah menggelar jajak opini publik mengenai peraturan baru tersebut.
Langkah ini menyusul finalisasi Uni Eropa bulan ini terhadap seperangkat peraturan komprehensif pertama di dunia, yang menambah tekanan pada Inggris, Amerika Serikat, dan negara-negara lainnya dalam membuat norma-norma mereka sendiri. kp/yf (Reuters)