1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

110210 EU-Sondergipfel Griechenland

12 Februari 2010

Uni Eropa memberikan dukungan moral kepada Yunani, namun tanpa bantuan dana. Begitu hasil KTT Khusus UE di Brüssel. Sementara, Jerman dan Perancis mendorong pembentukan pemerintah ekonomi Eropa.

Ketua Dewan Uni Eropa Herman Van Rompuy di Brüssel, 11 Februari 2010.Foto: AP

Bagi Ketua Dewan Uni Eropa, Herman van Rompuy ini merupakan pertemuan puncak pertama yang ia pimpin di Brüssel. Krisis keuangan Yunani yang dibahas dalam pertemuan istimewa itu, dicemaskan bisa meluas dan kinipun telah berdampak negatif bagi mata uang Euro. Namun van Rompuy menyatakan, negara-negara Euro tidak akan membiarkan Yunani terpuruk.

"Semua negara anggota zona Euro harus memiliki politik nasional yang kokoh sesuai dengan peraturan yang telah disepakati. Setiap anggota memiliki tanggung jawab untuk menjaga stabilitas ekonomi dan politik Keuangan di zona Euro ini. Berlatar belakang ini, kami mendukung penuh upaya-upaya pemerintah Yunani dan tekadnya untuk melakukan segala sesuatu agar dapat mencapai target program stabilitas yang dicanangkan untuk tahun 2010 dan tahun berikutnya “, begitu tandas van Rompuy.

Foto: DW/AP

Peraturan Uni Eropa menyebutkan, defisit setiap negara anggota tidak boleh melebihi 3% dari produk domestik brutto negara itu. Salah satu langkah yang dicanangkan Perdana Menteri Yunani Giorgios Papandreou untuk mencapai target itu adalah menurunkan defisit anggaran belanja negara yang mencapai hampir 13% saat ini, sebanyak 4% di tahun ini juga.

Tugas itu tidak mudah, mengingat kebijakan penghematan yang digulirkan untuk mencapai target itu ditentang luas di Yunani. Salah satu sebabnya adalah pemotongan gaji pegawai pemerintah. Protes pun terus berlangsung di dalam negeri. Serikat pekerja juga sudah mengumumkan akan mogok besar-besaran pada 24 Februari mendatang.

Sementara itu menurut Kanselir Jerman, Angela Merkel, perdana menteri Yunani telah menegaskan tidak menginginkan bantuan dana. Ia jelaskan, "Yunani memang sama sekali tidak meminta bantuan keuangan. Yang ditegaskan adalah bahwa pemerintah Yunani siap menjalankan program yang akan memenuhi kriteria-kriteria Komisi dan Bank Sentral Eropa, dan ini merupakan pesan terbaik bagi mata uang Euro yang saat ini mungkin.“

Presiden Perancis Nikolas Sarkozy, pada konferensi pers bersama Kanselir Jerman, Angela Merkel.Foto: AP

Setiap bulan Komisi Eropa akan mengevaluasi apakah pemerintah Yunani menjalankan tugasnya. Namun mengenai apa yang akan terjadi, apabila Yunani tidak bisa memenuhinya, sama sekali tak dijawab oleh satupun dari ke-27 pemimpin negara yang hadir.

Merkel juga memberikan isyarat penting, dalam konferensi pers bersama Presiden Perancis Nikolas Sarkozy, ia menegaskan bahwa kedua negara terpenting dalam zona Euro ini memiliki tanggung jawab khusus. Menunjuk kepada krisis itu, keduanya menuntut adanya semacam pemerintah ekonomi Eropa. Apa yang dimaksud dengan itu, dijelaskan lebih lanjut oleh Sarkozy.

Ia mengatakan, "Sebuah pemerintah ekonomi Eropa, artinya, bahwa Dewanlah yang mengevaluasi situasinya, mengkoordinasi kebijakan politik yang terkait, dan juga mengambil inisiatif apabila perlu. Yang amat penting adalah bahwa untuk setiap masalah yang diangkat akan tercapai langkah yang disepakati. " Solidaritas dan meningkatkan kerjasama dalam menghadapi krisis, serta mematuhi aturan yang disepakati merupakan pesan-pesan terpenting pertemuan pada puncak ini.

Reaksi para pialang yang tampaknya mengharapkan ada kucuran dana penyelamatan bagi Yunani bereaksi campuran terhadap informasi ini, yang menyebabkan sedikit melemahnya mata uang Euro. Di pihak lain, reaksi terhadap obligasi Yunani membaik.

Senin mendatang pada menteri keuangan negara-negara Uni Eropa akan bertemu di Brüssel untuk membicarakan strategi jangka pendek, menengah dan panjang dalam menghadapi krisis ini.

Christoph Hasselbach/Edith Koesoemawiria
Editor: Ziphora Robina