Milisi Libya berhasil menendang ISIS dari wilayah penting Sirte, yang jadi kubu utama kelompok teroris itu di Libya. Upaya mendesak ISIS keluar dari wilayah lain terus dilancarkan.
Iklan
Milisi Libya yang setia kepada pemerintah, mengambilalih kawasan pusat kota Sirte dari pendudukan teroris ISIS. Kota Sirte selama ini jadi markas ISIS paling penting di Libya.
Dengan didukung sejumlah artileri berat dan tank pasukan milisi memasuki kawasan yang disebut "Distrik 2". Sementara sebagian pasukan lainnya masuk dari arah berlawanan untuk mencegah anggota ISIS melarikan diri. Demikian keterangan militer Libya. Pembebasan sebagian kota Sirte itu dilaksanakan sehari setelah pasukan melakukan aksi pembersihan wilayah dari ranjau.
Dilaporkan, anggota militan ISIS masih berusaha mengadakan serangan balik dengan dua bom bunuh diri yang gagal mengenai target.
Menggempur ISIS dengan serangan udara
Milisi pro pemerintah Libya berhasil mencapai kemajuan signifikan dalam pekan terakhir setelah melancarkan ofensif baru untuk merebut Sirte sepenuhnya. Akhir pekan lalu, seorang komandan militer mengatakan, hanya Distrik 1 yang masih sepenuhnya berada di tangan ISIS.
Aksi merebut kembali Sirte sudah pernah dilancarkan Mei silam, tetapi mengalami kegagalan. Kali operasi militer mendapat dukungan serangan udara AS, yang dimulai 1 Agustus lalu setelah pemerintah Libya meminta bantuan AS. Menurut keterangan komando angkatan udara AS di Afrika, sejak 1 Agustus sudah dilaksanakan 48 serangan urada terhadap sejumlah lokasi ISIS di Sirte.
IS mulai menguasai Sirte Juni 2015, beberapa tahun setelah Libya terjerumus ke dalam kekacauan setelah digulingkannya diktator Muamar Kadhafi tahun 2011.
Ranjau dan penembak jitu persulit gerak maju
Namun dialporkan, sejumlah kawasan pusat Sirte masih dikuasai teroris ISIS. Pekan lalu satuan militer Libya telah berhasil mengambilalih markas pusat ISIS di kota itu. Namun langkah maju dihambat oleh penembak jitu dan ranjau yang disebar di sejumlah areal pemukiman.
Menurut perkiraan terakhir AS, di kawasan Sirte masih terdapat sekitar 1.000 anggota ISIS, sementara di seluruh Libya seluruhnya sekiar 5.000 masih merajalela. Menurut laporan, pemimpin ISIS di Sirte melarikan diri ke kawasan padang pasir, dan diperkirakan akan menggalang pendukung untuk melancarkan aksi baru.
ml/as (dpa, rtr, afp)
Inilah Sumber Keuangan ISIS
Sumber utama keuangan ISIS adalah penjualan minyak, penjarahan bank, pajak dari rakyat di daerah pendudukan dan penjualan barang antik. Dengan kekayaan 2 milyar Dolar ISIS bisa bertahan 2 tahun jika jalur dana diputus.
Foto: picture alliance/abaca
Penjualan Minyak Illegal
Sumber utama pemasukan ISIS adalah dari penjualan minyak ilegal. ISIS berhasil merebut beberapa ladang minyak penting di Suriah dan Irak. Sudah jadi rahasia umum jalur penyelundupannya adalah lewat Turki. Pentagon menaksir tiap bulan ISIS meraup omset 40 juta Dolar dari pasar gelap minyak.
Foto: Getty Images/J. Moore
Penjarahan Bank
ISIS selalu menjarah bank-bank di kawasan yang mereka rebut di Suriah dan Irak. Pemerintah Amerika menaksir antara 500 juta hingga satu milyar Dolar berhasil diraup ISIS dari bank-bank tersebut. Saat menaklukkan kota Mossul di utara Irak, dilaporkan 420 juta Dolar raib dijarah. Jumlah ini cukup buat membayar gaji 50.000 jihadis selama setahun.
Foto: Getty Images/S. Platt
Pajak dan Pemerasan
8 juta rakyat di kawasan kekuasaan ISIS harus membayar pajak Antara 5 sampai 15 persen dari pendapatan. Pemerintah Jerman melaporkan, ISIS juga terapkan pajak khusus bagi warga non Muslim. Juga perusahaan di kawasan taklukan harus membayar rutin sejumlah uang perlindungan.
Foto: DW/Andreas Stahl
Penjualan Barang Antik
Para "jihadis" biasa mempropagandakan aksi menghancurkan berhala dari kota-kota antik yang dikuasai ISIS. Tapi barang antik berharga tinggi biasanya diamankan dan diselundupkan untuk dijual di pasar gelap. Juga banyak artefak temuan arkeolog yang disita dan dijual di pasar gelap. Sejauh ini tidak ada angka pasti omset penjualannya.
Foto: Getty Images/AFP/J. Eid
Penculikan dan Uang Tebusan
Penculikan dan permintaan uang tebusan, ibarat pisau bermata dua bagi ISIS. Di satu sisi sumber pemasukan, dan di sisi lain propaganda teror. ISIS diyakini kantungi puluhan juta Dolar uang tebusan. Sandera yang punya efek propaganda besar, biasanya dieksekusi dan videonya ditayangkan lewat Internet. Dengan sekali pukul, ISIS mencapai dua sasaran.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Sumbangan
Simpatisan ISIS cukup banyak tersebar di mana-mana dan menyumbang dana bagi kelompok teror ini. Total sumbangannya ditaksir 40 juta Dolar pertahun. Lembaga riset terorisme internasional melaporkan, kasus tertinggi dipegang Arab Saudi, yang sejak 2010 menghukum 860 orang dengan tuduhan membiayai teror. Posisi kedua diduduki AS dengan 100 vonis.