Israel kembali melancarkan serangan udara atas Jalur Gaza, sehari setelah gencatan senjata gagal karena kelompok Hamas terus melakukan serangan roket. Hingga kini jumlah korban tewas mencapai lebih 200 jiwa.
Iklan
Serangan di Jalur Gaza menewaskan paling tidak tujuh orang Palestina hari Rabu (16/7), dan merusak rumah Mahmoud Zahar – yang diyakini telah bersembunyi di tempat lain – dalam serangan pertama yang kelihatannya menyasar para pemimpin politik Hamas.
Konflik yang telah berlangsung lebih seminggu ini kelihatannya berada di titik balik balik pada Selasa lalu, dengan penolakan Hamas untuk mengikuti seruan dunia Arab dan Barat untuk melakukan gencatan senjata serta Israel yang mengancam akan meningkatkan serangan termasuk didalamnya invasi darat ke wilayah Gaza yang padat.
Militer Israel hari Rabu mengatakan mereka telah mengirim pesan peringatan kepada para warga di utara Gaza agar mengungsi pada pukul delapan waktu setempat menjelang serangan lanjutan yang mereka gelar.
Timur Tengah Membara
Konflik antara Israel dan jiran-jirannya kembali berkobar. Operasi militer yang digelar di Jalur Gaza dan Tepi Barat merengut korban jiwa.
Foto: Reuters
Titik Api
Operasi militer di Tepi Barat dipicu oleh hilangnya tiga murid sekolah agama Yahudi, pertengahan Juni silam, Yang kemudian ditemukan tewas dibunuh. Menurut Israel, ketiganya yang berusia antara 16 dan 19 tahun itu disandera oleh Palestina.
Foto: Timothy A. Clary/AFP/Getty Images
Tudingan Liar
Israel menuding Hamas mendalangi aksi penculikan. Sebaliknya Palestina menuding Perdana Menteri Benyamin Netanyahu memanfaatkan kasus ini untuk mengganyang Hamas.
Foto: Jack Guez/AFP/Getty Images
Pencarian Pertajam Konflik
Operasi militer Israel di Tepi Barat Yordan membakar ketegangan di kawasan. Menurut Perdana Menteri Benyamin Netanyahu, Presiden Palestina Mahmud Abbas bertanggungjawab atas keamanan di kawasan pendudukan. Abbas selain itu juga mendapat tekanan dari dalam pemerintahan Palestina.
Foto: Reuters/Mussa Qawasma
Kisruh di Palestina
Sikap kooperatif Abbas dan Fatah dalam upaya pencarian ketiga pemuda yang diculik memicu aksi demonsrtrasi di Ramallah. Pengamat menilai, eskalasi terbaru antara Israel dan Palestina mengancam pemerintahan kesatuan Fatah dan Hamas.
Foto: Reuters
Dataran Tinggi Golan
Militer Israel juga harus berhadapan dengan titik konflik di dataran tinggi Golan. Insiden berdarah berulangkali terjadi di kawasan perbatasan Suriah itu. Israel lalu mengirimkan pesawat tempur untuk membombardir sembilan lokasi militer Suriah, di antaranya pusat komando lapangan, kata Kementrian Pertahanan di Yerusalem.
Foto: Reuters
Balas Dendam
Serangan terhadap militer Suriah menurut Israel adalah reaksi atas kematian seorang bocah berusia 13 tahun. Bocah itu tewas akibat terkena pecahan granat saat berjalan di dekat tembok perbatasan. Gambar ini menunjukkan iring-iringan jenazah. Sebagai balasannya, serangan Israel menewaskan tiga penduduk Suriah. Beberapa bahkan menyebut sepuluh korban jiwa.
Foto: Reuters
Suriah Minta PBB Terlibat
Setelah serangan Israel, Suriah mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengecam aksi angkatan udara Israel tersebut. Menurut Damaskus, serangan itu melanggar perjanjian bilateral, Charta PBB dan hukum internasional, begitulah isi tulisan Kementrian Luar Negeri Suriah kepada Sekjen PBB Ban Ki Moon.
Foto: Reuters
PBB Terbelah
Kasus penculikan remaja Israel membelah PBB. Rumusan Resolusi yang diusulkan Rusia "mengecam" penculikan dan "menyangkan" kematian penduduk Palestina. Yordan menilai rumusan tersebut tidak cukup. Sementara AS menolak kritik tergadap Israel.
Foto: Reuters
8 foto1 | 8
Para pejabat Palestina mengatakan warga di dua kota tetangga Gaza telah menerima peringatan, namun Menteri Dalam Negeri Gaza memberitahu orang-orang agar tidak mengindahkan pesan Israel dan menampiknya sebagai bentuk perang psikologis.
Para militan Gaza terus menembakkan roket ke arah Israel, dengan melepas lebih dari 150 roket sejak hari Selasa, momen ketika gencatan senjata seharusnya mulai berlaku.
Akan bertambah ganas
Sayap bersenjata Hamas, Brigade Izz el-Deen al-Qassam, menolak kesepakatan gencatan senjata – proposal yang hanya berisi hal umum dari daftar tuntutan mereka – dan mengatakan perang dengan Israel akan ”bertambah ganas dan intensif”.
Israel kembali melakukan serangan di Gaza enam jam setelah gencatan senjata gagal. Militer menyatakan mereka menyasar sedikitnya 20 peluncur roket tersembunyi Hamas, terowongan bawah tanah serta fasilitas penyimpanan senjata.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan dalam pidatonya yang disiarkan Selasa malam bahwa Israel tidak punya pilihan kecuali ”memperluas dan mengintensifkan“ serangan mereka terhadap Hamas, meski ia tidak secara khusus menyebut soal kemungkinan melakukan serangan darat.
Kabinet keamanan Israel yang menggelar rapat sebelumnya telah mendiskusikan rencana terbatas untuk melakukan invasi darat, demikian pernyataan seorang pejabat Israel.