Iran Tuding IAEA Sabotase Program Nuklirnya
17 September 2012Pemerintah Iran secara tidak langsung menuding Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyabotase instalasi nuklirnya. "Teroris dapat menyusup ke IAEA dan mengontrol dari dalam," kata Direktur Program Atom Iran, Feridun Abbasi-Dawani hari Senin (17/9) di Wina, Austria.
Abbasi merujuk pada serangan bom terhadap instalasi nuklir Fordo pada 17 Agustus lalu yang memutus aliran listrik. Menurutnya aksi tersebut adalah salah satu cara untuk menghambat proses pengayaan uranium. Keesokan harinya IAEA mengumumkan pemeriksaan instalasi tersebut.
Kendati begitu Direktur IAEA, Yukia Amano bersikeras akan menempuh jalur diplomatik, meski mendesak Iran agar mengizinkan inspeksi terhadap instalasi nuklirnya dan mengritik sikap non-kooperatif Teheran.
Uni Eropa juga mengumumkan akan memulai kembali dialog dengan Iran. Brussel menjadwalkan pertemuan antara Pejabat Urusan Luar Negeri UE, Catherine Ashton dengan Kepala Juru Runding Iran, Said Djalili, hari Selasa (18/9) di Istanbul, Turki. "Ini bukan pertemuan formil," kata jurubicara Ashton.
Ashton berupaya menghidupkan kembali perundingan 5+1 yang melibatkan anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman, yang terakhir menemui jalan buntu. Uni Eropa mengancam akan menjatuhkan sanksi tambahan jika perundingan lanjutan mengalami kegagalan.
Israel sebaliknya mengancam akan menjalankan operasi militer, jika konflik atom menemui jalan buntu. Beberapa hari lalu PM Israel, Benjamin Netanyahu mengklaim, Iran cuma terpaut tujuh bulan hingga mampu membuat rudal berhulu ledak nuklir.
Iran sebaliknya tampak berupaya mengulur-ulur waktu dalam penyelesaian konflik. "Solusi yang cerdas adalah IAEA harus lebih sabar pada apa yang mereka sebut sebagai inspeksi," kata Abbasi mengomentari desakan Amano. Ia juga mewanti-wanti IAEA agar lebih berhati-hati agar tidak melukai hak negara-negara anggota.
rzn (afp/rtr)