Milisi Islamic State berhasil merebut kota bersejarah Palmyra di Suriah. Tentara pro Assad sudah ditarik mundur. Tapi sejauh ini belum dilaporkan aksi pengrusakan artefak sejarah di kota warisan budaya dunia itu.
Iklan
Instalasi militer, markas intelejen dan penjara di kota bersejarah itu dilaporkan berhasil direbut oleh milisi Islamic State. Kota bersejarah Palmyra di Suriah jatuh beberapa hari setelah kota Ramadi di Irak juga berhasil diduduki milisi IS. "Sedikitnya 100 serdadu dan milisi bersenjata pro pemerintah Suriah tewas dalam baku tembak Rabu (20/05/15) malam," lapor Rami Abdulrahman, ketua organisasi Syrian Observatory for Human Rights.
"Namun sejauh ini belum ada laporan aksi pengrusakan situs warisan budaya dunia di kota bersejarah itu," tambah Abdulrahman. Dalam aksi-aksi sebelumnya, milisi ISIS selalu melakukan penghancuran artefak dan situs warisan budaya di kota-kota bersejarah yang berhasil mereka duduki. Sementara itu pimpinan badan kesejarahan Palmyra mengatakan, pihaknya telah mengungsikan ratusan patung dari musium. Langkah ini bertujuan menyelamatkan artefak berharga berusia lebih 2000 tahun itu dari aksi penghancuran oleh milisi IS.
Pengikut Islamic State juga telah mengeluarkan pernyataan lewat Twitter, yang menegaskan berhasil menguasai seluruh kawasan kota Palmyra. Termasuk merebut semua instalasi militer penting di kota tersebut. Juga disebutkan, tentara Suriah sudah mundur dari kota itu, meninggalkan ratusan serdadu yang tewas.
Warisan Sejarah Suriah yang Remuk oleh Perang
Perang saudara yang terus berkecamuk merusak 300 situs bersejarah di Suriah. Sebagian rata dengan tanah, sementara lainnya dibakar atau dijarah. Berikut daftar warisan sejarah dunia yang terancam
Foto: Fotolia/Facundo
Tinggal Puing
Dalam waktu empat tahun lebih seratus ribu penduduk Suriah tewas akibat perang dan sepuluh juta lainnya terpaksa mengungsi. Analisa berdasar citra satelit oleh badan PBB, UNITAR, menunjukkan kerusakan parah pada situs-situs bersejarah.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Tödt
Masjid Agung Umayyah
Mosaik yang meliputi fasad Masjid agung Umayyah di Damaskus kini dipenuhi lubang peluru. Tidak jelas bagaimana pemerintah Suriah berencana melindungi warisan sejarah yang dibangun tahun 708 tersebut. Menurut analisa UNITAR, sekitar 290 situs bersejarah mengalami kerusakan parah.
Foto: picture-alliance/blickwinkel/Neukirchen
Gambaran Kehancuran
Kerusakan terparah dialami oleh kota metropolitan Aleppo. Kota di utara Suriah yang berusia 7000 tahun ini termasuk yang tertua di dunia. Citra satelit di sebelah kanan menujukkan kondisi kota tua Aleppo yang luluh lantak setelah perang berkecamuk.
Foto: US Department of State, Humanitarian Information Unit, NextView License (DigitalGlobe)
Sebelum Bedil Menyalak
Masjid Agung Umayyah di Aleppo juga rusak berat. Masjid yang dibangun tahun 715 ini berulangkali mengalami renovasi selama ratusan tahun sejarahnya. Terutama menara yang dibangun tahun 1902 dianggap sebagai pencapaian besar arsitektur Arab. Gambar ini dibuat sebelum perang.
Foto: picture alliance/Bibliographisches Institut/Prof. Dr. H. Wilhelmy
Puing dan Reruntuhan
Menara Masjid Agung Aleppo hancur ketika pertempuran memasuki kota tua tahun 2013 silam. Kini yang tersisa cuma puing dan reruntuhan. Sementara sebagian besar bangunan juga mengalami kerusakan. Pemerintah dan pemberontak saling menyalahkan satu sama lain.
