1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Travel

Wisata Radiasi Nuklir di Fukushima

22 Juni 2018

Anda pecinta wisata dengan tendangan adrenalin? Ikuti tur wisata ke kota hantu di kawasan yang tercemar radiasi nuklir akibat kecelakaan meledaknya PLTN di Fukushima Jepang. Kini makin banyak wisman yang menjajalnya.

Radiation Measurement in Iitate Region
Foto: Christian Aslund/Greenpeace

Wisata Radiasi Nuklir di Fukushima

01:05

This browser does not support the video element.

Tujuh tahun berlalu setelah bencana gempa bumi hebat disusul tsunami dahsyat yang melanda Fukushima, yang memicu ledakan reaktor PLTN Daiichi. Kawasan dalam radius beberapa kilometer dari PLTN naas itu hingga kini masih dinyatakan sebagai zona radiasi nuklir tinggi dan kawasan tertutup. Karena salah langkah sedikit, akibatnya adalah kematian. 

Namun beberapa kota dalam radius tidak terlalu jauh dari zona terlarang, pelan-pelan membuka tur wisata yang menantang keberanian.Sekaligus memicu tendangan adrenalin, buat penggemar wisata ekstrim.  Yakni berjalan-jalan atau bahkan menjajal jadi petani di lahan peternakan dan sawah yang tercemar radiasi nuklir.

Sebagai syarat keamanan, setiap peserta dibekali "Geiger Counter" atau alat penala radiasi nuklir. Tujuannya, setiap saat mereka harus segera hengkang dari lokasi, jika alat membunyikan tanda bahaya.

Di kota-kota Tomioka atau Namie yang radiusnya hanya 10 km dari PLTN yang meledak, paparan radiasi terbaca antara 2,5 hingga 3 Microsievert/jam. Kadar ini 100 kali lipat lebih tinggi dari paparan radiasi normal di tempat yang tidak tercemar. Di dekat zona tertutup PLTN yang meledak, paparan Radiasi bahkan lebih tinggi lagi, mencapai 4 microsievert/jam.

Menarik wisatawan internasional

Tapi disitulah justru daya tariknya. Turis pencari sensasi dan sentakan adrenalin kini datang ke Fukushima. Walau tarif tur sehari tidak tergolong murah, yakni 23.000 Yen atau sekitar Rp 3 juta, namun yang tertarik kini makin banyak. Louie Ching dari Flipina menyatakan, ia ingin membuktikan keberaniannya.

Bagi warga kota sekitar PLTN Daiichi yang meledak, tur wisata itu bisa kembali menarik perhatian publik pada masalah pelik yang dihadapi kawasan. Okamoto yang memutuskan kembali bermukim di kota Namie, menyebutkan masalah radiasi dariBencana Nuklir Fukushima masih jauh dari tuntas.

Sejauh ini, tercatat 94.000 hari dimana wisatawan yang berkunjung ke kota-kota yang terpapar radiasi nuklir di Fukushima. Mayumi Matsumoto yang balik ke kota Namie, menyambut baik kedatangan wisatawan, tanpa ingin tahu apa alasnnya. Ia mengajak pengunjung menanam padi di sawahnya yang tercemar radiasi nuklir. Atau melihat peternakan 300 ekor sapi yang juga terpapar radiasi.

as/vlz(reuters)

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait