Hasil pemilu di Israel menunjukkan bahwa masyarakatnya saat ini terpecah di antara dua kubu besar. Ada kekhawatiran, para politisi ultrakanan akan membatasi budaya demokrasi, kata editor DW Kersten Knipp.
Iklan
Kemungkinan, masyarakat Israel ke depan akan terpecah di antara dua kubu politik yang berseberangan: kubu liberal dan kubu ultra nasionalis, yang pertama, kubu yang berpikiran terbuka dan toleran, sementara satu lagi yang tidak mau menerima identitas lain, selain Yahudi.
Bahwa hal itu akan terjadi, sudah terlihat sejak kampanye pemilu digelar. Hasil pemilu terbaru pun menunjukkan, perbedaan antara kedua kubu politik di masyarakat Israel makin dalam.
"Jajak pendapat mengindikasikan, sedikitnya 10 persen warga Israel menyetujui satu partai, yang ingin mengusir 20 persen warga Israel keturunan Arab,” kata Gil Troy, komentator harian Jerusalem Post yang berhaluan kanan. Pandangan ini menunjukkan apa yang sedang terjadi di Israel: jurang makin dalam di tengah masyarakat yang sudah terpecah.
Memang banyak pengamat yakin, bahwa Partai Zionisme Agara pimpinan Bezalel Smotrich und Itamar Ben-Gvir, yang sering digambarkan sebagai partai ultra kanan, akan melanjutkan politik garis keras mereka, terutama ketika mereka akan terlibat dalam pemerintahan Benjamin Netanjahu.
Iklan
Ketegangan politik luar negeri
Perpecahan dalam masyarakat Israel terjadi justru ketika Israel menghadapi situasi politik luar negeri yang kritis. Hubungan Israel dengan sebagian negara tetangga Arab tetap sulit, sekalipun apa yang disebut "Perjanjian Abraham” membuka hubungan baru dengan beberapa negara Arab seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, lalu Sudan dan Maroko. Semoga langkah ini bisa berlanjut dengan normalisasi hubungan yang lebih luas lagi.
Namun keberhasilan diplomasi yang dicapai belakangan ini masih menghadapi tantangan berat. Terutama dalam hubungan dengan musuh bebuyutan Iran, yang di negaranya sedang menghadapi kritik luas dari dalam negeri, namun lebih senang berbicara tentang "pemusnahan Israel” dan terus memperkuat persenjatannya. Upaya ini makin lantang dilakukan untuk mengalihkan perhatian dari kritik di dalam negeri, namun tampaknya tidak berhasil.
Ancaman lain muncul dari kelompok Hisbollah di Lebabon, yang sering disebut sebagai "kepanjangan tangan Iran” di kawasan. Kelompok ini menumpuk ribuan rudal dan menjadi ancaman serius di perbatasan utara Israel. Sekalipun baru-baru ini dicapai kesepakatan gas antara Lebabon dan Israel, ancaman ini tetap ada dalam jangka panjang.
Pergeseran diskursus politik?
Selain itu, kelompok Hamas dan Islam Jihad di di Jalur Gaza tetap menjadi ancaman yang sulit diperhitungkan. Dialog antara pemerintah Israel yang makin kanan dan kelompok Palestina di masa depan akan makin sulit.
Sementara kubu para pemukim ilegal Yahudi akan makin lantang menuntut peluasan kawasan permukiman. Bezalel Smotrich und Itamar Ben-Gvir tentu akan memanfaatkan isu ini. Juga tuntutan aneksasi kawasan Palestina yang diduduki akan makin kuat. Pakar politik Nir Zilber dari Israel Policy Forum memperkirakan, kedua politisi ultra kanan itu ingin menggiring politik Israel ke haluan yang lebih radikal. Antara lain dengan mendeklarasikan negara Israel sebagai negara agama.
Benjamin netanyahu sendiri tampaknya tidak perlu kahwatir lagi dengan beberapa proses pengusutan yang sedang berjalan terhadapnya. Jika dia menjadi Perdana Menteri lagi, jabatan itu akan menyelamatkan dirinya dari kejaran hukum. Untuk itu dia siap membangun aliansi dengan kubu ultrakanan. Dampak perkembangan dan polarisasi ini akan segera dirasakan oleh kubu moderat, baik di Israel maupun di Palestina. (hp/yf)
9 Fakta tentang Israel yang Mungkin Belum Anda Ketahui
Dunia mengenal politik Israel serta program pembangunan pemukiman Israel di Yerusalem Timur yang kerap membuat warga dunia, juga Indonesia, marah. Tapi mungkin Anda belum mengetahui fakta tentang Israel berikut:
Foto: picture-alliance/ dpa/dpaweb
Bahasa Nasional
Selain Bahasa Ibrani Modern, Bahasa Arab merupakan bahasa utama yang dipakai warga Israel. Kedua bahasa ini merupakan bahasa resmi di Israel. Bahasa Ibrani Modern baru berkembang pada akhir abad ke-19. Bahasa ini berakar dari Bahasa Ibrani kuno yang dipengaruhi oleh berbagai bahasa lain, seperti Inggris, Slavia, Arab dan Jerman.
