Tentara Israel rusak rumah dua warga Palestina di Tepi Barat sungai Yordan. Dua orang itu adalah tersangka penculik dan pembunuh tiga remaja Israel Juni lalu. Pembunuhan mereka sulut bentrokan antara Israel dan Hamas.
Iklan
Tentara Israel merusak rumah Hussam Kawasme dan Amar Abu Aysha di bagian selatan Tepi Barat Minggu (17/08) malam menjelang dini hari. Mereka juga menyegel rumah tersangka ketiga, Marwan Kawasme. Demikian keterangan militer.
Israel menuduh kelompok militan Hamas menculik dan membunuh tiga mahasiswa sekolah tinggi teologi, yaitu Gil-Ad Shaer, Naftali Fraenkel dan Eyal Yifrah. Ketiganya dinyatakan hilang 12 Juni lalu, dan kemudian ditemukan tewas beberapa pekan setelah itu di Tepi Barat sungai Yordan. Sejauh ini Hamas tidak membenarkan, tapi juga tidak menyangkal tuduhan.
Hussam Kawasme, seorang warga Hebron yang berusia 40 tahun, yang diduga jadi dalang penculikan dan pembunuhan ditangkap 11 Juli lalu. Tetapi dua tersangka lainnya masih buron. Demikian keterangan militer.
Sulut kekerasan dan pertempuran
Pembunuhan tiga remaja itu menyulut serangkaian kekerasan, yang akhirnya menyebabkan pertempuran antara Israel dan Hamas, yang telah berlangsung selama sebulan. Israel melaksanakan serangan udara dan darat di Jalur Gaza, dan Hamas menembakkan roket ke wilayah Israel dari Gaza. Israel juga berusaha menghancurkan jaringan terowongan milik Hamas, yang digali di bawah perbatasan.
Departemen Kesehatan Palestina di Gaza menyatakan 1.980 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, terbunuh dalam konflik tersebut. Dari pihak Israel, 64 tentara dan tiga warga sipil tewas.
Gencatan senjata yang berlangsung sejak beberapa hari lalu akan berakhir hari ini (Senin 18/08). Sementara pembicaraan yang dimediasi Mesir untuk mengakhiri konflik belum tentu akan berhasil. Demikian keterangan delegasi Palestina, yang ikut pembicaraan di Kairo.
Terowongan Bawah Tanah Gaza
Israel bersikeras untuk menghancurkan jaringan terowongan bawah tanah. Tapi terowongan ini punya banyak fungsi, tidak hanya digunakan oleh kelompok miltan.
Foto: picture alliance/landov
Jalur penyeludupan
Warga Palestina melihat terowongan bawah tanah sebagai infrastruktur penyaluran barang, Israel menganggapnya sebagai jalur penyelundupan senjata. Ratusan, bahkan mungkin ribuan terowongan, dibangun menghubungkan Jalur Gaza yang diblokade dengan dunia luar. Bahkan ternak pun sering diselundupkan lewat terowongan ini.
Foto: Getty Images
Pembangunan yang menguras tenaga
Terowongan bawah tanah ini dibangun dengan tangan dan peralatan sangat sederhana. Sebagai penyangga dipakai kayu, di terowongan yang besar digunakan juga penyangga beton. Bagi anak muda Palestina, pembangunan terowongan adalah salah satu kemungkinan untuk bekerja dan mendapat upah.
Foto: Getty Images
Jalan masuk tersembunyi
Jalan masuk ke terowongan sering berada di dalam rumah, sehingga tidak terlihat dari luar. Untuk memakai terowongan biasanya dipungut bayaran. Pemilik rumah mendapat bagian dari "bea masuk" ini.
Foto: Getty Images
Jalur logistik
Banyak warga Palestina menggunakan terowongan untuk menyelundupkan bahan bangunan seperti semen dan batu untuk pembangunan rumah. Juga kebutuhan sehari-hari seperti makanan dan pakaian dibawa lewat jaringan bawah tanah ini. Tapi terowongan juga sering digunakan kelompok militan bersenjata.
Foto: DW/T. Krämer
Sistem yang berfungsi sejak lama
Sistem terowongan di Jalur Gaza sudah ada sejak lebih 30 tahun. Beberapa bagian terowongan dilengkapi dengan jaringan listrik dan telepon. Dalam situasi darurat, terowongan ini juga bisa digunakan sebagai tempat perlindungan dan persembunyian.
Foto: Getty Images
Mesir menghancurkan terowongan
Tidak hanya Israel, melainkan juga Mesir menghancurkan terowongan bawah tanah. Karena di Sinai beberapa kali terjadi serangan gelap terhadap pasukan Mesir. Militer Mesir menuduh kelompok militan Hamas melakukan serangan itu.
Foto: DW/S.Al Farra
Berdinding beton
Beberapa terowongan menuju wilayah Israel dibangun dengan dinding beton. Terowongan ini digunakan kelompok militan untuk melakukan serangan ke Israel. Tahun 2013, Menteri Pertahanan Moshe Yaalon meninjau salah satu terowongan yang ditemukan tentara Israel di wilayahnya.
Foto: picture-alliance/dpa
Operasi militer untuk hancurkan terowongan
Sejak melancarkan operasi militer awal Juli 2014, militer Israel menyatakan sudah menemukan dan menghancurkan puluhan terowongan. PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, operasi militer akan dilanjutkan "sampai jaringan terowongan ini berhasil dihancurkan".
Foto: picture alliance/landov
8 foto1 | 8
Pengakuan Hussam Kawasme
Penangkapan Hussam Kawasme dipublikasikan untuk pertama kalinya awal bulan ini. Menurut laporan, Kawasme mengaku membantu mengorganisir penculikan, mengusahakan pendanaan dari Hamas dan membeli senjata, yang diserahkannya kepada dua tersangka lainnya, yang melaksanakan tindakan kriminal. Ia juga membantu mengubur jenazah tiga remaja di petak tanah yang dibelinya beberapa bulan sebelumnya. Demikian keterangan selanjutnya.
Menurut keterangan militer, mahkamah tertinggi Israel telah menyetujui rencana militer untuk merusak rumah kedua tersangka dan menolak tiga permintaan dari keluarga para tersangka, agar rumah mereka tidak dirusak.