1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiIndonesia

Isu Pertalite Naik Jadi Rp10.000/Liter, Inflasi Bisa 9%

1 September 2022

Pengamat ekonomi Mohammad Faisal menanggapi isu kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar yang berpotensi membuat inflasi hingga 9,6%. Menurutnya, setiap kenaikan harga BBM 10% akan ada tambahan inflasi 1,2%.

Ilustrasi kenaikan harga BBM
Ilustrasi kenaikan harga BBMFoto: picture-alliance/EPA/Mast Irham

Pemerintah disebut akan menaikkan harga BBM jenis Pertalite dan Solar. Di media sosial beredar kabar jika harga Pertalite akan naik dari Rp7.650/liter menjadi Rp10.000/liter.

Harga Solar juga disebut naik dari Rp5.150 menjadi Rp7.200/liter. Terkait isu ini, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menyebutkan saat ini pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah.

Pengamat ekonomi sekaligus Direktur Eksekutif Core Indonesia Mohammad Faisal memberikan pendapatnya soal isu kenaikan harga Pertalite. Menurutnya jika harga Pertalite benar naik jadi Rp10.000/liter, inflasi bisa mencapai 9,6%.

"Kalau Pertalite jadi Rp10.000/liter atau naik sekitar 30%, nah ini bisa inflasinya naik 3,6%. jadi total bisa 9% inflasi itu," katanya kepada detikcom, Rabu (31/08).

Sebelum harga BBM naik, inflasi nyaris menyentuh 5%. Kalaupun harga BBM tidak berubah, Faisal memprediksi inflasi bisa menyentuh angka 6% pada akhir tahun. Artinya jika inflasi naik 3,6% sebagai dampak dari penyesuaian harga BBM, inflasi Indonesia bisa sampai 9,6%. 

Faisal menjelaskan perhitungannya terkait dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi. Menurutnya setiap kenaikan harga BBM 10% akan ada tambahan inflasi 1,2%.

"Intinya gini, setiap kenaikan 10% BBM bersubsidi, inflasi nambah 1,2%. Kalau tadi naik 30% jadi Rp10.000 ya jadi naik 3,6%. kalau di bawah Rp10.000 tinggal pakai perhitungan itu saja," katanya.

Naiknya harga BBM jelas berdampak luas ke masyarakat di hampir semua sektor. Namun, Faisal menyebut jika transportasi menjadi sektor pertama yang akan terdampak oleh kenaikan harga BBM.

Begitu harga BBM naik maka pelaku bisnis seperti pengusaha bus, travel, dan lainnya akan langsung menaikkan tarif jasa. Selain itu sektor lain seperti kuliner hingga UMKM juga lebih dulu terdampak karena cukup sensitif terhadap perubahan harga BBM.

Faisal menambahkan, garis kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan) naik dari 480 ribu menjadi lebih dari 500 ribu lebih. Artinya jumlah orang yang masuk ke garis bawah kemiskinan menjadi semakin banyak.

"Jadi gini kalau orang miskin itu BBM naik itu dia mau makan aja harus dikurangi. Kalau kalangan atas ya tetap bisa di restoran," ungkapnya. (pkp/ha)

 

Baca selengkapnya di: detiknews

Ada Isu Harga Pertalite Naik Jadi Rp 10.000/Liter, Inflasi Bisa 9%

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait