Apakah Anda setuju harga jual eceran rokok dinaikkan? Kontroversi wacana kenaikan harga rokok terus tergulir.
Iklan
Kenaikan harga rokok menjadi 50.000 rupiah dari sekitar 15 ribu rupiah dinilai akan efektif untuk mengurangi jumlah perokok, demikian ujar peneliti demografi dari Universitas Indonesia, Abdillah Ahsan. Dikutip dari The Jakarta Post, Abdillah mengatakan, kenaikan harga rokok harus lebih tinggi dari 10 persen agar efektif dalam mencegah pembelian rokok. "Pemerintah sebenarnya dapat meningkatkan harga empat kali lipat menjadi sebesar Rp 60.000. Tapi, seperti peningkatan harga akan menjadi hak prerogatif politik pemerintah," ujarnya pada The Jakarta Post.
Dari gedung DPR, Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf mengatakan, pihaknya setuju jika cukai rokok dinaikkan, tapi dengan syarat dananya dikembalikan ke sektor kesehatan. "Misalnya bangun rumah sakit, fasilitas kesehatan," ujar Dede Yusuf seperti dilansir kompas.com. "BPJS saja kan defisit 6 triliun rupiah. Kalau bisa dibantu dari situ (cukai rokok), kemudian pengembangan untuk menyelesaikan masalah kanker paru-paru. Itu bagus," tandasnya.
Inilah Negara Surga Perokok di Dunia
Satu miliar manusia saat ini tercatat sebagai perokok aktif. Uniknya, negara yang mencatat konsumsi rokok tertinggi kebanyakan berada di kawasan Eropa Timur dan Balkan. Sementara Indonesia berada di urutan tengah.
Foto: Colourbox/A. Armyagov
1. Serbia - 2.861 Batang per Kepala/Tahun
Badan Kesehatan Dunia, WHO, mencatat 41% penduduk Serbia merokok secara berkala. Jumlahnya mencapai 3,3 juta orang. Jika program anti rokok oleh pemerintah terus berlanjut, badan dunia itu memperkirakan jumlah perokok di Serbia akan berkurang menjadi 35% atau 2,7 juta penduduk pada tahun 2025. Tapi untuk sementara ini, rata rata konsumsi rokok di Serbia mencapai tiga bungkus per minggu
Foto: Getty Images/C. Hondros
2. Bulgaria - 2822 Batang per Kepala/Tahun
Lima tahun silam jumlah perokok aktif di Bulgaria mencapai 35% dari total populasi, atau sekitar 2,2 juta orang. Sepuluh tahun ke depan, WHO memperkirakan jumlah perokok di negara di timur Eropa ini akan berkurang menjadi 24% atau sekitar 1,3 juta orang. Angka ini tergolong tinggi, terutama jika melihat harga sebungkus rokok rata.rata berkisar 3,24 US Dollar.
Foto: Getty Images/N. Doychinov
3. Yunani - 2795 Batang per Kepala/Tahun
Dari 10,7 juta penduduk Yunani, 44% di antaranya menghembuskan asap rokok secara rutin. Negara ini juga punya harga rokok tertinggi dibandingkan negara lain dalam daftar 10 besar, yakni sekitar 5,21 Dollar AS. Menurut WHO, kelompok masyarakat yang paling getol mengepul asap adalah penduduk di usia antara 40 hingga 54 tahun.
Foto: Getty Images/A. Messinis
4. Rusia - 2786 Batang per Kepala/Tahun
WHO mencatat saat ini terdapat 38% penduduk Rusia yang merokok. Jumlahnya sekitar 46,9 juta orang. Angka ini tidak mengherankan, terutama jika mengingat harga rata rata sebungkus rokok di Rusia termasuk yang paling murah di Eropa, yakni berkisar 1,74 Dollar AS.
Foto: Getty Images/A. Utkin
5. Ukraina - 2401 Batang per Kepala/Tahun
Hampir 12 juta penduduk Ukraina tercatat sebagai perokok aktif. Kelompok usia yang paling banyak mengepulkan asap adalah antara 25 hingga 39 tahun. Ukraina juga mencatat peningkatan signifikan perokok perempuan. Selain itu penduduk di timur Eropa ini rata-rata menghabiskan 151 Dollar AS atau sekitar 2 juta Rupiah per tahun untuk membeli rokok.
