Kedua belah pihak kembali baku hantam di tengah gencatan senjata yang telah di sepakati. Sementara itu proses negosiasi terus berlangsung. Hamas menuntut kebebasan bergerak dan pencabutan blokade Gaza.
Iklan
Belum apa-apa, gencatan senjata selama lima hari yang disepakati Israel dan Hamas, Kamis (14/8), nyaris dibatalkan. Kelompok garis keras Palestina menembak roket yang dibalas Israel dengan serangan udara.
Militer Israel mengklaim Hamas melanggar kesepakatan dan menembakkan delapan roket yang tidak menimbulkan korban.
Sebaliknya Hamas menepis keterlibatannya dalam penembakan roket dan sebaliknya menyalahkan Israel karena dinilai melanggar gencatan senjata. Kesepakatan yang dimediasi oleh Mesir itu dibuat pada menit-menit terakhir sebelum berakhirnya gencatan senjata yang berlangsung hingga Rabu malam.
Gencatan Senjata Permanen
Serangan udara Israel adalah "pelanggaran terhadap masa tenang," kata perwira Hamas, Izzat Reshiq. Menurutnya bukan Palestina melainkan Israel yang melanggar gencatan senjata.
Mesir yang sejak awal membidik gencatan senjata permanen, mendapati sikap keras kedua belah pihak mempersulit negosiasi. Hamas menuntut Mesir dan Israel menyudahi blokade atas Jalur Gaza. Sebaliknya kedua negara khawatir, pembukaan perbatasan bukan akan dipakai untuk tujuan damai oleh kelompok garis keras tersebut.
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyah menegaskan pihaknya cuma akan menerima "gencatan senjata permanen" jika Israel dan Mesir "mencabut blokade" dan menjamin kebebasan bergerak di kawasan berpenduduk 1,8 juta orang tersebut.
Peta Jalan Damai
Tuntutan Haniya turut diakomodir oleh Mesir. Termasuk ke dalam peta jalan damai yang dirancang di Kairo, Israel diharapkan memperluas batas tiga mil laut bagi nelayan Palestina menjadi enam mil laut dari bibir pantai.
Peta jalan damai yang disiapkan Mesir juga membidik pengurangan area "terlarang" untuk penduduk Palestina di perbatasan Gaza, dari 300 meter menjadi 100 meter sebelum pagar perbatasan. Pengurangan tersebut menguntungkan para petani yang memiliki lahan di sekitar perbatasan.
Kedua delegasi akan kembali ke Kairo, Sabtu (16/7) untuk memulai proses negosiasi.
Gaza: Pasukan Ditarik, Pertempuran Tidak Berhenti
Israel akan menarik sebagian tentaranya dari Jalur Gaza. Tapi pertempuran terus berlanjut. Israel bertekad hancurkan semua terowongan bawah tanah Hamas.
Foto: Reuters
Serangan atas Sekolah PBB
Beberapa pria Palestina melewati tumpahan darah yang mengering. Dalam serangan Minggu (03/08) di kota Rafah, sejumlah tembakan mengenai sebuah sekolah PBB. Menurut tim penolong Palestina, sedikitnya 10 orang tewas. Selain itu 30 orang cedera.
Foto: SAID KHATIB/AFP/Getty Images
Perlindungan di Sekolah-Sekolah
Sekitar 3.000 warga Palestina mencari perlindungan di gedung tersebut. Demikian keterangan badan PBB urusan pengungsi Palestina UNRWA. Di beberapa sekolah lain, keluarga-keluarga dari bagian utara dan timur Jalur Gaza juga mencari perlindungan dari rasa takut dan serangan.
Foto: Shawgy al-Farra
Penembakan atas Rafah
Setelah timbul dugaan bahwa tentara Hadar Goldin (23) diculik, Israel memperkuat pemboman di Rafah. Akibatnya, sekolah PBB juga ditembaki, walaupun awalnya tidak jelas, darimana asal tembakan. Seorang juru bicara militer Israel mengatakan, insiden itu sedang diselidiki. Israel menduga, Goldin diculik pejuang Hamas.
Foto: DAVID BUIMOVITCH/AFP/Getty Images
Tentara Tewas
Sekarang, Hadar Goldin yang katanya diculik dinyatakan tewas. Letnan berusia 23 tahun itu tewas Jumat (01/08) di Jalur Gaza. Israel melancarkan pencarian, ketika Goldin dinyatakan hilang.
Foto: Reuters
Israel Tarik Pasukan
Israel kini akan menarik pasukan dari Jalur Gaza, setelah serangan militer berjalan empat pekan. Menurut keterangan militer Minggu (03/08), beberapa satuan tetap akan berada di Jalur Gaza, untuk berjaga-jaga jika Hamas mengambil tindakan. Menurut keterangan militer, serangan belum berakhir.
Foto: Reuters/Baz Ratner
Menghancurkan Terowongan
PM Israel Benjamin Netanjahu menyatakan Sabtu malam (02/08), militer tetap ada di Jalur Gaza hingga semua terowongan hancur. Lewat terowongan itu, pejuang Hamas bisa menyalurkan senjata ke Israel. Setelah itu, keadaan akan dinilai ulang dan langkah selanjutnya diambil. Menurut keterangan militer, sebagian besar terowongan sudah dihancurkan.
Foto: picture-alliance/dpa
Kerry Disadap?
Sementara itu, majalah Jerman "Der Spiegel" melaporkan, dinas rahasia Israel menyadap hubungan telefon Menteri Luar Negeri AS John Kerry. Selama beberapa bulan terakhir, Kerry mengusahakan jalan keluar damai antara Israel dan Hamas. Belakangan ini, hubungan antara AS dan Israel jelas semakin memburuk.
Foto: Reuters
Lebih dari 1.700 Tewas di Gaza
Sejak awal serangan militer, lebih dari 1.700 warga Palestina tewas. Demikian keterangan departemen kesehatan Palestina di Gaza. Lebih dari 9.000 orang cedera. Menurut keterangan PBB, sejumlah besar warga Jalur Gaza berada dalam pengungsian. Sedangkan di pihak Israel, 64 tentara dan tiga warga sipil tewas.
Foto: SAID KHATIB/AFP/Getty Images
Protes di Seluruh Dunia
Konflik berdarah di Gaza menyebabkan protes keras di seluruh dunia. Sabtu (02/08) di Washington warga AS keturunan Arab dan sejumlah besar aktivis perdamaian turun ke jalan. Saat demonstrasi terjadi aksi saling memaki dengan demonstran pro Israel. Di banyak kota Eropa beberapa pekan belakangan ini juga terjadi aksi protes, di mana makian bersifat anti Semit kerap dilontarkan.