Menyusul hasil hitung cepat berbagai lembaga survey yang tidak mengindikasikan adanya pemenang tunggal, Pilkada DKI Jakarta diprediksi akan memasuki putaran kedua. Inilah jadwal dan mekanismenya menurut KPU.
Iklan
Hasil hitung cepat berbagai lembaga survey terhadap hasil pemilihan gubernur DKI Jakarta mengindikasikan akan digelarnya putaran kedua.
Menurut Peraturan Komisi Pemilihan Umum RI (PKPU) Nomor 6 Tahun 2016, gubernur DKI Jakarta hanya ditentukan oleh suara mayoritas, yakni mengikuti prinsip 50+1. Jika tidak ada pemenang tunggal, maka dua pasangan calon dengan suara terbanyak harus mengikuti pemilihan putaran kedua.
Setelah proses pemungutan suara berakhir, Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta akan melakukan rekapitulasi suara antara tanggal 16 hingga 27 Februari 2017. Ketetapan mengenai putaran kedua akan diumumkan selambatnya tanggal 4 Maret 2017.
Jika Pilkada DKI memasuki putaran kedua, maka KPU akan melakukan rekapitulasi daftar pemilih antara 5 hingga 19 April 2017. Saat yang bersamaan kedua pasangan calon diizinkan melakukan sosialisasi terbatas untuk mempertajam visi dan misi. Hingga 15 April, kedua pasangan calon harus menyudahi program kampanyenya.
Setelah itu Pilkada DKI memasuki masa tenang antara 16 hingga 18 April. Adapun pemungutan suara dilakukan sehari seteahnya, yakni 19 April 2017.
KPUD membutuhkan waktu hingga 1 Mei untuk menuntaskan rekapitulasi suara. Pada 5 atau 6 Mei, KPUD akan menentukan pasangan calon pemenang Pilkada.
Jika hasil penghitungan suara disengketakan ke Mahkamah Konstitusi (MK), maka pengumuman pemenang Pilkada DKI harus diundur hingga paling lambat tiga hari setelah diumumkannya keputusan MK.
Pat Gulipat ala Rizieq Shihab
Rizieq Shihab yang dulu gemar beradu otot dengan penguasa kini menjadi primadona politik jelang Pilkada. Tapi meski kian berpengaruh, sepak terjangnya kerap membuat gaduh. Kini Rizieq kembali digoyang.
Foto: Getty Images/Adek Berry
Pelarian Terakhir
Sejak 2014 Rizieq Shihab menjadi pelarian terakhir buat calon pejabat tinggi yang kekurangan suara buat memenangkan pemilu. Saat itu Front Pembela Islam (FPI) didekati duet Prabowo dan Hatta hanya sebulan menjelang pemilihan umum kepresidenan. Kini pun Rizieq kembali dirayu dua pasangan calon gubernur DKI yang butuh dukungan buat menggusur Basuki Tjahaja Purnama.
Foto: picture-alliance/dpa/B.Indahono
Tolak Perempuan
Rekam jejak politik FPI sudah berawal sejak era Megawati. Dulu Rizieq menggalang kampanye anti pemimpin perempuan. Saat itu organisasi bentukannya mulai mendulang dukungan lewat aksi-aksi nekat seperti menggerudug lokasi hiburan malam. Namun di tengah popularitasnya yang meluap, Rizieq dijebloskan ke penjara karena menghina Sukarno dan Pancasila.
Foto: Adek Berry/AFP/Getty Images
Tanpa Daya Pikat
Sebulan menjelang pemilihan presiden pertama 2009, FPI mendeklarasikan dukungan buat Jusuf Kalla dan Wiranto. Serupa 2014, saat itu pun deklarasi dukungan oleh Rizieq gagal mendatangkan jumlah suara yang diharapkan. Pengamat sepakat, ormas agama serupa FPI belum memiliki daya pikat untuk menyihir pemilih muslim.
Foto: picture-alliance/dpa
Perang di Jakarta
Namun roda nasib berbalik arah buat Rizieq. Sejak 2013, dia telah menggalang kampanye menentang Gubernur Petahana Basuki Tjahaja Purnama lantaran tidak beragama Islam. Puncaknya pada 14 Oktober 2014 FPI menggalang aksi demonstrasi sejuta umat. Namun yang datang cuma ribuan orang. Pilkada DKI Jakarta 2016 akhirnya menawarkan panggung buat FPI untuk kembali menanamkan pengaruh.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Kampanye Anti Gubernur Kafir
Pidato Ahok yang mengritik politisasi Al-Quran untuk pemilihan umum dan pilkada menjadi umpan buat FPI. Bersama GNPF-MUI, Rizieq menyeret Ahok ke pengadilan dengan dakwaan penistaan agama. Ia pun menggelar aksi protes melawan Ahok yang kali ini mengundang ratusan ribu umat Muslim dari seluruh Indoensia. Manuver tersebut coba dimanfaatkan pasangan calon lain untuk menggembosi dukungan terhadap Ahok
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Koalisi Oposisi
Rizieq lagi-lagi naik daun. Ia pun didekati Agus Yudhoyono dan Anies Baswedan yang membutuhkan suara tambahan buat memenangkan pilkada. Untuk pertamakalinya FPI berpeluang memenangkan salah satu calon untuk merebut kursi strategis. Tapi serupa 2003, kali ini pun sepak terjang Rizieq di arena politik mendatangkan lawan yang tak kalah garang.
Foto: AFP/Getty Images
Pertaruhan Terakhir
Saat posisinya melambung, Rizieq Shihab terancam kembali diseret ke penjara dengan berbagai dakwaan, antara lain penghinaan simbol negara dan pornografi. Tapi sang Habib tidak tinggal diam dan memilih melancarkan serangan balik kepada Ahok, seakan nasibnya ditentukan pada hasil Pilkada DKI. Pertaruhan Rizieq menyimpan risiko tinggi. Namun jika berhasil, maka kuasa adalah imbalannya.