Iran Kembali Eksekusi Tahanan atas Dakwaan Kejahatan Protes
12 Desember 2022
Iran, Senin (12/12) mengatakan telah mengeksekusi tahanan kedua, yang ditahan dan dihukum di tengah protes nasional menantang teokrasi negara tersebut.
Iklan
Majidreza Rahnavard dieksekusi dengan hukuman gantung di depan umum, kurang dari sebulan setelah dia diduga melakukan penusukan fatal terhadap dua pejabat keamanan, ini menunjukkan respon cepat Iran melaksanakan hukuman mati bagi mereka yang ditahan karena demonstrasi yang diharapkan pemerintah bisa dihentikan.
Aktivis memperingatkan sudah selusin orang telah dijatuhi hukuman mati dalam sidang tertutup. Setidaknya ada 488 orang telah tewas sejak demonstrasi dimulai pada pertengahan September, menurut kalangan aktivis hak asasi di Iran, yang memantau aksi protes tersebut. Sedangkan 18.200 orang lainnya telah ditahan oleh pihak berwenang.
Kantor berita Mizan yang berada dibawah lembaga peradilan Iran Majidreza Rahnavard menikam dua anggota pasukan keamanan hingga tewas pada 17 November di Mashhad dan melukai empat lainnya.
Rekaman TV pemerintah menunjukkan seorang pria mengejar seseorang di sudut jalan, kemudian berdiri di dekatnya dan menikamnya setelah dia jatuh menabrak sepeda motor yang diparkir. Rekaman lain menunjukkan pria yang sama menikam orang lain segera setelahnya. Penyerang tersebut diduga adalah Rahnavard, yang kemudian melarikan diri.
Laporan Mizan mengidentifikasi korban tewas merupakan "pelajar" Basiji, relawan paramiliter di bawah Pengawal Revolusi Iran. Basiji telah dikerahkan di kota-kota besar, menyerang dan menahan pengunjuk rasa, yang dalam banyak kasus melawan balik.
Laporan Mizan tidak memberikan motif atas dugaan serangan Majidreza Rahnavard. Laporan tersebut menuduh Rahnavard mencoba melarikan diri ke negara asing ketika dia ditangkap.
Hidropolitik: Bendungan di Antara Air dan Kekuasaan
Di seluruh dunia, kehadiran bendungan raksasa dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan berfungsi sebagai simbol status dan kekuasaan. Namun, bagaimana nasib masyarakat yang tinggal di hilir?
Foto: GUILLERMO ARIAS/AFP/Getty Images
Bendungan Raksasa Etiopia GERD: Simbol kebanggaan
Dengan tinggi 145 meter dan panjang hampir 2 kilometer, Bendungan Grand Ethiopian Renaissance mampu memproduksi 5GW listrik. Dibangun tanpa persetujuan dari negara-negara tetangga yakni Mesir dan Sudan, GERD ditolak pendanaannya dari Bank Dunia. Anggaran proyek senilai US$4,8 miliar (Rp67,2 triliun) berasal dari sumbangan pribadi dan obligasi pemerintah. GERD pun jadi kebanggaan rakyat Etiopia.
Foto: Gioia Forster/dpa/picture alliance
Kehidupan di Sungai Nil
Mesir dan Sudan khawatir adanya GERD bisa mengurangi akses air dari Sungai Nil. Etiopia akan punya kendali atas Sungai Nil sebagai sumber irigasi pertanian. Sebagai proyek PLTA, air harus terus mengalir, tetapi negara-negara di hilir tak yakin dengan jaminan Etiopia bahwa mereka tak akan menggunakan GERD untuk kepentingan sendiri, terutama karena ancaman perubahan iklim membuat air semakin langka.
Foto: Joerg Boethling/imago images
Bendungan raksasa di Sungai Mekong
Sejak tahun 1990-an, Cina telah membangun 11 bendungan raksasa di Sungai Mekong, yang membantu menjadikan negara itu produsen PLTA terbesar di dunia. Air pun jadi sumber listrik terbesar kedua setelah batu bara di negara ini. Namun, karena Laos, Thailand, Vietnam, dan Kamboja juga bergantung pada Sungai Mekong, pembangunan bendungan besar-besaran ini telah menimbulkan kekhawatiran di hilir.
Foto: Yang Zheng/Imaginechina/picture alliance
Kekeringan di Kamboja
Di hilir, Delta Mekong menderita karena bendungan-bendungan Cina mengubah waktu dan aliran airnya. Kekeringan menjadi lebih sering terjadi dan stok ikan berkurang menyebabkan komunitas nelayan dan petani di Thailand dan Kamboja merugi, bahkan ketika data satelit menunjukkan mencairnya salju dan rata-rata curah hujan di Sungai Mekong di Cina di atas normal.
