Kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi, Islamic State, mengklaim pelaku serangan teror di London adalah "serdadu yang menjawab seruan untuk membunuh" warga sipil di negara yang mendukung koalisi bentukan Amerika Serikat
Iklan
Kelompok teror Islamic State mengklaim bertanggungjawab atas serangan di London yang menewaskan empat orang dan melukai 40 lainnya. Hal tersebut dipublikasikan oleh kantor berita milik ISIS, Amaq News Agency, pada Kamis (23/3).
"Pelaku serangan di depan parlemen Inggris di London adalah serdadu Islamic State dan dia melakukan operasi tersebut sebagai reaksi atas seruan untuk menyerang penduduk koalisi (barat)," tulis ISIS dalam pernyataan yang dipublikasikan Amaq.
Kemarahan Warga Atas Serangan di London
01:13
Sebelumnya pakar keamanan menduga adanya kaitan antara pelaku serangan London dengan kelompok pimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi tersebut. Pelaku merupakan warga keturunan Timur Tengah yang lahir dan dibesarkan di Inggris. Ia telah berulangkali berurusan dengan aparat keamanan, antara lain lantaran tindak kekerasan dan penganiayaan.
ISIS yang tengah terdesak di Suriah dan Irak berulangkali menyerukan pendukungnya di seluruh dunia untuk melakukan serangan terhadap warga negara barat yang mendukung koalisi bentukan Amerika Serikat. Seruan tersebut antara lain berisikan ajakan untuk melakukan serangan tak bersenjata, yakni dengan menggunakan kendaraan untuk membunuh warga sipil dan aparat keamanan.
Foto-foto Serangan di London
Serangan di London merupakan tindak terorisme pertama yang terjadi di Inggris dalam empat tahun terakhir. Inilah foto-foto yang mengabadikan peristiwa mengerikan tersebut.
Foto: Getty Images/AFP/D. Leal-Olivias
Awal Petaka di Jembatan Westminster
Pelaku awalnya mengendarai mobilnya, sebuah kendaraan 4x4 merek Hyundai, dan menabrak pejalan kaki yang sedang melintasi jembatan Westminster. Dua orang dilaporkan tewas dan puluhan mengalami luka-luka. Seorang perempuan dikabarkan selamat setelah meloncat dari jembatan.
Foto: Reuters/T.Melville
Serbuan di Kompleks Parlemen
Pelaku kemudian menabrak pagar parlemen dan menerobos masuk ke dalam kompleks dengan membawa pisau. Ia menusuk seorang polisi yang tidak bersenjata. Seorang aparat kepolisian yang sedang berada di lokasi seketika menembak mati pelaku.
Foto: picture-alliance/AP/J.West
Korban Manusia
Salah satu korban merupakan seorang polisi berusia 48 tahun. Ia telah mengabdi selama 15 tahun dan meninggalkan seorang isteri serta dua orang anak. Sesaat setelah kejadian kompleks parlemen dibanjiri aparat kepolisian dan ambulans. Sekitar 40 orang mengalami luka-luka, beberapa di antaranya luka berat.
Foto: Reuters/H.McKay
Gerak Cepat Kepolisian
Kepolisian Inggris pun menurunkan satuan anti teror ke lokasi kejadian untuk menyisir kawasan parlemen buat mencari komplotan pelaku teror. Beberapa jam kemudian polisi melakukan penggerebekan di sebuah rumah di Birmingham dan menangkap tiga orang. Rumah tersebut dikabarkan pernah "ditinggali" oleh pelaku serangan London.
Foto: Reuters/S.Wermuth
Inspirasi ISIS
Aparat keamanan Inggris meyakini pelaku setidaknya terinspirasi oleh strategi Islamic State. Kelompok teror pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu pernah menyerukan pendukungnya untuk melancarkan serangan teror tak bersenjata, yakni dengan menggunakan kendaraan buat membunuh warga sipil. Serangan serupa pernah terjadi di Nice dan Berlin.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Brady
Politisasi Teror
Pada pagi harinya halaman depan koran-koran Inggris dipenuhi berita serangan teror di London. Insiden tersebut juga digunakan oleh kelompok populis kanan seperti Britain First dan UK Independence Party untuk menyerang kebijakan pengungsi Uni Eropa.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Hooper
Normalitas yang Mencekam
Meski ibukota masih berada dalam suasana mencekam, penduduk London tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Parlemen pun kembali bekerja seperti sedia kala. Namun begitu sebagian wilayah di pusat kota saat ini masih dijaga ketat aparat kepolisian.