1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Iran Tidak Akan Berunding dengan Uni Eropa

5 Maret 2008

Ahmadinejad mengatakan, sejak saat ini masalah nuklir Iran hanya akan dibicarakan dengan IAEA dalam kerangka Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir dan sikap saling menghargai.

Presiden Iran Mahmoud AhmadinejadFoto: AP

Presiden Mahmud Ahmadinejad tak bersedia lagi berunding dengan Uni Eropa megenai program nuklir Iran yang dipersengketakan. Ia mengatakan, kelak Teheran hanya akan bernegosiasi dengan Badan Energi Atom Internasional IAEA. Pernyataan ini dikeluarkan Ahmadinejad Rabu (05/03), tiga hari setelah Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa memperketat sanksi terhadap Teheran yang menolak mematuhi seruan badan dunia itu untuk menghentikan aktivitas pengayaan uraniumnya.

Setelah mensahkan resolusi, Dewan Kemanan mendesak Ketua Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Javier Solana untuk melanjutkan perundingan dengan juru runding nuklir Iran, Said Jalili, guna memecahkan kebuntuan dalam sengketa nuklir dengan Barat yang sudah berlangsung empat tahun.

Namun seusai rapat kabinet hari Rabu (05/03) di Teheran Ahmadinejad menjawab, Iran tidak akan lagi bernegosiasi dengan siapapun di luar badan atom berkaitan dengan soal nuklirnya. Seperti diberitakan kantor berita resmi Iran IRNA, Ahmadinejad menambahkan, sejak saat ini masalah nuklir Iran hanya akan dibicarakan dengan IAEA dalam kerangka Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir dan sikap saling menghargai.

Secara khusus ia menolak seruan DK PBB untuk melanjutkan pembicaraan dengan Solana yang menggelar perundingan itu atas nama 5 plus 1, yaitu 5 anggota tetap DK ditambah Jerman. Dalam kurun waktu hampir dua tahun, Solana melakukan sejumlah pertemuan dengan mantan ketua juru runding Iran Ali Larijani dan tiga pertemuan dengan penggantinya, Jalili. Namun sejauh ini kedua pihak tak pernah mencapai terobosan apapun, dengan penolakan Iran untuk menghentikan pengayaan uranium.

Walau resolusi sudah ditetapkan, namun kesediaan untuk bekerjasama dengan Iran tetap dijaga. Duta Besar Jerman untuk PBB Thomas Matussek mengatakan:

"Kami sangat ingin bekerjasama dengan Iran, tapi tergantung pada Iran untuk menghilangkan faktor-faktor yang menimbulkan kecurigaan, yang pernah muncul akibat kesalahan Iran. Yaitu bahwa aktivitas nuklir Iran tidak murni untuk tujuan damai. Dan pesan ini, saya yakin dipahami Iran."

Namun Ahmadinejad memperjelas sikap penolakannya. Ia mengatakan, mengingat fakta bahwa dalam resolusi PBB Solana disebut berwenang untuk bernegosiasi dengan Iran, maka ia harus menekankan sekali lagi bahwa Iran tidak akan melakukan perundingan nuklir apapun dengan individu dan organisasi manapun di luar kerangka kerja IAEA.

Ahmadinejad, dalam reaksi pertamanya terhadap paket sanksi ketiga DK terhadap Iran, menggambarkan tindakan itu sebagai cacat dan bertekad Iran akan terus melangkah dengan hasrat nuklirnya yang dipertentangkan. (rp)