Seorang peternak lebah di Bristol, Heather Moore, telah mempelajari perilaku lebah di Inggris, dan mengaku khawatir atas penurunan populasi yang ia amati pada 250 spesies lebah yang berbeda.

Populasi lebah madu di Inggris menurun drastis dalam beberapa tahun terakhir. Para peternak lebah bercerita tentang pengalaman membuka sarang mereka dan menemukan bahwa seluruh koloni telah hilang, atau mati.

Periset berusaha mencari penyebabnya, sebelum hewan penyerbuk tanaman ini punah.

Sederetan tantangan

Dalam penyelidikan mereka, para ilmuwan menemukan bahwa sarang-sarang lebah di Inggris sudah dipenuhi kutu varroa yang menghisap darah, yang melemahkan sistem kekebalan lebah. Serangkaian musim panas yang lembab dan dingin di bagian utara Eropa yang juga tidak membantu. Cuaca seperti ini mencegah lebah untuk keluar mencari makan.

Neonikotinoid, sejenis insektisida yang kerap digunakan, juga dikaitkan dengan kematian lebah dan sudah dilarang di Uni Eropa.

Lalu ada faktor hilangnya habitat: lahan kaya bunga di Inggris berkurang hingga 97 persen dalam 60 tahun terakhir.

"Masalahnya di dunia lebah sekarang ini adalah mereka semakin terisolasi," ujar Moore. "Oleh karena itu juga mereka tidak memiliki sistem kekebalan genetik untuk mengatasi masalah seperti kutu varroa, dan mereka tidak mempunyai beragam pilihan flora sebagai makanan. Kalau diet mereka miskin, mereka menderita."

Oasis di dekat Thames

Di muara Thames, Paul Hetherington dari lembaga konservasi Buglife mengamati ratu kumbang yang sedang berburu nektar di gosong pasir di Cagar Alam Canvey Wick.

"Kami punya banyak gosong pasir yang cocok sebagai habitat untuk bersarang," jelasnya.

Krisis populasi lebah juga memicu kekhawatiran sejumlah anggota Parlemen. Partai Liberal Demokrat, yang tergabung dalam pemerintahan koalisi, telah gencar mendorong ide jalan tol lebah sebagai salah satu cara untuk menghambat berkurangnya koloni.

"Bayangkan mencoba mencapai titik B dari titik A dengan menggunakan mobil, dan tidak ada pom bensin di tengah jalan, dan Anda kehabisan bahan bakar. Ini yang dialami lebah," papar Hetherington.

Menurut Hetherington, ide jalan tol lebah yang dimaksud adalah menghubungkan kantong-kantong keragaman hayati seperti Canvey Wick dengan lokasi lain di berbagai penjuru Inggris, sehingga lebah dapat berhenti dan makan, lalu bermigrasi dan kembali hidup di seluruh Inggris.

Jalan tol akan membelah berbagai sudut Inggris dan terdiri dari lahan-lahan rumput yang kaya bunga liar. Petani dapat secara sukarela mengalokasikan sebagian lahan mereka untuk lebah, atau menerima dana bantuan untuk menyiapkan lahan semacam ini. Apabila rencana berjalan lancar, sekitar 5.000 kilometer jalan tol khusus lebah dapat tercipta dalam beberapa tahun ke depan.

Petani tergantung lebah

Hetherington berharap ide ini dapat membantu mengembalikan populasi lebah di Inggris, yang sudah berkurang 60 persen, sebelum benar-benar punah.

Kembali ke Bristol, Heather Moore menyambut baik rencana jalan tol lebah. Namun ia juga ingin menekankan bahwa warga juga bisa berbuat banyak untuk mendorong migrasi lebah.

"Yang paling penting adalah menanam bunga yang organik dan ramah lebah," tuturnya. "Beli bunga lokal, tanam dan jangan gunakan bahan kimia, hindari pembunuh serangga."

"Albert Einstein mengatakan apabila lebah madu punah, maka manusia akan menyusul tujuh tahun kemudian. Jadi sekarang waktunya bertindak," pungkas Moore.