1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jabatan Ketua Mahkamah Agung Filipina Dicopot

29 Mei 2012

Senat Filipina, Selasa (29/05) menyetujui melepas jabatan ketua Mahkamah Agung di negara tersebut, Renato Corona.

Eine Statue der Justitia, Göttin der Justiz und der Gerechtigkeit, steht auf dem Gerechtigkeitsbrunnen auf dem Frankfurter Römerberg und hält eine Waage mit zwei Waagschalen in der Hand, fotografiert am 15.02.2008. Foto: Wolfram Steinberg +++(c) dpa - Report+++
Foto: picture-alliance/dpa

Ketua Mahkamah Agung Filipina dicopot dari jabatan terkait kasus korupsi. Menurut laporan media Filipina Selasa (29/5), 20 dari 23 senator menyatakan Renato Corona bersalah. Pria berusia 63 tahun itu dituduh menghalang-halangi pengusutan terhadap mantan presiden Gloria Arroyo, yang juga dituduh melakukan korupsi. Selain itu Corona tidak membeberkan secara terbuka kekayaan yang sedikitnya bernilai 2,4 juta dollar AS, seperti yang ditetapkan Undang-Undang.

Gloria Macapagal ArroyoFoto: Reuters

Renato Corona adalah ketua Mahkamah Agung pertama dalam sejarah Filipina yang harus mengalami pencabutan jabatan. Menurut pengamat di Manila, keputusan itu memiliki arti jauh lebih besar dari „kasus Corona“ sendiri. Untuk pertama kalinya seorang pejabat tinggi dan pegawai negara dicabut dari jabatannya melalui proses pengadilan.

Benigno AquinoFoto: AP

Perang melawan korupsi di Filipina merupakan salah satu janji pemilu dari presiden saat ini Benigno Aquino. Setelah kemenangan Aquino dan beberapa pekan sebelum masa jabatan Arroyo berakhir, awal tahun 2010 Gloria Arroyo mengangkat Corona menjadi ketua Mahkamah Agung. Dengan demikian ia melanggar peraturan tidak tertulis dimana presiden yang akan berakhir masa jabatannya sebaiknya tidak lagi menentukan pos jabatan penting.

DK/dpa/kna/afp