Foto: Getty Images/A. Stepanov
6. Bosnia - 2278 Batang per Kepala/Tahun
Sebanyak 1,2 juta orang merokok di Bosnia Herzegovina atau sekitar 40% dari total populasi. Uniknya, produsen rokok terbesar di negeri yang carut marut oleh perang ini dimiliki oleh pemerintah. Hingga kini Fabrika Duhana Sarajevo (FDS) masih tercatat sebagai salah satu produsen rokok terbesar di kawasan Balkan.
Foto: Imago/Invision
7. Belarusia - 2266 Batang per Kepala/Tahun
Sekitar 29% dari populasi Belarusia mengepulkan asap rokok secara rutin. Jumlahnya mencapai 2,3 juta orang. Uniknya, negara diktatur terakhir di Eropa ini juga mencatat angka penyeludupan rokok tertinggi di Eropa, yakni mencapai 6,9 miliar batang per tahun.
Foto: Imago/fotoimedia
8. Rep. Ceko - 2125 Batang per Kepala/Tahun
Republik Ceko termasuk negara dengan program anti rokok paling ketat di timur Eropa. Jumlah perokok di sini mencapai 32% dari total populasi, atau sekitar 2,8 juta orang. Ceko juga mencatat angka perokok perempuan yang tinggi, yakni sekitar 27%.
Foto: FaceMePLS
9. Korea Selatan - 1958 Batang per Kepala/Tahun
Pemerintah Korea Selatan baru-baru ini menggandakan harga rokok dari 2000 Won menjadi 4500 Won atau sekitar 52 Ribu Rupiah per bungkus. Namun tidak jelas apakah langkah itu akan menurunkan jumlah perokok yang saat ini mencapai 45% dari total populasi. Menurut Kementrian Strategi dan Keuangan, tahun lalu saja penduduk Korsel menghabiskan dana 10,7 Miliar Dollar AS untuk membeli rokok.
Foto: Getty Images/AFP/J. Yeon-Je
10. Kazakhstan - 1934 Batang per Kepala/Tahun
Menurut Kementerian Kesehatan, sekitar 25000 orang meninggal dunia setiap tahunnya akibat konsumsi rokok. Saat ini tercatat 27% penduduk mengkonsumsi produk tembakau secara rutin. Jumlahnya mencapai 4,2 juta orang.
Foto: DW/Anatoliy Weißkopf
28. Indonesia - 1085 Batang per Kepala/tahun
WHO memperkirakan saat ini 36% atau sekitar 60 juta penduduk Indonesia merokok secara rutin. Berbeda dengan konsumsi rokok di banyak negara lain yang diprediksi bakal menurun, angka perokok aktif di Indonesia diyakini akan naik menjadi 90 juta orang pada tahun 2025.
Foto: Getty Images/AFP/O. Siagian
11 foto1 | 11
Dede menambahkan, Komisi Kesehatan memandang wacana kenaikan harga rokok dari dua aspek yakni sisi kesehatan dan ketenagakerjaan. Dari aspek kesehatan, dia memaparkan rokok mengganggu kesehatan sehat, semantara dari segi ketenagakerjaan, ia memandang upah buruh linting tembakau masih amat rendah.
Harga rokok di bawah Rp 20.000 dinilai berbagai kalangan menjadi penyebab tingginya jumlah orang yang mengkonsumsi rokok di di Indonesia.
Di lain pihak, panitia kerja RUU pertembakauan menilai adanya kepentingan asing dibalik isu kenaikan harga rokok ini, yakni masuknya rokok elektrik yang sudah dikonsumsi berbagai kalangan.
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan, industri rokok berkontribusi besar dalam penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan negara. Jumlah tenaga kerja di sektor tersebut mencapai enam juta lebih pekerja, yang terdiri atas petani tembakau, karyawan dan distribusi. Dikutip darin kompas.com, Dhakiri meyakini sejumlah industri rokok akan mengurangi produksi dan banyak tenaga kerja yang tidak terpakai.
