Laju pasukan Irak di kota Fallujah tertahan menyusul perlawanan sengit Islamic State. Kelompok teror tersebut dikabarkan telah membangun tameng manusia di pusat kota. PBB mengkhawatirkan bencana kemanusiaan.
Iklan
Gerilayawan Islamic State berhasil menghambat laju pasukan Irak di Fallujah dengan melancarkan serangan balik di gerbang selatan kota. Sementara itu PBB mengkhawatirkan nasib warga sipil yang terjebak di dalam kota.
Operasi militer Irak di Fallujah yang didukung Amerika Serikat dan Iran adalah serangan terbesar terhadap Islamic State. Pemerintah Baghdad ingin merebut kembali kota terbesar kedua yang dikuasai Islamic State sejak 2014 tersebut.
Sepekan setelah dimulainya operasi militer di Fallujah, pasukan Irak Senin (30/5) silam mulai memasuki perbatasan kota dari arah selatan. Terutama satuan elit Irak dikabarkan berhasil merangsek hingga 500 meter ke dalam kota.
Baghdad meyakini, merebut kota tersebut bisa menjadi titik balik kekuasaan ISIS di Irak.
Fallujah yang pernah menjadi medan pertempuran paling dahsyat yang dialami militer AS selama perang Irak adalah benteng terdekat ISIS ke kota Baghdad. Jarak kedua kota cuma terpaut 70 kilometer. Pemerintah meyakini di kota itu ISIS merencanakan serangan teror terhadap ibukota.
Saat ini sekitar 50.000 penduduk sipil diyakini masih bercokol di Fallujah. Sebagian besar sudah melarikan diri. Mereka yang bertahan terancam bencana kemanusiaan karena minimnya akses terhadap makanan, air bersih dan layanan kesehatan.
Terlebih ISIS dikhawatirkan menyandera penduduk Fallujah untuk dijadikan tameng manusia.
"Bencana kemanusiaan sedang terjadi di Fallujah," kata Jan Egeland, Sekretaris Jendral Dewan Pengungsi Norwegia yang membantu pengungsi Irak. "Pihak yang bertikai harus menjamin jalan keluar yang aman buat warga sipil sebelum segalanya terlambat dan lebih banyak korban berjatuhan," tukasnya.
Iraq: the battle for Fallujah shifts to city centre
00:40
PBB melaporkan kelompok militan ISIS menggunakan ratusan keluarga Fallujah sebagai tamen manusia di pusat kota. Taktik serupa pernah dilakukan di kota-kota lain di Irak. Namun 3700 orang dikabarkan berhasil melarikan diri.
"Ada laporan dari penduduk yang melarikan diri beberapa hari silam, bahwa sebagian dipaksa hidup berpindah bersama gerilayawan ISIS di dalam kota," kata Ariane Rummery, juru bicara Badan Pengungsi PBB, UNHCR.
Inilah Sumber Keuangan ISIS
Sumber utama keuangan ISIS adalah penjualan minyak, penjarahan bank, pajak dari rakyat di daerah pendudukan dan penjualan barang antik. Dengan kekayaan 2 milyar Dolar ISIS bisa bertahan 2 tahun jika jalur dana diputus.
Foto: picture alliance/abaca
Penjualan Minyak Illegal
Sumber utama pemasukan ISIS adalah dari penjualan minyak ilegal. ISIS berhasil merebut beberapa ladang minyak penting di Suriah dan Irak. Sudah jadi rahasia umum jalur penyelundupannya adalah lewat Turki. Pentagon menaksir tiap bulan ISIS meraup omset 40 juta Dolar dari pasar gelap minyak.
Foto: Getty Images/J. Moore
Penjarahan Bank
ISIS selalu menjarah bank-bank di kawasan yang mereka rebut di Suriah dan Irak. Pemerintah Amerika menaksir antara 500 juta hingga satu milyar Dolar berhasil diraup ISIS dari bank-bank tersebut. Saat menaklukkan kota Mossul di utara Irak, dilaporkan 420 juta Dolar raib dijarah. Jumlah ini cukup buat membayar gaji 50.000 jihadis selama setahun.
Foto: Getty Images/S. Platt
Pajak dan Pemerasan
8 juta rakyat di kawasan kekuasaan ISIS harus membayar pajak Antara 5 sampai 15 persen dari pendapatan. Pemerintah Jerman melaporkan, ISIS juga terapkan pajak khusus bagi warga non Muslim. Juga perusahaan di kawasan taklukan harus membayar rutin sejumlah uang perlindungan.
Foto: DW/Andreas Stahl
Penjualan Barang Antik
Para "jihadis" biasa mempropagandakan aksi menghancurkan berhala dari kota-kota antik yang dikuasai ISIS. Tapi barang antik berharga tinggi biasanya diamankan dan diselundupkan untuk dijual di pasar gelap. Juga banyak artefak temuan arkeolog yang disita dan dijual di pasar gelap. Sejauh ini tidak ada angka pasti omset penjualannya.
Foto: Getty Images/AFP/J. Eid
Penculikan dan Uang Tebusan
Penculikan dan permintaan uang tebusan, ibarat pisau bermata dua bagi ISIS. Di satu sisi sumber pemasukan, dan di sisi lain propaganda teror. ISIS diyakini kantungi puluhan juta Dolar uang tebusan. Sandera yang punya efek propaganda besar, biasanya dieksekusi dan videonya ditayangkan lewat Internet. Dengan sekali pukul, ISIS mencapai dua sasaran.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Sumbangan
Simpatisan ISIS cukup banyak tersebar di mana-mana dan menyumbang dana bagi kelompok teror ini. Total sumbangannya ditaksir 40 juta Dolar pertahun. Lembaga riset terorisme internasional melaporkan, kasus tertinggi dipegang Arab Saudi, yang sejak 2010 menghukum 860 orang dengan tuduhan membiayai teror. Posisi kedua diduduki AS dengan 100 vonis.