Foto: J. Al-Halabi/AFP/Getty Images
Interior Bersejarah
Perang antara pemerintah dan pemberontak di Aleppo berkecamuk sejak 2012. Gedung berusia 150 tahun yang kini dipakai oleh Carlton Hotel dan berdiri di seberang benteng Aleppo termasuk primadona kota tua. Gedung ini memiliki interior bersejarah yang masih otentik.
Foto: CC-SA-BY-Preacher lad
Kehilangan Warisan Sejarah
Kini hotel itu nyaris rata dengan tanah. Ketika pasukan pemerintah menjadikan hotel sebagai markas, gerilayawan Islamic Front meledakkan gedung lewat terowongan bawah tanah, Mei 2014 silam. Dari 210 situs bersejarah di kota tua Aleppo, lebih dari separuhnya rusak, sementara seperlima lainnya sudah rata dengan tanah.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Souq al-Madina
Berkunjung ke pasar kuno, Souq al Madina di jantung Aleppo seakan memasuki mesin waktu. Bazar yang tidak berubah sejak abad ke-16 ini membentang sepanjang tujuh kilometer. Dulu wistawan kerap berdatangan untuk membeli oleh-oleh khas kerajinan tangan Suriah.
Foto: AP
Hilang untuk Selamanya
Api membakar sebagian besar pasar pada 2012 lalu. Menurut pemerintah lokal, sekitar 1600 toko yang ada di dalam bazar rusak atau hancur. Sejak 1986 Souq al-Madina terdaftar sebagai situs warisan sejarah dunia UNESCO.
Foto: AP
Peninggalan Perang Salib
Krak des Chevaliers dibangun antara abad ke12 dan 13 oleh pasukan Salib. Dulu benteng ini ditakuti lantaran nyaris tidak pernah bisa ditaklukkan, kecuali oleh Sultan Baibars dari Kesultanan Mamluk pada tahun 1271.
Foto: picture-alliance/AP Photo/D. Vranic
Tinggal Puing
Benteng yang terletak di timur Homs dan bersebelahan dengan perbatasan Libanon ini diduduki secara bergantian oleh pasukan pemerintah dan pemberontak. Tembakan artileri dan serangan udara menyisakan reruntuhan tembok dan atap, serta puing-puing bangunan di bagian dalam yang sebagian rata dengan tanah.
Foto: picture-alliance/AP Photo/D. Vranic
Tidak Lagi Bisa Dikenali
Dura Europos adalah kota yang dibangun oleh pasukan Yunani kuno pada tahun 300 sebelum Masehi. Situs ini adalah primadona arkeologi karena menyimpan benda dan lukisan bersejarah dari berbagai era. Perang dan penjarahan menjadikan situs yang kini dikuasai Islamic State itu tidak lagi bisa dikenali.
Foto: picture-alliance/akg-images/Leo G. Linder
Jejak Batu di Tadmur
Palmyra alias Tadmur termasuk pusat kebudayaan di zaman kuno. Pencurian dan penjarahan batu dan struktur bangunan marak terjadi sejak perang Suriah berkecamuk. Kuil Bel yang berusia 2000 tahun ini misalnya berulangkali kehilangan tiang batu.
Foto: Fotolia/bbbar
13 foto1 | 13
Evakuasi
Sementara televisi Suriah juga melaporkan, pemerintah terus melakukan evakuasi warga dari kota warisan budaya UNESCO itu. "Warga ketakutan aksi balas dendam milisi ISIS terhadap masyarakat dan budaya Suriah," ujar seorang tokoh masyarakat di Palmyra.
Juga pemerintah di Damascus membenarkan isi pesan Twitter ISIS bahwa semua tentara sudah ditarik mundur dari kota Palmyra. Dengan keberhasilan merebut Palmyra, berarti untuk pertama kalinya teroris ISIS berhasil merebut sebuah kota langsung dari tangan militer yang setia kepada Presiden Bassar al-Assad.
Dengan begitu teroris Islamic State juga berhasil meraih sukses strategi militer lebih lanjut. Pasalnya kota bersejarah di Suriah itu merupakan lokasi ditempatkannya instalasi militer modern milik pemerintah di Damaskus. Selain itu letak kota Palmyra juga strategis penting, karena menghubungkan ibukota Damaskus dengan provinsi di timur dan kota Homs di barat Suriah.