Foto: Fotolia/Ivan Montero
Negara Kecil
Wilayah kedaulatan Israel menurut Perjanjian Gencatan Senjata 1949 yang ditandatangai dengan Mesir, Lebanon, Yordania dan Suriah, adalah 20.770 km2. Sementara wilayah keseluruhan yang dibawah kontrol Israel, termasuk Yerusalem Timur dan Tepi Barat, luasnya sekitar 27.799 km2. Dari Utara ke Selatan panjang negara ini 470 km. Titik terlebar 135 km, sementara yang tersempit hanya 15 km panjangnya.
Wajib Militer
Israel merupakan satu-satunya negara yang mewajibkan warganya dan penduduk tetap, baik pria maupun perempuan, untuk menjalani wajib militer. Setiap warga Israel yang telah berusia 18 tahun, dan memenuhi syarat, diwajibakan untuk masuk militer. Biasanya pria bertugas selama 3 tahun dan perempuan 2 tahun.
Foto: dapd
Kelompok Pendukung Palestina
Neturei Karta yang bisa diartikan "Penjaga Kota" adalah kelompok religius Yahudi yang lahir pada tahun 1938. Kelompok ini menentang paham Zionis dan pembentukan Negara Israel. Berdasarkan keyakinan mereka, orang-orang Yahudi dilarang untuk memiliki negara mereka sendiri sampai kedatangan Mesias Yahudi. Kelompok ini dikenal sebagai pendukung Palestina.
Foto: picture-alliance/dpa
Einstein Menolak jadi Presiden
Meski tidak melakukan ibadah, Albert Eistein memiliki ikatan kuat dengan Yahudi, terutama dengan pemeluknya. Ikatan ini bertambah kuat pada masa anti-Semitisme di Jerman. Kunjungan pertama yang ia lakukan ke Amerika adalah untuk mengumpulkan dana bagi gerakan Zionis. Menjelang akhir hidupnya, ia pernah ditawari untuk menjadi presiden Israel. Namun ia menolaknya.
Foto: Imago/United Archives International
Surat kepada Tuhan
Setiap tahunnya, kantor pos di Yerusalem menerima lebih dari 1000 surat yang dialamatkan kepada Tuhan. Surat yang datang dari mancanegara ini ditulis dalam beragam bahasa, yang terbanyak Bahasa Rusia serta Jerman. Dari Indonesia pun tidak jarang. Salah satu surat dari Indonesia yang terdata diawali dengan kalimat: "To the mighty one YHWH Elohim, Jerusalem, Israel."
Foto: Fotolia/V. Kudryashov
Penderitaan Yerusalem
Dalam sejarahnya, kota Yerusalem pernah dua kali dibumihanguskan, diblokade 23 kali, diserang 52 kali, diduduki dan direbut kembali sebanyak 44 kali. Bagian tertua kota ini, di dekat mata air Gihon, diperkirakan dibangun antara tahun 4500-3500 SM. Kota suci umat Yahudi, Kristen dan Islam ini merupakan salah satu kota tertua di dunia.
Foto: DW/S. Legesse
Rekor Penumpang Pesawat
Pada 24 Mei 1991, pesawat Boeing 747 milik maskapai penerbangan Israel, El Al, lepas landa dari Addis Ababa mengangkut 1.088 penumpang. Jumlah penmumpang ini menjadi rekor penumpang penerbangan komersial. Penerbangan ini merupakan bagian dari Operasi Solomon, misi mengevakuasi warga Yahudi dari Ethiopia. Foto: Boeing 777-200 milik El Al.
Foto: JACK GUEZ/AFP/Getty Images
Uang untuk Tunanetra
Mata uang Israel, Shekel, merupakan salah satu mata uang di dunia yang memakai huruf semacam huruf Braille. Sistem untuk memudahkan warga yang mengalami masalah dengan penglihatan ini juga diterapkan di Kanada, Meksiko, India dan Rusia.