Ia pun menyakini bahwa wacana kenaikan harga rokok itu tidak benar. Sebab menurutnya, baik Menteri Keuangan ataupun Dirjen Beacukai sudah membantah isu kenaikan rokok tersebut.
Sejauh ini Kementerian Keuangan belum membuat peraturan baru terkait harga jual eceran rokok. Menkeu Sri Mulyani mengatakan, yang tengah dikaji adalah kenaikan tarif cukai. Sementara kenaikan harga jual eceran rokok harus disesuaikan dengan undang-undang.
Rokok Elektronik - Modern dan Mematikan
Produsen mendaulat produknya itu tidak berbau dan lebih sehat ketimbang rokok konvensional. Benarkah? DW memperkenalkan rokok elektronik lebih dekat
Foto: picture-alliance/dpa
Kepulan Modern Asap Rokok
Rokok elektronik sebagai alternatif masih menjadi kontroversi. Rokok elektronik diyakini bisa membantu perokok untuk berhenti, tidak berbau dan tidak memaksa orang di sekitar untuk menjadi perokok pasif.
Foto: picture-alliance/dpa
Konstruksi Rokok Elektronik
Rokok elektronik tersusun atas baterai yang bisa diisi ulang, sebuah pemanas dan tabung yang berisi nikotin cair. Dengan menghisap, perokok mengaktifkan pemanas yang kemudian menguapkan nikotin cair. Uap itulah yang kemudian dihisap oleh sang perokok.
Lusinan Rasa Perkuat Dahaga
Produsen rokok elektronik menawarkan berbagai rasa yang terkandung di dalam nikotin cair. Yang paling digemari tentunya rasa menthol, kemudian strawberry dan apel. Kritikus mengecam, rasa pada rokok memperkuat ketergantungan dan mempermudah anak-anak di bawah umur untuk menghisap rokok.
Foto: picture alliance/Fredrik von Erichsen
Buat Berbagi Jenis Perokok
Selain rokok elektronik, produsen juga menawarkan sigaret dan pipa elektronik. Selain itu juga tersedia sigaret elektronik dalam bentuk mini. Dan buat perokok yang cuma menghisap sesekali, produsen menyediakan rokok elektronik sekali pakai.
Foto: picture-alliance/dpa
Berbeda dengan Tembakau
Merokok didefinisikan sebagai berikut: "dengan sengaja menghisap asap dari suatu jenis tanaman yang dibakar dan menghirupnya hingga ke rongga mulut atau sampai ke rongga pernafasan dan paru-paru." Menurut definisi tersebut, rokok elektronik yang tidak membakar tembakau jelas berbeda. Dengan begitu perokok bisa mengelabui larangan merokok di sebuah tempat.
Foto: picture-alliance/dpa
Gonjang Ganjing UU Anti Rokok
Badan Pengawasan Obat dan Makanan mewanti-wanti agar konsumen berhati-hati menggunakan rokok elektronik. BPOM berdalih, rokok elektronik bisa menghasilkan nitrosamine yang ditengarai menyebabkan kanker. Secara umum pembatasan rokok atau rokok elektronik di Indonesia baru sebatas peraturan daerah dan imbauan BPOM, belum menjadi aturan yang mengikat secara nasional.
Foto: picture-alliance/dpa
Kandungan yang Meragukan
Rincian kandungan di dalam nikotin cair hingga kini masih teka-teki. Propylenglycol misalnya termasuk senyawa yang terkandung di dalam rokok elektronik. Senyawa ini biasanya dipakai untuk membuat kabut di panggung atau produk higienis seperti krim kulit dan pasta gigi. Belum jelas efek samping apa yang ditimbulkan rokok elektronik dalam jangka panjang.
Foto: picture-alliance/dpa
Pendapat Terbelah
Jika ditanya apakah seorang perokok sebaiknya menghisap rokok elektronik atau konvensional, pakar kesehatan sepakat, varian elektrik jelas lebih sedikit merugikan kesehatan. Namun secara umum pandangan pakar kesehatan terbagi dua karena minimnya studi jangka panjang dampak rokok elektronik terhadap kesehatan manusia.
