Jari manusia, yang biasa digunakan untuk menekan-nekan aplikasi di dalam ponsel pintar layar sentuh, ukurannya berbeda-beda. Jari-jari tersebut terkadang ukurannya tidak pas untuk menjangkau navigasi yang ingin disentuh pada layar telefon genggam.
Untuk mengatasi kendala ini, sebuah perusahaan pembuat gadget dari Jepang, Thanko, menciptakan sebuah perangkat dari silikon yang dinamai “Yubi Nobiiru“ atau yang berarti jari yang dipanjangkan.
Sekitar 200 ribu rupiah
Melalui perangkat tersebut, pengguna ponsel bisa dengan leluasa menekan berbagai tombol dalam layar ponsel. Harga 1 unit piranti ini 1.480 yen atau sekitar 200 ribu rupiah.
“Yubi Nobiiru“ sebetulnya bukan hal baru dalam dunia gadget. Alat ini cara kerjanya sama seperti perangkat yang tertanam dalam iPhone 6 Plus dan Galaxy Note keluaran Samsung, yang bisa dikendalikan hanya dengan satu jempol.
Ponsel tidak bisa dilepaskan lagi dari keseharian kita. Kini tidak bisa dibayangkan hidup tanpa alat komunikasi ini.
Foto: picture-alliance/dpaMartin Cooper, mantan wakil direktur Motorola dengan ponsel model DynaTAC (Dynamic Adaptive Total Area Coverage). Ini adalah telepon genggam pertama yang dijual secara komersil. Motorola memperkenalkannya di tahun 1973. Tapi baru 10 tahun kemudian ponselnya tersedia di pasaran. Beratnya kurang dari satu kilogram dan harganya mahal. Hampir 4000 Dolar AS.
Foto: picture-alliance/dpa70 tahun yang lalu, para pemakai telepon genggan masih harus menenteng alat seberat 12,5 kilogram dengan jangkauan yang sangat terbatas. Karena biaya yang mahal, pengunanya kebanyakan politisi dan pengusaha.
Foto: Museum für Kommunikation FrankfurtTahun 1989 diluncurkan ponsel pertama di pasar yang muat di kantong celana. MicroTAC dari Motorola adalah telepon genggam pertama yang bisa dilipat. Handphone ini memulai tren perangkat yang semakin kecil di sektor ini.
Foto: picture-alliance/dpaTahun 1992 dimulai era ponsel digital. Motorola 3200 adalah ponsel pertama yang mendukung standar ponsel generasi kedua (2G).
Foto: Telekom1994 Short Message Service (SMS) diluncurkan. Dulu tujuannya untuk menyampaikan berita mengenai sinyal buruk atau gangguan jaringan. Pesan dengan 160 karakter secara cepat menjadi layanan ponsel yang paling sering digunakan.
Foto: DW/BrunsmannMulai 1997 semakin banyak jenis ponsel yang tersedia di pasaran. Ponsel lipat dan slide menjadi aksesori favorit. Dipasarkannya model-model yang lebih murah dan diluncurkannya kartu pra bayar menjadikan ponsel sebagai produk massal.
Foto: picture-alliance/dpaNokia 7110 yang diluncurkan 1999 adalah ponsel pertama dengan Wireless Application Protocol (WAP). Dengan begitu pengguna ponsel bisa mengakses internet. Memang bentuknya masih versi teks dari situs, tapi ini langkah revolusioner bagi internet mobile. Setelah itu hadir model yang menyatukan ponsel, pager dan fax.
Foto: imago2007 iPhone pertama dari Apple dengan layar sentuh dluncurkan. Ini bukan smartphone pertama, tapi ponsel pertama dengan tampilan yang mudah digunakan.
Foto: imagoDengan generasi terbaru, rumah, mobil, dan kantor bisa terhubung. Dan perkembangan teknologi smartphone belum berakhir.
Foto: picture-alliance/AA/D. Mareuil Cocok untuk warga kota
Piranti ini, memudahkan user untuk memperbesar tampilan dalam layar hingga 0,6 inci sehingga memungkinkan para pengguna menjangkau tombol apapun dalam ponsel. Sangat cocok bagi masyarakat urban yang ingin serba ringkas.
“Ponsel-ponsel pintar keluaran terbaru yang ukurannya agak besar, navigasinya kadang sulit untuk disentuh dan itu adalah masalah-masalah yang acap terjadi. Dengan piranti yang mirip seperti jempol ini, membuat segalanya menjadi terjangkau,“ kata juru bicara Thanko, kepada AFP, Jumat (26/09).
ss/ap(afp)