Foto: Heng Sinith/AP/picture alliance
Investasi global Cina
Cina juga berinvestasi dalam ratusan proyek PLTA di luar negeri, dari Laos hingga Portugal, dari Kazakhstan hingga Argentina, dan di Afrika termasuk bendungan Souapiti di Guinea. Sebelumnya, proyek infrastruktur besar-besaran ini sering dibiayai oleh Bank Dunia, tetapi kini Cina semakin mengambil alih. Cina tidak memerlukan kesepakatan dari negara-negara yang berbagi wilayah sungai yang sama.
Foto: Sadak Souici/Le Pictorium/imago images
Tergusur karena bendungan
Bendungan Souapiti di Guinea, yang dibiayai China International Water and Electric Corporation, akan memproduksi listrik 450MW di mana hanya sebagian kecil masyarakat di sana yang memiliki akses ke pasokan listrik yang andal. Tetapi untuk membuat bendungan raksasanya yang membanjiri 253 kilometer persegi tanah, sekitar 16.000 orang dari lebih dari 100 desa telah mengungsi, kata Human Rights Watch.
Foto: CELLOU BINANI/AFP
Jadi jembatan di perbatasan?
Pembangunan bendungan Itaipu di Sungai Paraná antara Brasil dan Paraguay membuat sebanyak 65.000 orang harus pindah. Kehadiran bendungan juga menyebabkan ketegangan antara kedua negara, yang menandatangani perjanjian untuk bekerja sama dalam proyek PLTA yang dimiliki bersama pada tahun 1973 itu. Tetapi dengan sebagian besar listrik mengalir ke Brasil, bendungan Itaipu tetap kontroversial.
Foto: Fotoember/imago images
Bendungan Colorado
Perbatasan Meksiko-Amerika Serikat (AS) mungkin menyulap gambaran migrasi dan impian Trump membangun tembok untuk membagi kedua negara. Tetapi selain ketegangan atas mereka yang bermigrasi ke utara, ada kekhawatiran atas aliran Sungai Colorado ke arah berlawanan. Saat sungai mencapai Meksiko, ia telah melewati tujuh negara bagian AS dan banyak bendungan yang mengalihkan airnya untuk perkebunan AS.
Foto: Elliot Spagat/AP/picture alliance
Mengairi Lembah Mexicali
Tetapi kedua negara telah bekerja sama menggunakan Bendungan Morelos di perbatasan mereka untuk mengairi Lembah Mexicali, dengan sistem "denyut" yang meniru aliran alami sungai ke Delta Colorado. Pakar politik air Scott Moore mengatakan hal itu menunjukkan "kerja sama antara AS dan Meksiko, tetapi juga antara kelompok lingkungan, petani, distrik irigasi, dan pengelolaan ekologi." (rap/vlz)
Foto: GUILLERMO ARIAS/AFP/Getty Images
9 foto1 | 9
Mashhad adalah sebuah kota suci Syiah, terletak sekitar 740 kilometer (460 mil) timur ibukota Iran, Teheran. Aktivis mengatakan telah melihat pemogokan, toko-toko tutup dan demonstrasi di tengah kerusuhan yang dimulai atas kematian Jina Mahsa Amini, seorang perempuan berusia 22 tahun yang telah ditahan oleh polisi moralitas Iran dan meninggal dalam tahanan.
Mizan mengatakan Rahnavard dihukum di Pengadilan Revolusi Mashhad. Pengadilan telah dikritik secara internasional karena tidak mengizinkan mereka yang diadili untuk memilih pengacara mereka sendiri atau bahkan melihat bukti yang memberatkan mereka.
Rahnavard dihukum atas tuduhan "moharebeh", kata Farsi yang berarti "berperang melawan Tuhan". Tuduhan itu telah dikenakan terhadap orang lain dalam beberapa dekade sejak Revolusi Islam 1979 dan membawa hukuman mati. Iran adalah salah satu algojo top dunia dan biasanya mengeksekusi tahanan dengan cara digantung.
Amnesty International mengatakan telah memperoleh dokumen yang ditandatangani oleh seorang komandan polisi senior Iran yang meminta agar eksekusi untuk seorang tahanan diselesaikan „dalam waktu sesingkat mungkin" dan hukuman matinya dilakukan di depan umum sebagai „isyarat yang menghangatkan hati terhadap pasukan keamanan."
Di tengah kerusuhan, Iran juga dilanda krisis ekonomi yang membuat mata uang nasional, rial, jatuh ke posisi terendah baru terhadap dolar AS .