1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jason Furman, Penasihat Ekonomi Obama

1 Agustus 2008

Kandidat presiden dari Partai Demokrat Barack Obama menunjuk Jason Furman yang baru berusia 37 tahun untuk menjadi kandidat penasihat ekonominya. Siapakah Jason Furman?

Jason Furman, penasihat ekonomi kandidat presiden AS dari Partai Demokrat Barack Obama.
Jason Furman, penasihat ekonomi kandidat presiden AS dari Partai Demokrat Barack Obama.Foto: AP

"It's the economy, stupid!” merupakan ungkapan paling populer di awal dasawarsa 90'an dalam kampanye Bill Clinton pada pemilihan presiden, menantang saingannya dari Partai Republik George Bush Senior. Seperti waktu itu, Amerika Serikat saat ini berada dalam situasi yang mirip, menghadapi resesi. Berkat kartu as ekonominya, Bill Clinton waktu itu memenangkan pemilihan presiden.

Kesuksesan itu ingin dicontoh Barack Obama. Untuk itu Obama meminta bantuan Jason Furman, yang mengungkapkan, "Saya berbicara banyak dengan Barack Obama hal mengenai kebijakan ekonomi. Jika dia punya lebih banyak waktu, dia dapat melakukan tugas saya jauh lebih baik. Dia benar-benar mengerti tentang ekonomi dan benar-benar tertarik pada ekonomi. Saya yakin, prestasinya akan luar biasa di bidang ekonomi.“

Seperti halnya penasihat ekonomi yang berpengaruh di Washington lainnya, Furman menyelesaikan studi di Universitas Harvard. Dalam pemilihan presiden sebelumnya, Furman mendampingi kandidat Demokrat John Kerry. Beberapa tahun lalu, Furman bekerja sebagai direktur Hamilton Project, sebuah lembaga penelitian ekonomi yang didirikan oleh Menteri Keuangan Amerika Serikat masa Bill Clinton, Robert Rubin. Hubungan yang dekat dengan Rubin merupakan penyebab utama yang menyebabkan Furman tidak disukai oleh serikat buruh.

Andrew Busch, analis politik perusahaan investasi BMO Capital Markets mengatakan, “Furman ingin menegaskan pada Obama betapa pentingnya pasar bebas bagi Amerika Serikat. Dalam beberapa bulan terakhir, ekspor perdagangan merupakan kunci utama bagi perekonomian Amerika Serikat, itu merupakan satu-satunya harapan.”

Serikat pekerja mengharapkan peningkatan proteksi produk dalam negeri dalam menghadapi produk impor murah. Keluhan serikat pekerja antara lain, kebijakan Rubinomics di zaman Bill Clinton terlalu berfokus pada Amerika Serikat sebagai perusahaan besar dan tidak memperhatikan kesejahteraan para pekerjanya. Justru pengakuan pada bidang perdagangan merupakan faktor menentukan, inilah yang kurang pada Obama. Kritik Barack Obama terhadap perjanjian pasar bebas NAFTA, menyebabkan kalangan ekonomi mengerutkan keningnya. Akibat pernyataan Obama itu, Partai Demokrat dianggap lebih protektif ketimbang Partai Republik.

Sementara di pihak sendiri Furman dikritik sebagai terlalu dekat dengan para pelaku ekonomi, kandidat saingan dari kubu Republik John McCain mengritik usia Furman yang terlalu muda dan kurang pengalaman.

"Situasi kampanye Obama seperti di istananya Raja Arthur, Camelot, dinamis seperti John F. Kennedy, penuh dengan orang muda dan enerjik. Namun kekurangannya Furman sangat muda. Saya yakin dia sangat cerdas, tapi kekurangannya sama dengan Obama, dia kurang berpengalaman,” tutur Busch.

Walau pun usianya masih 37 tahun, walau pun dihujani kritik dari serikat pekerja, Jason Furman dianggap sebagai tokoh ekonomi yang paling cerdas dan menggebrak di Washington. Pada satu hal, Furman masih harus belajar untuk berhati-hati mengatakan kebenaran dalam kancah politik Amerika Serikat.(ls)