Bau pesing kerap tercium di distrik St. Pauli - Hamburg. Banyak tembok yang dijadikan tempat 'pipis liar'. Kini dikerahkan cat canggih yang diharapkan bisa membuat tukang pipis sembarangan menjadi jera.
Iklan
St. Pauli adalah distrik kota Hamburg yang terkenal dengan dunia malamnya. Daerah ini seakan tidak pernah sepi dari lalu-lalang warga. Masalahnya, di kegelapan malam juga banyak yang tidak malu untuk buang air kecil di muka umum. Kebanyakan melakukannya menghadap tembok. Bau tidak sedap dan tembok yang kotor telah lama menjadi masalah di St. Pauli.
Untuk mengatasi hal tersebut, komunitas St. Pauli e.V. memulai aksi yang tidak lazim. Beberapa tembok yang sering menjadi sasaran pipis sembarangan akan dilapisi cat transparan super hidrofobik. Menurut blog "St. Pauli", cat ini mampu menolak air, sehingga urin akan tepantulkan kembali ke arah orang yang sedang buang air kecil. Harapannya, para pelaku akan jera dan tidak mengotori tembok lagi.
Cat canggih bernama "Ultra-Ever Dry" yang dikembangkan tahun 2012 di Amerika Serikat. "Produk ini tidak murah", ujar anggota komunitas Lars Schütze. Pelapis ini akan tahan selama satu tahun. Menurut blog "St. Pauli", kini sudah banyak tembok yang dilapisi cat tersebut. Tapi jumlah pastinya tidak diungkap. Beberapa bahkan dilengkapi dengan papan bertuliskan "Hier nicht pinkeln!" atau "Jangan pipis disini!".
Dalam dua hari, video yang diunggah ke Youtube sudah ditonton lebih dari 180.000 kali. Anda bisa menontonnya dengan terjemahan bahasa Inggris (atur di setting untuk subtitle pada Youtube).
vlz/rzn (dpa, bild)
Atasi Kemiskinan Lewat WC
Sepertiga warga dunia tidak punya akses ke toilet yang bersih dan aman. Padahal sarana sanitasi tidak hanya higienis, tapi juga membantu pendidikan dan pekerjaan. Ini berperan dalam pembangunan ekonomi.
Foto: Patrick Baumann
HAM dan Toilet
Di seluruh dunia, aktivis seperti di stasiun kereta Berlin ini menuntut sarana kebersihan yang lebih baik. Sekitar 30 persen penduduk di dunia tidak punya akses ke toilet yang lebih bersih dan aman. Sehingga lebih banyak manusia yang meninggal karena masalah kebersihan dibandingkan akibat malaria dan campak.
Foto: John Macdougall/AFP/Getty Images
Investasi bagi Kesehatan
Penyakit yang ditularkan lewat air, seperti typhus dan disentri, menyebar dengan cepat di daerah tanpa sarana sanitasi. Di Kibera salah satu wilayah termiskin di Afrika, ini bukan masalah baru. Warga buang air besar di kantong plastik dan membuangnya begitu saja. Kini didirikan toilet umum di daerah kumuh Nairobi tersebut. Jumlah warga yang jatuh sakit pun berkurang.
Foto: DW
Pekerjaan Kotor
Di beberapa wilayah India tanpa instalasi penyaringan air, masih ada pembersih kakus seperti perempuan asal Mudali ini. Sebenarnya sejak 20 tahun ada larangan untuk melakukan pekerjaan tersebut, karena dianggap sebagai pekerjaan budak. Tapi belum ada perusahaan yang dihukum karenanya. Di New Delhi, "manual scavenging" atau pembersihan kakus kering oleh manusia dilarang sejak awal tahun ini.
Foto: Lakshmi Narayan
Bertahan di Wilayah Krisis
Pada situasi krisis, sulit untuk memenuhi kebutuhan logistik bagi sarana sanitasi. Kadang harus mengantri berjam-jam hingga bisa buang air kecil. Pengungsi, seperti warga Somalia yang melarikan diri ke Tunisia, butuh sarana tambahan yang sayangnya tidak mampu disediakan infrastruktur setempat.
Foto: picture-alliance/dpa
Solusi Berkesinambungan
Di El Alto, dekat ibukota Bolivia La Paz, dikembangkan toilet yang mampu mengolah kotoran manusia menjadi pupuk. Para petani dari daerah sekitar memperoleh pupuk secara cuma-cuma dan rumput lapangan bola baru juga terawat karenanya.
Foto: Sustainable Sanitation/Andreas Kanzler
Bukan Tempat Ideal
20 juta warga Uni Eropa tidak punya akses ke instalasi sanitasi. Di wilayah pedesaan Eropa Timur, toilet dalam bentuk jamban atau kakus masih ditemukan dimana-mana. Akibatnya, air minum terkotori. Di daerah ini kurangnya kebersihan juga menghambat perkembangan ekonomi.
Foto: picture-alliance/CTK
Bantuan Terarah
Toilet sederhana adalah sarana termurah dalam upaya memerangi kemiskinan. Tirame Ayago, 55, (foto) kini memiliki kakus pribadi berkat bantuan Organisation Toilet Twinning. Dulu keluarganya sering sakit, kini ia bisa menabung uang yang biasanya dibutuhkan untuk pengobatan.
Foto: Richard Hanson
Tempat Sunyi dan Pemandangan Indah
Di tempat paling terisolasi di dunia, toilet harus berfungsi tanpa air, listrik atau instalasi penyaringan air. Toilet di Mount McKinley di Alaska menawarkan pemandangan spektakuler dari gunung tertinggi Amerika Utara. Tempat seperti itu memberi inspirasi penggemar toilet Luke Barclay untuk mengabadikannya dalam bukunya "A loo with a view" atau "Toilet dengan pemandangan".