1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Krisis COVID-19, Iran Bebaskan Puluhan Ribu Tahanan

4 Maret 2020

Para pejabat Iran bebaskan puluhan ribu tahanan untuk memperlambat penyebaran virus corona jenis baru di penjara-penjara negara yang penuh sesak.

Seorang tahanan di penjara Iran
Gambar simbol: tahanan di penjara IranFoto: picture-alliance/AP Images/H.Esmaeil

Iran membebaskan lebih dari 54.000 tahanan untuk meredam penyebaran penyakit COVID-19 di dalam penjara.

Juru bicara pengadilan Iran, Gholamhossein Esmaili, mengatakan kepada wartawan bahwa para tahanan tersebut diizinkan keluar setelah hasil tes mereka menunjukkan negatif COVID-19. Para tahanan juga diharuskan mengirimkan sejumlah uang jaminan. Namun para tahanan yang dijatuhi hukuman penjara selama lima tahun atau lebih tidak akan dibebaskan.

Ada harapan bahwa di antara mereka yang dibebaskan termasuk pekerja amal berlatar belakang Inggris-Iran, yaitu Nazanin Zaghari-Ratcliffe. Pada tahun 2016, dia dijatuhi hukuman penjara selama lima tahun setelah dinyatakan bersalah atas tuduhan mata-mata. Pihak Inggris telah menegaskan bahwa Zaghari-Ratcliffe tidak bersalah.

Wabah ini telah merenggut 77 nyawa di Iran dan menginfeksi lebih dari 2.300 orang di berbagai kota di seluruh negeri.

Pemeriksaan temperatur tubuh di pusat perbelanjaan di IranFoto: picture-alliance/AP Photo/V. Salemi

Virus telah menyebar

Pejabat kesehatan di Perserikatan Bangsa-Bangsa, PBB, pada Selasa (03/03) menyatakan bahwa virus corona jenis baru telah menyebar di Iran. Pejabat tersebut juga memperingatkan bahwa kurangnya alat pelindung untuk petugas kesehatan dapat mempersulit upaya pengendalian wabah.

"Ini bukan situasi yang mudah," kata Michael Ryan, Kepala Program Darurat Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, kepada wartawan di Jenewa, Swiss. "Seperti di beberapa negara lain, penyakit ini sudah menyebar," katanya.

Ryan menambahkan bahwa upaya pengendalian virus di negara-negara di mana virus telah menyebar bukanlah hal yang tidak mungkin, tetapi akan sulit dilakukan.

"Para dokter dan perawat khawatir bahwa mereka tidak punya cukup peralatan, seperti persediaan obat, ventilator, respirator, oksigen," katanya tentang Iran.

WHO mengatakan pada hari Selasa bahwa persediaan alat pelindung seperti masker di seluruh dunia semakin menipis.

WHO juga telah mendatangkan tim ahli ke Iran pada hari Senin (02/03) untuk membantu serta membawa serta pasokan medis dan peralatan laboratorium yang cukup untuk menguji sekitar 100.000 orang.

ae/yf (bbc, sbs, afp)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait