1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Israel Akhirnya Izinkan Minyak Diesel Masuk Jalur Gaza

22 Januari 2008

Kondisi warga di Jalur Gaza semakin menyedihkan setelah terputusnya aliran listrik dan tidak adanya pasokan bahan makanan serta obat-obatan.

Truk tangki diesel tiba di PLTD Nusseirat di Jalur Gaza.
Truk tangki diesel tiba di PLTD Nusseirat di Jalur Gaza.Foto: AP

Israel harus meningkatkan tekanan di Jalur Gaza, demikian diungkapkan Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak Senin(21/01) malam. Dalam konferensi keamanan di Herzlia dengan tegas Barak menyatakan pentingnya meningkatkan tekanan terhadap warga Jalur Gaza.

Menurutnya, kehidupan yang tenang sangat penting bagi warga kota Sderot dan sejumlah desa lainnya di kawasan barat Negev. Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak menambahkan, jika keributan dari kawasan tetangga tidak juga dihentikan, maka Israel juga akan melakukan keributan. Selain itu menurut Barak banyak ekstremis Palestina yang terselamatkan karena Israel berusaha untuk tidak menyerang warga sipil.

Organisasi pembela hak azasi manusia Israel Senin (21/01) kemarin menuding penjelasan terbuka mengenai aksi pemerintah Israel sebagai kejahatan yang jelas melanggar kemanusiaan.

Pelapor khusus Perserikatan Bangsa Bangsa untuk wilayah Palestina John Dugard menulis, pembantaian lebih dari 40 warga sipil pekan lalu merupakan pelanggaran Konvensi Jenewa mengenai larangan hukuman massal. Tapi Tentara Israel mengklaim bahwa pekan lalu telah membunuh 30 ekstremis Palestina.

Senin (21/01) malam, Menteri Pertahanan Ehud Barak menyatakan mulai Selasa (22/01) ini akan mengizinkan pengiriman bahan bakar diesel dan obat-obatan ke Jalur Gaza dalam jumlah sedikit. Dengan begitu pembangkit listrik satu-satunya di Jalur Gaza dapat berfungsi kembali.

Sebelumnya hari Minggu (20/01) malam lalu pembangkit listrik tersebut terpaksa dimatikan karena kekurangan bahan bakar. Selain itu, Kementerian Pertahanan Israel juga menyatakan akan mengirimkan bahan bakar diesel untuk generator dan gas untuk masak.

Yang jelas, sejak tekanan militer dan ekonomi dilakukan Israel, jumlah serangan roket Kazam oleh Palestina sejak Kamis (17/01) juga berkurang. Pemimpin badan PBB di Jalur Gaza UNWRA John Ding dari Irlandia menggambarkan kondisi kemanusiaan 1,5 juta warga Palestina di wilayah pesisir:

"Terdapat sejumlah keterangan yang salah mengenai apa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, tuduhan dan pernyataan yang berlebihan. Penjelasannya sangat sederhana, sejak Kamis lalu tidak ada suplai bahan apa pun ke Jalur Gaza."

Selain itu Ding juga mengatakan, "Saya tidak dapat lagi menemukan kata yang tepat untuk menggambarkan keputusasaan dan kemiskinan warga sipil di sini."

Presiden Palestina Mahmud Abbas meminta Israel untuk melonggarkan keputusannya dan meminta masyarakat internasional untuk mendesak Israel mengirimkan pasokan bahan bakar minyak ke Jalur Gaza.

Uni Eropa, Prancis, negara-negara Arab seperti Mesir dan Arab Saudi mengecam keputusan Israel mengisolasi Jalur Gaza dan mendesak Israel untuk membuka pintu-pintu perbatasan serta mengizinkan pengiriman bahan bakar minyak.