1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiIndonesia

Jaga Nilai Rupiah, Bank Indonesia Korbankan Cadangan Devisa

22 Agustus 2023

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memaparkan pandangannya soal tugas bank sentral menjaga nilai tukar mata uang. Dalam menjaga stabilitas rupiah, BI memang perlu turun tangan.

Seorang pria tengah memegang lembaran mata uang Indonesia
Foto ilustrasi uang rupiahFoto: Dasril Roszandi/Zuma/IMAGO

Bank Indonesia (BI) tak bisa serta merta menyerahkan pergerakan mata uang rupiah kepada pasar. Salah satunya adalah dengan melakukan intervensi lewat cadangan devisa.

"Kita tidak bisa membiarkan nilai tukar ditentukan oleh pasar, tapi kita harus mengintervensi menggunakan cadangan devisa kita," jelas Perry dalam talkshow di acara ASEAN Fest 2023, di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (22/8/2023).

Menurut Perry nilai tukar mata uang adalah salah satu bagian penting untuk ekonomi secara makro. Pergerakan yang signifikan akan memberikan dampak negatif terhadap perekonomian, misalnya saja inflasi.

"Jika nilai rupiah tidak dijaga, inflasi kita akan terancam. Jika tidak, kita juga perlu menaikkan suku bunga nanti, kembali ke titik awal. Jadi kita perlu campur tangan," beber Perry.

Pada perdagangan pagi tadi, dolar AS kembali melemah terhadap rupiah. Meski begitu mata uang Paman Sam masih berada di atas level Rp 15.300.

Sementara itu, November 2022 yang lalu, Perry Warjiyo pernah mengungkapkan hal serupa. Pihaknya sempat berupaya penuh untuk melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah.

Perry menjelaskan kala itu hal tersebut membuat cadangan devisa turun dari US$ 139 miliar menjadi US$ 130 miliar. Dia menyebut BI berupaya agar cadangan devisa tidak turun lagi.

"Nilai tukar kami tahun ini mati-matian untuk menstabilkan nilai tukar. Kami intervensi dalam jumlah yang besar," ujar dia dalam rapat dengan Komisi XI DPR, dikutip Selasa (22/11/2022) yang lalu.

Baca artikel Detik News

Selengkapnya "Bos BI Ungkap Upaya Jaga Nilai Tukar Rupiah Sampai Korbankan Cadev". hp

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait