1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jaksa Penuntut ICC Ajukan Penangkapan Presiden Sudan

15 Juli 2008

Jaksa Penuntut Mahkamah Internasional untuk pertama kali berusaha menuntut tokoh politik yang masih menjabat dalam pemerintahan. Ia mengupayakan proses hukum terhadap Presiden Omar Hassan al Bashir atas tuduhan genosida.

Presiden Sudan al-Bashir menepis tuduhan ICCFoto: AP

Tiga ratus ribu orang tewas akibat peperangan di Darfur. Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan, lebih dari 2 setengah juta orang terusir dari rumah mereka dan terpaksa mengungsi. Ini merupakan tragedi terhebat masa kini. Pemerintah Sudan dan secara khusus, Presiden Omar Hassan al-Bashir dinilai bertanggung jawab dan bersalah atas bencana yang tak kunjung berakhir itu. Hal ini diyakini oleh Jaksa Penuntut Mahkamah Internasional di Den Haag, Luis Moreno Ocampo. Karenanya ia menggulirkan proses pengadilan terhadap Presiden Sudan:

"Saya baru mengajukan permohonan ke kamar penyidik no tiga untuk penangkapan Omar Hassan Ahmad al-Bashir yang melakukan genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan dan pelanggaran perang."

Langkah ini tidak aneh. Para pengamat sudah berhari-hari memperkirakan hal ini akan terjadi. Jaksa Penuntut Umum mencatat 10 butir gugatan terhadap Al-Bashir. Kini para hakim Mahkamah Internasional harus memutuskan apakah perintah penangkapan itu akan ditetapkan.

"Saya telah mengajukan permohonan keputusan kepada para hakim. Mereka itu bisa menerima atau menolaknya. Selain itu mereka juga bisa meminta bukti lebih banyak. Kini kita menunggu keputusan pengadilan, yang berhak menentukannya".

Bukti yang menguatkan langkah Jaksa penuntut Luis Moreno-Ocampo tidak sedikit. Korban keganasan milisi Arab Janjaweed berulangkali melaporkan diskriminasi pemerintahan terhadap masyarakat lokal non Arab di Sudan. Juga seorang dokter, saksi mata serangan milisi Janjaweed terhadap sebuah sekolah dasar bersedia mengkonfirmasi isi buku yang ia terbitkan mengenai itu. Para saksi inipun mendapatkan perlindungan khusus karena menghadapi intimidasi dan ancaman atas kehidupan mereka. Karenanya tak aneh bila Sekjen PBB, Ban Ki Moon yang mengkhawatirkan keamanan pekerja PBB di lokasi, menyarankan agar tidak menuntut Al Bashir.

Penangkapan Presiden Sudan bukan hal yang bisa ditetapkan dengan mudah. Ini hal yang kontroversial. Pemerintah Sudan sebelumnya memperingatkan, penangkapan itu dapat memicuk konflik yang lebih jauh di Darfur. Presiden Al Bashir yang sudah tahunan berkuasa sangat berpengaruh di negaranya dan memiliki dukungan kuat. Hari Senin (14/07), dalam sebuah acara di Khartoum, puluhan tokoh hukum, diplomat dan pemimpin militer menyampaikan penghormatan penuh kepada kepala negara itu.

Hari Selasa (15/07), Cina juga menyatakan kekhawatirannya. Cina yang tengah mengupayakan citra positif di dunia internasional, terjepit antara kebutuhan energi yang diharapkan dari sumber minyak bumi di Sudan dan keinginan berperan dalam upaya perdamaian Darfur. Juga Amerika Serikat yang selama ini mengritik keras kejahatan perang di Sudan, tidak menunjukkan respon yang tegas.(ek)