Foto: picture-alliance/dpa
8 foto1 | 8
Dikutip dari kompas.com, pemerintah menargetkan pendapatan cukai dalam RAPBN pada tahun 2017 sebesar 157,16 triliun rupiah atau naik 6,12 persen dari target APBN Perubahan 2016 sebesar 148,09 triliun rupiah. Sementara untuk cukai hasil tembakau, ditargetkan sebesar 149,88 triliun rupiah atau naik 5,78 persen.
Polemik kenaikan harga rokok bergulir, setelah dalam Kongres Indonesian Health Wconomics Association di Jakarta bulan lalu, Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, mengumumkan hasil risetnya bahwa perokok akan berhenti merokok, apabila harga ecerannya dinaikkan tiga kali lipat.
Foto Dampak Penyakit pada Kemasan Rokok
Indonesia menjadi negara terkini membuat aturan mengenai penggunaan peringatan foto pada bungkus rokok mereka dengan gambar penyakit yang ditimbulkan rokok. Bagaimana di negara lain?
Foto: AFP/Getty Images
Indonesia
Masih ingat Ardi Rizal, bocah perokok asal Indonesia yang merokok di usia dini itu? Di Indonesia, kini aturannya adalah 40 persen kemasan ditutupi oleh foto gambar penyakit yang ditimbulkan rokok. Banyak perusahaan tembakau melewatkan tenggat waktu yang diberikan pemerintah untuk mematuhi undang-undang baru itu. Aturan pemakaian foto serupa juga diberlakukan di sekitar 40 negara lainnya.
Foto: picture-alliance/dpa
Gambar pada kemasan rokok
Apa yang muncul di benak Anda, jika melihat kemasan rokok tertera gambar tentang kemungkinan penyakit yang disebabkan oleh rokok? Tak jadi merokok atau tidak peduli? Sejumlah negara kini memberlakukan aturan pemasangan gambar tersebut, termasuk di Indonesia.
Foto: Imago/teutopress
Australia
Aturan di Australia: foto gambar penyakit yang ditimbulkan rokok dipasang sebesar 75 persen luas kemasan depan dan 90 persen pada bagian belakang pak rokok. Kebijakan ini sudah dimulai di negeri kangguru tersebut sejak tahun 2012. Australia menjadi negara pertama di dunia yang memberlakukan aturan bungkus rokok polos tanpa logo atau merek merek rokok.
Foto: AFP/Getty Images
Amerika Serikat
Tidak ada kebijakan soal gambar grafis pada kemasan rokok. Pemerintah mundur dari pertempuran hukum dengan perusahaan tembakau pada Maret 2013. Ketika bersengketa dengan perusahaan rokok, pemerintah AS memilih untuk tidak membawa kasus ini ke Mahkamah Agung AS, sebaliknya mengembangkan peringatan baru. Sekitar 18 persen orang dewasa di Amerika Serikat merokok.
Foto: FDA/GettyImages
Filipina
Para pejabat kesehatan mengatakan sekitar 17 juta orang di Filipina atau 18 persen merokok. Undang-undang peringatan kewajiban memasang gambar penyakit yang ditimbulkan rokok pada kemasan, disetujui parlemen tahun ini. 50 persen dari bagian bawah kemasan rokok nantinya harus ditutupi gambar tersebut. Tapi aturan ini masih menunggu tanda tangan presiden.
Foto: picture-alliance/dpa
Uruguay
Ini Foto instalasi tembakau di Uruguay tahun 2010. Kini gambar peringatan dampak penyakit akibat rokok mencakup 80 persen dari kemasan rokok yang dijual di Uruguay. Peraturan ini diimplementasikan sejak tahun 2010. Salah satu foto di kemasan rokok itu menggambarkan seseorang merokok baterai, yang menunjukkan bahwa rokok mengandung logam beracun kadmium.
Foto: AP
Jerman
Sementara itu di Jerman, pada kemasan rokoknya masih belum ada gambar penyakit akibat rokok. Yang tertera adalah peringatan tertulis, seperti misalnya dalam foto ini: rokok memicu penyakit kanker paru-paru yang mematikan.